Balikpapan, Penasatu.com – Berbicara tentang Balikpapan, tentu masyarakat luar daerah lebih banyak mengenal jika Balikpapan merupakan kota penghasil minyak atau lebih dikenal dengan sebutan sebagai “Kota Minyak”.
Siapa sangka, Balikpapan yang merupakan kota jasa, perlahan mulai tumbuh menjadi salah satu kota yang memiliki beberapa destinasi wisata alam.
Wisata alam yang berada di daerah Kalimantan, banyak memiliki keindahan dan keunikannya masing masing. Namun, tak jarang beberapa tempat wisata alam yang ada masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya.
Seperti salah satu destinasi wisata Hutan Bambu yang berada di Utara kota Balikpapan saat ini, bisa dikatakan masih asing terdengar ditelinga warga Balikpapan.
Terletak di Kampung Pati, Jl.Giri Rejo, Kilometer 15, RT 26 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara (Balut).
Kawasan wisata Hutan Bambu sangat cocok untuk menjadi salah satu tempat untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga.
Kepada awak media ini, Murdy selaku Ketua Ekowisata Hutan Bambu menuturkan jika keberadaan hutan bambu yang ada dibangun dan ditanam oleh Dinas Kehutanan pada tahun 2015.
Menurut dirinya lokasi wisata hutan bambu yang ada saat ini sudah memiki izin dari Dinas Kehutanan, bahkan menjadikannya sebagai salah satu tempat wisata sudah mendapatkan restu dari kementerian kehutanan.
Tertatanya kawasan hutan bambu seperti sekarang ini berkat adanya kontribusi dari masyarakat yang tergabung didalam Solidaritas Warga Pati (SWAP) yang berada dibawah naungan Kelompok Tani Hutan “Mitra Bersama”
Murdy menambahkan, kedepan kawasan hutan bambu akan dibangunkan beberapa fasilitas umum bagi masyarakat yang ingin berkunjung, seperti Gazebo, Stand Kuliner dan beberapa Spot untuk berfoto.
Untuk fasilitas jalan, saat ini sepanjang jalan hutan bambu sudah terdapat jalan yang hanya memiliki lebar sekitar 1 meter untuk menuju akses pemandangan berupa waduk.
Jalan tersebut juga merupakan hasil dari swadaya masyarakat yang dibangun sejak setahun lalu.
“Disisini masyarakat bukan hanya dimanjakan dengan hijaunya hutan bambu sepanjang jalan masuk. Namun didalamnya masyarakat dapat melakukan aktifitas lainnya seperti berkemah atau hanya sekedar untuk bersantai dan berfoto,” tutupnya.
Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com