Manggarai Barat, penasatu.com– Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo mendapat keluhan dari masyarakat, kali ini mengenai pasien yang meninggal dinyatakan Covid-19, namun belum di kuburkan atau diserahkan ke pihak keluarga.
Kejadian berawal pada Sabtu (20/3/21) pasien atas nama Albertus Jengambut (35) asal Lamba, RT 010/RW 002 Desa Pong Welak, Kecamatan Welak dilarikan (dirujuk) ke RS Siloam dari puskesmas Orong dan tiba di Siloam Labuan Bajo pada pukul 14.00 WITA dengan penyakit Hepetitis. Dan sebelum dirujuk pasien telah menjalani rapid anti Gent di puskesmas Orong dengan hasil Negatif Covid-19.
Kepada media penasatu.com, Minggu,(21/03/2021)Istri dari Almarhum Albertus Jengambut, yang di nyatakan positif Covid-19 oleh pihak Siloam hospital Labuan Bajo, menjelaskan, setelah mendapatkan hasil dari Puskesmas Orong, Kecamatan Welak tersebut, kami langsung merujuk suami saya ke Siloam hospital Labuan Bajo dan langsung ke ruangan UGD.dan belum dilakukan Rapid Antigen darinpihak RS Siloam. Kemudian setelah dilakukan Rapid Antigen pasien Albertus Jengambut mendapat hasil positif Covid-19, akan tetapi kami tidak mendapatkan hasilnya atau bukti surat, ungkap Emi istri dari Almarhum yang biasa di sapa Bedi.
Setelah pihak Siloam menginformasikan ke kami sebagai istri dan pihak keluarga lainnya, kami tidak bisa bertemu pasien karena dinyatakan Positif Covid-19 dan langsung di masukan ke ruangan isolasi.
Pukul 20.18 WITA, Kami diinformasikan bahwa suami saya sudah meninggal dunia, dan kami langsung mendatangi Siloam hospital Labuan Bajo.
Kami dari pihak keluarga merasa ada yang aneh. Kenapa kami katakan demikian, karena setelah dilakukan pemeriksaan sebelum meninggal, kami tidak mendapatkan surat hasil Rapid Antigen dan setelah meninggal baru kami mendapatkan dua buah surat. Yang pertama, surat bahwa pasien Non Reaktif Covid-19 dan yang ke dua, bahwa pasien positif Covid-19, ungkap Kanisius Jelau saudara Kandung dari Almarhum.
Sehingga kami sebagai keluarga almarhum sangat kesal dengan pelayanan yang dilakukan pihak Ruang sakit Siloam Labuan Bajo, ujarnya jengkel.
“Sebab adik saya meninggal sejak kemarin pukul 20.18 WITA dan Samapi sekarang belum dimakamkan. Justru Pihak Siloam menyimpan jenasah adik saya seperti barang yang tidak berharga,” tuturnya sambil meneteskan air mata.
Kami berharap pihak pemerintah kabupaten Manggarai barat, secepatnya untuk memakamkan almarhum adik saya, tutup Nandus.
Saat dikonfirmasi media ini, pihak RS Siloam dari tim medis mengatakan bahwa hari ini libur,. Sementara dari pihak Dinas Kesehatan Mabar, saat media ini menghubungi Kepala Dinas melalui telpon selulernya tidak di angkat.*
Reporter: Alfonsius Andi