PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Para tokoh Kota Balikpapan, diantaranya Wakil Kepala Kepolisian Kalimantan Timur (Wakapolda Kaltim) akan menjadi yang pertama menerima Vaksin Sinovac bersama beberapa tokoh lainnya.
Vaksin Sinovac sendiri sudah tiba di Balikpapan dan telah berada di Gedung Instalasi dan Pembekalan Kesehatan Kota Balikpapan sejak Senin (25/1/2021).
Beberapa hari yang lalu Balikpapan sudah kedatangan Vaksin Sinovac tahap kedua, hanya saja vaksin tersebut dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke Balikpapan.
“Kita akan melaksanakan vaksinansi untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu, mungkin Jum’at ini akan kita laksanakan mulai Pukul 08.00 Wita,” ujar Walikota Balikpapan Rizal Effendi yang ikut dalam menyambut kedatangan Vaksin Sinovac.
Rizal juga menuturkan, penerima vaksin nantinya akan diawali oleh 10 tokoh di Balikpapan seperti Waka Polda Kaltim dan Kepala BPN Kaltim yang ikut bergabung. Selanjutnya untuk tenaga kesehatan sebanyak 2000 lebih.
“Mudah-mudahan dalam 14 hari semua bisa selesai dan berjalan lancar, karena besok vaksin akan di distribusikan keseluruh Puskesmas yang ada di Balikpapan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dr Andi Sri Juliarty mengatakan jumlah vaksin sinovac yang diterima sekitar 12.200 dan jumlah tersebut sebanyak dua kali.
Nantinya ada sekitar 6.100 tenaga kesehatan serta penunjang kesehatan seperti supir ambulan yang akan mengikuti vaksin dengan jeda 14 hari.
“Penerima vaksin nantinya akan diberikan juga kepada penunjang kesehatan, seperti supir Ambulance yang memang hampir setiap hari berhubungan dengan penderita covid-19,” beber dokter Dio, sapaan karib Kepala DKK Balikpapan.
Ditempat yang sama Kepala UPTD Instalasi Farmasi dan Pembekalan Kesehatan Endah Rahmawati menjelaskan untuk standar ruang penyimpanan sudah sesuai dengan suhu dan kelembapannya.
Untuk vaksin sendiri nantinya akan disimpan ke dalam Ciller yang suhunya harus sesuai yakni antara 2-8 derajat.
Ciller juga harus secara rutin dilakukan kalibrasi untuk menjaga agar selama penyimpanan vaksin baik-baik saja.
“Bahkan, vaksin yang disimpan harus sesuai dengan karakteristik vaksin itu sendiri, karena vaksin ada yg sifatnya sensitif terhadap panas dan ada juga yang sensitif terhadap dingin,” tutup Endah.
Wartawan: Riel Bagas
Editor: Penasatu.com