Tidak Diakomodir, Media Lokal Sayangkan Perlakuan BOPLBF Terhadap Media Sebagai Saluran Informasi

0
485

Reporter : Alfonsius. Andi.

Rikardus Nompa : Ini jelas tidak menghargai tugas jurnalistik, boleh dikatakan, ada upaya untuk menghalangi tugas wartawan.

Penasatu.com-Manggarai Barat.NTT-Pada hari ini, Kamis 12 November 2020, terlaksananya kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan dari seluruh personil gabungan TNI, POLRI, BASARNAS dan lainnya, karena sudah ditetapkannya Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT sebagai Pariwisata Super Premium dan sebagai sektor unggulan bangsa oleh Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu.

“Tetapi dalam pelaksanaanya simulasi pada hari ini, justru banyak pihak media sebagai penyalur dan pemberi informasi, yang tidak diakomodir secara keseluruhan oleh pihak BOPLBF, terutama media lokal yang kategori selalu mewartakan atau selalu menginformasikan Berita terkait perkembangan labuan Bajo Kabupaten Manggarai barat. Sebagai salah satu destinasi wisata Super Premium, yang sudah dikenal dimata dunia.

Sisilia Jemana, Kepala Divisi Komunikasi Publik Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF),

Ini sebuah kesan buruk dari kacamata media, terkait kebijakan yang diambil oleh pihak BOPLBF di Labuan Bajo.

Ketika di konfirmasi Kepada media penasatu, Kamis (12/11/2020) di tempat pelaksanaan kegiatan Simulasi, Hotel Marina, Kepala Divisi Komunikasi Publik Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Sisilia Jemana menjelaskan, Media yang diundang terbatas karena kuota untuk kegiatan ini hanya 7 media, dan media yang diundangpun hanya media berdasarkan daftar yang ada pada kami, pungkasnya.

Lalu pertanyaannya” Kenapa tidak ada informasi terkait media-media mana yang diundang untuk ikut liput pada hari ini, dan kenapa BOPLBF tidak ada komunikasi dengan media lainnya yang tidak diakomodir.

Karena kemarin kita diminta untuk melakukan Rapidtes, bertujuan untuk bisa meliput kegiatan Simulasi Protokol Keamanan, kesehatan yang dilaksanakan di Labuan Bajo pada hari ini, tepatnya di Marina Hotel.

Kami dari media yang tidak diundang, merasa tidak nyaman dengan cara yang dilakukan BOPLBF.

Sementara pada saat melakukan rapidtes kemarin di RS.Siloam Labuan Bajo, teman-teman media yang hadir saat liputan pada hari ini, secara bersamaan kemarin melakukan rapidtes.

Seperti yang diutarakan salah satu awak media Rikardus Nompa dari Baranewsaceh.co. Kepada media ini dia menegaskan, apa pun alasannya, kami tidak bisa diterima. Apabila para jurnalis yang bertugas di Labuan Bajo dibatasi untuk liputan Simulasi protokol kesehatan keselamatan dan keamanan. “Ini merupakan tindakan yang sifatnya diskriminatif,” ujarnya

“Ini jelas tidak menghargai tugas jurnalistik, boleh dikatakan, ada upaya untuk menghalangi tugas wartawan,” ungkapnya.

Jika memang ada aturan khusus, untuk bisa meliput di acara agenda tersebut, menurut Rikardus pihak otoritas harus memberitahu jauh hari sebelumnyan atau seharusnya hal itu harus disampaikan seminggu sebelum datang presiden, biar bisa dilengkapi para wartawan.

Pihak otoritas, dalam hal ini BOPLBF, harus mengakomodir wartawan lokal agar bisa meliput pada tersebut. Apalagi selama ini kita di disini aktif memberitakan agenda apa saja.

Kami dari media yang tak diundang” Apresiasi kepada BOPLBF Labuan Bajo, Hingga terlaksananya kegiatan Simulasi berjalan lancar, aman, dan suskes.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here