Padlianoor saat berkunjung dikediaman orang tua Fitri.
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Mendengar kabar adanya Bayi Lima Tahun (Balita) yang kondisinya memprihatinkan di Dapil (Daerah Pemilihan) dirinya, Balikpapan Utara (Balut), rasa empati kembali ditunjukan Fadlianoor, anggota DPRD Balikpapan yang duduk di Komisi IV.
Fadlianoor yang didampingi sang istri Yanti serta ketua sekaligus pendiri Batu Ampar Jumat Berbagi (BJB) Juady dan Ketua RT 31 Bagio turun langsung melihat kondisi yang dialami balita bernama Fitri Amelia Anastasya yang berusia 4 tahun.
Fitri tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah rumah kontrakan di kawasan RT 31 Kelurahan Batu Ampar, Daerah Pemilihan (Dapil) saat Fadlianoor mencalonkan diri sebagai anggota dewan dan terpilih.
Fitri, anak kedua pasangan dari Faisal dan Kasmawati divonis memiliki penyakit kelainan jantung dan paru-paru oleh dokter, sehingga untuk makan sehari-hari Fitri harus menggunakan alat bantu untuk menerima asupan gizi kedalam tubuhnya.
Akibatnya Fitri saat ini mengalami kelumpuhan, kebutaan dan pendengaran yang saat ini sudah tidak berfungsi. Kondisi yang dialami Fitri sungguh memperihatinkan, pasalnya Fitri sudah tidak bisa menkonsumsi makanan lain selain susu formula.
Kepada awak media ini Kasmawati menceritakan, jika kelahiran Fitri berjalan normal, namun kondisinya saat dilahirkan tidak seperti bayi seperti biasanya.
“Saya sudah berusaha membawa Fitri untuk berobat kerumah sakit, namun keterbatasan biaya, saya terpaksa merawat Fitrin di rumah saja,” kata sang ibu dengan nada pasrah.
“BPJS saya ada, akan tetapi ada tunggakan sehingga tidak mampu melakukan pengobatan di rumah sakit, suami saya kerjanya serabutan (tukang), jadi Fitri saya rawat dirumah aja,” lanjutnya dengan mata berkaca.
Fadlianoor menyampaikan, dirinya sangat prihatin melihat kondisi yang dialami Fitri, karena harus rela peralatan medis menempel di tubuh mungilnya.
“Kami sudah menelpon kepada Dinas Sosial tapi tidak diangkat dan juga Pusat Kesehatan Sosial (Puskesos), kami akan mengusulkan keluarga tersebut ke Program Keluarga Harapan (PKH), agar segera bisa dibantu,” kata Fadlianoor.
“Tahapannya dari RT, Lurah dan dinsos, biasanya nanti ada dari dinsos akan meninjau ke lapangan, setelah ditinjau akan diajukan ke Pusat,” jelasnya.
“Kondisi Fitri saat ini sungguh sangat memperihatinkan, untuk minum susu pun harus mengunakan alat bantu, harusnya pemerintah turun untuk melihat kondisi warganya yang membutuhkan bantuan,” harapnya.
“Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan Fadlianoor untuk adik kita Fitri yang mengalami kelainan paru-paru,” kata pendiri BJB Juady yang akrab disapa Komjen.
“Kami semua berharap Pemkot Balikpapan segera memberikan bantuan kepada adik kita Fitri, karena kondisi Fitria saat ini betul-betul membutuhkan bantuan,” ujarnya.
“Semoga para dermawan dan seluruh masyarakat terketuk hatinya untuk mau membantu adik Fitri, dengan bantuan tersebut dapat meringankan sedikit beban adik Fitri,” tuturnya.
Disela kunjungannya, Fadlianoor menyampaikan amanah/berupa titipan yang diberikan dari kelompok Daswisma RT 06 Kelurahan Gunung Samarinda Baru.
“Titipan untuk adik Fitri sudah lama ada sama saya, dan baru sempat hari ini memberikannya secara langsung, maaf agak telat,” katanya dan berharap para dermawan mau sedikit berbagi dengan Fitri.*
Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com/HTBS