Penasatu.com, Balikpapan – Kejuaraan Daerah (Kejurda) wushu Junior dan Senior Provinsi Kalimantan Timur, dalam mempersiapkan atlet Kaltim guna berlaga di Kejuaran Nasional (KeJurnas) Prapon 2019 di Bangka Belitung. Yang berlangsung dari tanggal 9 -12 april 2019 di Stadion Sempaja Samarinda menorehkan Balikpapan sebagai peringkat teratas dengan, 3 emas, 8 perak dan 11 perunggu, disusul Samarinda dan Kukar.
Namun keluhan matras (Litai) tempat pertandingan yang disiapkan penyelenggara menjadi sorotan dikarenakan sangat tidak memenuhi standar dalam suatu pertandingan wushu sehingga hal ini sangat merugikan altet.
Seperti dikeluhkan Sadam pelatih Nasional dari Balikpapan, pada penasatu, Sabtu (13/4)
Beberapa atlet daerah cedra, termasuk 2 atlet Balikpapan yang mengalami cidera pada kaki,” ujar Sadam.
Kami sangat kecewa dengan keadaan ini, kami berharap para pengurus provensi kedepannya harus mempersiapkan litai yang memenuhi standar apa bila menggelar pertandingan seperti ini, apalagi ini adalah Kejurda untuk seleksi atlit ke Kejurnas Prapon 2019, imbuhnya.
Karena litai yang tidak memiliki standar dalam pertandingan wushu, sangat riskan terhadap atlit yang berlaga, ini koreksi sehingga kedepannya tidak ada lagi yang mengalami cidera,”tegas Sadam.*(bn)