foto, istimewa
Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Kominfo kembali menggelar Kompetensi Pemograman Samarinda Hackathon 3.0 guna mendukung Program Penciptaan 10.000 Wirausaha/Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru (Start Up) di kota Samarinda Kalimantan Timur.
Kegiatan yang telah sukses di gelaran sebelumnya ini, untuk kali ini Samarinda Hackathon 3.0 dimodifikasi agar sesuai dengan 10 program unggulan wali kota Samarinda Dr H Andi Harun dan Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi.
“Kegiatan kali ini dimodifikasi agar sesuai dengan 10 Program unggulan Wali kota Samarinda dan Wakil Wali Kota,” ujar Dr.Aji Syarif Hidayatullah, kepala Diskominfo kota Samarinda saat rapat persiapan Samarinda Hackathon 3.0 di Balai Kota, Rabu (19//21).
Menurutnya Samarinda Hackathon 3.0 implementasi program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya), program Smart City Plus dan terlebih khususnya program penciptaan 10.000 start up.
“Modifikasi di pelaksanaan kali ini adalah dengan mengusung konsep start up competition berbasis RT (Rukun Tetangga),” jelas Kadis Kominfo.
Ia menambahkan, Samarinda Hackathon 3.0 ini menjadi strategis di tengah kondisi sulit pandemi Covid-19.
Apalagi, masih kata Dayat, sapaan Aji Syarif Hidayatilah, ketangguhan UMKM sudah tidak perlu diragukan lagi, tapi momen pandemi yang belum kunjung berakhir ini diharapkan UMKM bisa bangkit beradaptasi dengan pandemi.
“Pendekatan baru berbasis teknologi informasi adalah keharusan di tengah perubahan perilaku masyarakat yang dipaksa dan mulai terbiasa menggunakan platform layanan digital,” tegas Dayat didampingi Kepala Bidang Aplikasi dan E Goverment Diskominfo Suparmin dan Kabag Perekonomian dan SDA Setda Samarinda Dinvi Kurniadi.
Lanjut Dayat, melalui kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan iklim kompetisi start up atau wirausaha baru di kota Samarinda.
“Dengan kompetisi start up akan meningkatkan kualitas UMKM di Samarinda, karena pelaku UMKM akan mengadopsi teknologi informasi untuk meningkatkan keunggulan produk layanan, melakukan inovasi agar tercipta produk atau layanan yang unik dan punya nilai tambah dibanding produk sejenis,” imbuh Dayat dihadapan peserta rapat dari Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UKM, Kecamatan Sungai Pinang dan Bank Kaltimtara.
Dalam program unggulan ini, urai Dayat, Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada periode kepemimpinannya menargetkan penciptaan 10.000 wirausaha baru, sehingga Samarinda Hackathon akan terus terlaksana tiap tahun. Apalagi katanya, menyambut Ibukota Negara (IKN) baru harus diantisipasi dengan menyiapkan pelaku UMKM kota Samarinda sebagai pemain kunci pendukung ekosistem IKN baru.
“Dengan kompetisi ini ditargetkan tumbuh UMKM yang tangguh siap bersaing dengan UMKM diluar Samarinda maupun luar pulau Kalimantan,” tandasnya.
Lebih rinci dijabarkan Suparmin, kompetisi yang akan digelar dengan mengedepankan protokol kesehatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, diawali sosialisasi, penjaringan start up/UMKM, pitching, pendampingan pengembangan produk dan demo day.
“Kompetisi ini berhadiah puluhan juta dimana juara I Rp12.500.000, juara II Rp10.000.000 dan juara III Rp7.500.000 ini,” tegas Suparmin.
Untuk syarat dan ketentusn peserta lanjut Suparmin, peserta memiliki usaha/produk (barang/jasa) yang meliputi sub sektor ekonomi kreatif seperti aplikasi, pengembangan permainan, kuliner dan fashion.
“Satu tim terdiri dari 2 orang dan maksimal 3 orang, usia peserta minimal 18 tahun tanpa ada batas maksimal usia. Kemudian anggota tim adalah warga Samarinda dengan dibuktikan KTP atau kartu keluarga. Peserta pun harus mengikuti seluruh peraturan dan rangkaian kegiatan,” tandasnya.
Adapun rencana kegiatan, sosialisasi dan kickoff pada 16 September 2021 secara online, pendaftaran dan submit proposal 17 September– 9 Oktober 2021, penilaian proposal oleh tim 11 Oktober – 15 Oktober 2021. Sedangkan pitching offline 20-21 Oktober secara online, pendampingan pengembangan produk 25 Oktober – 19 Novembe, dan Demo Day 25 November 2021.
“Karena tujuan menciptakan 10.000 start up baru, jadi kegiatan kali ini merupakan kerja bersama dengan OPD teknis seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Kominfo dan Kecamatan. Juga didukung para praktisi atau ahli dan dunia usaha baik Bank Kaltimtara, perusahaan retail dan lainnya,” pungkas Suparmin.(DON/CHA/KMF-SMD)