Penasatu.com, Samarinda — PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS), terus melakukan berbagai upaya peningkatan keselamatan dan keamanan layanan pemanduan, khususnya pada area perairan sungai yang memiliki konstruksi jembatan.
Pelayanan pemanduan di bawah jembatan dinilai memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Menurut Tubagus Patrick, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, tantangan tersebut tidak hanya berasal dari karakteristik sungai, tetapi juga dipengaruhi oleh cuaca, ketinggian dan lebar jembatan, serta jenis kapal yang melintas.
“Untuk mengantisipasi risiko yang mungkin timbul, SPJM menginisiasi langkah-langkah safety improvement di ruang bawah jembatan. Kami membagi upaya ini dalam tiga tahap di berbagai wilayah kerja SPJM,” jelas Patrick.
Tahap I: Pengadaan Alat Ukur Ketinggian dan Indikator Permukaan Air
Tahap awal telah terealisasi di tahun 2025, berupa pengadaan alat pengukur ketinggian muatan dan water level indicator. Rinciannya:
Jembatan Martadipura, Samarinda:
2 unit pengukur ketinggian muatan
Water level indicator disediakan melalui kolaborasi dengan pemilik barang di area tersebut
Jembatan Mahakam, Samarinda:
4 unit pengukur ketinggian muatan
2 unit water level indicator
SPJM juga tengah menyiapkan 9 unit pengukur ketinggian muatan dan 8 unit water level indicator untuk wilayah kerja lainnya, yaitu Palembang, Jambi, Tanjung Redeb, dan Tembilahan.
Selain pengadaan alat, dilakukan pula review dan sosialisasi Standard Operational Procedure (SOP) dan Working Instruction untuk layanan pemanduan di ruang bawah jembatan Mahakam dan Martadipura.
Tahap II: Pemasangan Sensor Arus dan Pengukuran Jarak
Pada tahap kedua, yang saat ini dalam proses perencanaan, SPJM akan menambahkan:
Water Current Sensor
Water Level Sensor
Laser Range Finder
Alat-alat ini akan dipasang di Jembatan Mahakam (Samarinda) dan Jembatan Ampera (Palembang), untuk mendukung pemanduan kapal yang lebih presisi dan aman.
Tahap III: Pemanfaatan Teknologi AI untuk Peningkatan Lanjutan
Tahap ketiga dirancang sebagai peningkatan lanjutan, dengan rencana pemasangan AI sensor ketinggian berbasis CCTV analytics di area Jembatan Mahakam. Teknologi ini memungkinkan deteksi otomatis terhadap potensi bahaya melalui analisa visual real-time.
“Tahapan ini tentu membutuhkan proses dan sinergi berbagai pihak agar dapat mencapai hasil yang maksimal,” lanjut Patrick.
Tambahan Armada untuk Keandalan Layanan
Sebagai bagian dari peningkatan layanan, SPJM juga telah menambahkan 1 unit Tunda Escort di kawasan Jembatan Mahakam yang telah beroperasi sejak Februari 2025. Kapal ini berfungsi untuk mendampingi kapal saat melewati area sempit di bawah jembatan, meningkatkan aspek keselamatan secara signifikan.
SPJM menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan pemanduan yang aman, andal, dan adaptif terhadap dinamika kondisi perairan sungai. Melalui strategi peningkatan bertahap yang didukung teknologi modern dan kolaborasi multi-pihak, SPJM berharap mampu menjadikan wilayah kerja sungai sebagai jalur logistik yang efisien dan aman bagi seluruh pengguna jasa kepelabuhanan.