Teks foto: Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo saat peluncuruan 34 Koperasi Merah Putih di Gedung Kesenian Balikpapan.
Penasatu.com, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan secara resmi meluncurkan 34 Koperasi Kelurahan Merah-Putih (KKMP) dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 yang dipusatkan di Gedung Kesenian Balikpapan Selatan, Minggu (3/8/2025).
Peluncuran koperasi yang tersebar di seluruh 34 kelurahan di Kota Balikpapan ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, didampingi Wakil Ketua DPRD Yono Suherman, Ketua Komisi II DPRD Fauzi Adi Firmansyah, Sekretaris Daerah Muhaimin, ST, serta Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP), Heruressandy Setia.
Dalam sambutan Wali Kota H. Rahmad Mas’ud, SE yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Bagus Susetyo, Pemkot menyambut baik terbentuknya koperasi di setiap kelurahan sebagai bentuk nyata penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
“Pembentukan Koperasi Merah-Putih ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang penguatan ekonomi kerakyatan berbasis kelurahan,” ujar Bagus.
Ia menegaskan, seluruh koperasi tersebut telah memiliki legalitas formal yang lengkap, termasuk Surat Keputusan (SK), badan hukum, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini menjadi pondasi penting dalam memastikan koperasi berjalan secara profesional dan akuntabel.
“Kami ingin koperasi ini bukan sekadar formalitas. Pemerintah Kota melalui DKUMKMP aktif menjalin sinergi dengan beberapa BUMN agar koperasi memiliki akses terhadap peluang usaha dan jaringan yang lebih luas,” tambahnya.
Tak hanya membentuk koperasi, Pemkot Balikpapan juga menerbitkan SK Wali Kota tentang pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Kelurahan Merah-Putih. Satgas ini akan bertugas melakukan pendampingan, pemantauan, serta memastikan koperasi dikelola secara berkelanjutan.
“Kami ingin koperasi ini benar-benar hadir sebagai solusi bagi ekonomi warga. Terutama dalam hal pemberdayaan UMKM, penyediaan bahan baku, akses pembiayaan, hingga perluasan pasar,” kata Bagus.
Ia menekankan bahwa koperasi Merah-Putih diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan jembatan menuju pasar nasional. Koperasi juga diharapkan memperkuat jaringan antar pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat akar rumput.
Sebagai bentuk komitmen terhadap tata kelola koperasi, Pemkot akan melakukan evaluasi berkala setiap enam bulan, untuk mengukur kinerja dan dampaknya terhadap pemberdayaan masyarakat. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan di akhir masa anggaran koperasi.
“Evaluasi ini penting untuk melihat sejauh mana koperasi berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi lokal. Kami ingin koperasi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutup Bagus.(*/adv)