Teks foto: Kegiatan peninggian causeway atau alan penghubung ke trestle.
Penasatu.com, Balikpapan — PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan melalui berbagai perbaikan infrastruktur. Saat ini, KKT tengah melaksanakan pekerjaan extension sitting plate (dudukan peti kemas) dan peninggian causeway (jalan penghubung ke trestle). Kedua proyek tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lapangan penumpukan peti kemas, memperkuat aspek keselamatan, serta meminimalkan potensi kerusakan alat operasional.
Direktur Utama PT KKT sekaligus Plh Direktur Operasi dan Teknik, Enriany Muis, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi fasilitas pelabuhan agar lebih efisien dan andal dalam mendukung kegiatan bongkar muat.
“Pekerjaan extension sitting plate kami lakukan untuk menambah kapasitas lapangan penumpukan. Dengan penambahan struktur beton ini, area menjadi lebih efisien dan mampu menampung lebih banyak kontainer,” ujar Enriany.
Sebelum dilakukan pekerjaan, sitting plate eksisting hanya mampu menampung lima baris (row) peti kemas dengan kapasitas sekitar 300 TEUs per blok. Melalui penambahan struktur beton di masing-masing ujung sitting plate, kini satu blok dapat menampung enam baris peti kemas dengan kapasitas meningkat menjadi 360 TEUs per blok.
“Selain efisiensi ruang meningkat, potensi pendapatan perusahaan juga bertambah,” tambahnya.
Pekerjaan extension sitting plate ini mencakup seluruh area penumpukan peti kemas dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
Peninggian Causeway Demi Keselamatan Operasional
Selain peningkatan kapasitas, KKT juga melakukan pekerjaan leveling causeway terhadap trestle. Peninggian ini dilakukan untuk mengatasi perbedaan elevasi yang cukup tinggi antara kedua area, yang selama ini menjadi keluhan para pengguna jasa.
Perbedaan ketinggian tersebut kerap menimbulkan hentakan pada truk pengangkut peti kemas saat melintas, sehingga berpotensi merusak alat operasional dan memperlambat proses bongkar muat.
“Ketika truk bermuatan peti kemas melewati area yang tidak rata, terjadi hentakan keras di bagian chassis. Jika dibiarkan, hal ini bisa merusak alat dan memperlambat kegiatan operasional,” jelas Enriany.
Untuk itu, peninggian dilakukan dengan struktur yang lebih kuat dan tahan terhadap tekanan berat kendaraan. Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas pelabuhan.
Infrastruktur Lebih Andal, Operasional Lebih Efisien
KKT memastikan bahwa peninggian causeway bukan hanya bersifat perbaikan sementara, tetapi juga langkah preventif agar tidak terjadi kerusakan berulang di masa mendatang.
“Kegiatan ini bagian dari program pemeliharaan rutin. Kami ingin memastikan seluruh infrastruktur pelabuhan tetap dalam kondisi prima agar kegiatan bongkar muat berjalan aman dan efisien,” pungkas Enriany.
Dengan berbagai langkah pembenahan tersebut, KKT menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan kepelabuhanan yang berdaya saing, andal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur.(*)





















