Kamis, November 20, 2025
Beranda blog

Ferry Posuma Tegaskan, Tuntut Hak dan Keadilan Bagi Ibunya

0

Teks foto: Ferry Posuma (baju putih) dan Ibu Ketty Kwee bersama kuasa hukum saat konferensi pers di sebuah kafe di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan

Penasatu.com, Balikpapan — Sebuah konflik keluarga yang telah berlarut-larut selama puluhan tahun kembali mencuat ke permukaan. Ferry Posuma, anak pertama dari pasangan Eddie Posuma dan Ketty Kwee, akhirnya muncul untuk memberikan klarifikasi langsung kepada awak media, menyusul pemberitaan yang menyudutkan dirinya sebagai “anak tidak berbakti” karena menggugat ayah kandungnya sendiri di pengadilan.

Dalam konferensi pers yang digelar di sebuah kafe di Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan, Rabu (19/11/2025) pukul 10.15 WITA, Ferry didampingi ibunya dan enam kuasa hukumnya, yakni Joko Ponconowo, SH, M.H, Nor Rony Hidayat, SH, M.H, Everton Jeffry Hutabarat, SH, Sukartono, SH, M.H, Dr.Tantra Lingga Weinardi Ngoei, SE, SH, M.Th, dan Khairul Anam, SH, S.Tr, Par, Advokat dari kantor hukum “Joe & Hutabarat” di Balikpapan, Kalimantan Timur. Suasana pertemuan berlangsung intens. Emosi tak terbendung ketika Ferry menuturkan akar persoalan yang telah menggerus hubungan keluarganya selama puluhan tahun.

Konflik bermula dari sebuah kawasan perumahan mewah KBC III yang dibeli oleh Ketty Kwee pada tahun 1963. Kawasan itu terdiri dari 19 unit rumah dan 14 apartemen. Karena Ketty masih berstatus WNA, ia tidak dapat memiliki dokumen properti secara legal. Sertifikat akhirnya dipasang atas nama suaminya kala itu, Eddie Posuma, yang adalah WNI.

Pada masa-masa awal, keluarga ini masih utuh. Namun hubungan rumah tangga keduanya mulai keruh dan akhirnya kandas pada tahun 1988. Kendati telah bercerai, pada tanggal 19 April 1990 keduanya sepakat menghibahkan properti KBC III kepada keempat anak mereka. Hibah ini menjadi dasar kepemilikan Ferry dan ketiga adiknya.

Ferry mengungkapkan bahwa keputusan hibah tersebut ia anggap sebagai bentuk tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Namun, menurutnya, realitas justru jauh dari harapan.

Masalah mulai mencuat ketika Ferry mengetahui bahwa setelah hibah dilakukan, ayahnya ternyata mengajukan permohonan penetapan penanggungan terhadap keempat anaknya ke Pengadilan Negeri Surabaya. Permohonan itu membuat Eddie mendapatkan kewenangan penuh untuk mengelola kawasan KBC III, termasuk menyewakannya kepada pihak ketiga.

Salah satu penyewa terbesar saat itu adalah perusahaan internasional PT Schlumberger. Pada 1997, dugaan Ferry, kuasa pengelolaan bahkan dialihkan kepada Firma Setia Kawan (FSK), perusahaan yang dipimpin Eddie sendiri.

“Semua dilakukan tanpa persetujuan kami sebagai ahli waris sah dari hibah,” ujar Ferry dengan suara bergetar menahan emosi.
Ia juga menambahkan bahwa ia sama sekali tidak pernah diberi informasi, laporan, atau bagian dari hasil sewa properti tersebut selama puluhan tahun.

Menurut keterangan Ferry, ia dan sang ibu baru mengetahui bahwa kawasan KBC III telah disewakan selama bertahun-tahun ketika salah satu adiknya sakit menjelang meninggal dunia pada 2014. Pada momen itulah informasi bahwa KBC III terus-menerus menghasilkan uang sewa mulai terbuka.

Ferry mengaku telah mencoba bertanya secara baik-baik kepada Eddie dan pihak penyewa, tetapi tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Upaya damai pun dilakukan pada tahun 2020, namun berakhir buntu.

Yang membuat Ferry merasa paling dikhianati adalah ketika ia mengetahui bahwa ketiga adiknya selama ini menerima hasil sewa, sementara ia dan ibunya tidak mendapatkan hak mereka.

“Bayangkan bagaimana rasanya. Anak sulung, dan ibu saya yang membangun semuanya dari dulu, tapi justru saya dan ibu saya tidak mendapat apa pun,” ujarnya.

Merasa diabaikan dan dirugikan, Ferry Posuma menggugat Eddie Posuma dan PT Schlumberger pada 2020 atas dugaan perbuatan melawan hukum melalui Pengadilan Negeri Balikpapan dengan nomor perkara 144/Pdt.G/2020/PN Bpn. Perkara tersebut berlanjut hingga Pengadilan Tinggi Samarinda (228/PDT/2021/PT SMR), tingkat kasasi (2716 K/Pdt/2023).

Hasil akhirnya memberikan kemenangan kepada Ferry. Putusan PK Nomor 1024 PK/Pdt/2024 menyatakan bahwa Eddie Posuma dan pihak terkait wajib membayar hak Ferry secara tanggung renteng. Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Alih-alih melaksanakan putusan, Eddie Posuma justru mengajukan gugatan baru ke Pengadilan Negeri Balikpapan pada 2025 dengan nomor perkara 118/Pdt.G/2025/PN Bpn. Kuasa hukum Ferry menduga langkah itu merupakan strategi untuk mengaburkan putusan sebelumnya yang sudah inkracht.

“Jelas ini upaya untuk mengulur-ulur waktu dan menghindari kewajiban hukum,” ujar Joko Ponconowo, salah satu kuasa hukum Ferry.

Ferry dan kuasa hukumnya juga menyesalkan pemberitaan di salah satu media yang menyebut Ferry sebagai anak durhaka. Menurut mereka, pemberitaan tersebut tidak berimbang dan berpotensi merusak nama baik Ferry.

“Kami meminta klarifikasi terbuka. Klien kami memperjuangkan hak yang sah secara hukum, bukan melawan orang tua tanpa alasan,” tegas Joko.

Dalam konferensi pers tersebut, sorotan mata para wartawan tak lepas dari sosok Ketty Kwee. Wanita lanjut usia itu tampak berulang kali meneteskan air mata, sesekali meluapkan kemarahan terhadap Eddie Posuma.

Beberapa kali ia bahkan meneriakkan kata-kata bernada kecewa dan sakit hati, menyatakan bahwa apa yang terjadi telah melukai dirinya sebagai seorang ibu dan mantan istri.

“Dia (Eddie) tahu semuanya milik saya. Tapi kenapa begini jadinya?” serunya sambil terisak.

Momen itu menggambarkan betapa rentannya hubungan keluarga ini dan betapa dalamnya luka yang tersisa.

Meski konflik berlangsung keras di ranah hukum, Ferry dan tim hukumnya menyatakan bahwa pintu perdamaian tidak tertutup sepenuhnya. Mereka tetap berharap bahwa semua pihak bisa duduk bersama dan mematuhi putusan hukum yang sudah berkekuatan tetap.

“Kami tidak ingin memperpanjang permusuhan. Kami hanya ingin hak dipenuhi dan proses hukum dihormati,” ujar kuasa hukum Ferry.

Bagi Ferry Posuma, perjuangan ini bukan semata-mata soal materi, tetapi soal keadilan yang menurutnya telah direnggut selama puluhan tahun.(*)

Balikpapan Industrial Expo 2025: PT Wahana Safety Indonesia Hadir dengan Produk Unggulan

0

Prnasatu.com, Balikpapan — PT Wahana Safety Indonesia (WSI), distributor peralatan keselamatan kerja dan solusi industrial, turut ambil bagian dalam ajang Balikpapan Industrial Expo (BEX) 2025 yang digelar di Balikpapan Sport & Convention Centre (DOME) pada 19–21 November 2025.

Dalam partisipasinya, PT WSI menampilkan beragam produk keselamatan dan industrial dari tiga brand internasional yang selama ini digunakan di berbagai sektor industri di Indonesia.

“Pada pameran industri terbesar di Kalimantan ini, PT WSI menempati booth 98–101 dan menampilkan tiga produk unggulan yang digunakan di berbagai sektor industri,” ucap Bobby Suhemi, Development Manager PT Wahana Safety Indonesia.

Tiga Brand Unggulan di Booth PT WSI adalah merk merk yang sudah sangat terkenal seperti,

Kärcher – Industrial Cleaning Solutions
Menampilkan peralatan pembersih industri modern berperforma tinggi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Sundström – Respiratory Protection
Menghadirkan produk perlindungan pernapasan berstandar internasional, termasuk masker dan sistem respirator yang mengutamakan kenyamanan serta keamanan pekerja.

Allsafe – Safety Footwear Collection
Menjadi salah satu daya tarik utama, PT WSI memperkenalkan lini terbaru sepatu keselamatan Allsafe, antara lain:
Manly, Bondi, Vaucluse, Mosman, dan Bellevue.
Seluruh model dirancang sesuai kebutuhan industri modern dengan tampilan lebih stylish, konstruksi lebih kuat, dan standar keselamatan tinggi.

Pengalaman Interaktif untuk Pengunjung

Pengunjung BEX 2025 tidak hanya dapat melihat langsung deretan produk terbaru, tetapi juga mendapat pengalaman interaktif di booth PT WSI. Crew PT WSI memberikan penjelasan mendetail terkait fitur dan aplikasi produk. Selain itu, pengunjung berkesempatan mendapatkan merchandise menarik selama persediaan tersedia.

Suasana booth semakin meriah dengan kehadiran EGGIE, maskot resmi PT WSI, yang menjadi perhatian pengunjung dan menambah pengalaman menyenangkan selama pameran.

Keikutsertaan PT WSI dalam BEX 2025 menjadi bagian dari upaya perusahaan memperkenalkan solusi keselamatan dan produk industrial berstandar global kepada pelaku industri di Kalimantan.(*/adv)

Polresta Balikpapan Sosialisasikan Ops Zebra Mahakam 2025 Lewat Talkshow Radio

0

Teks. foto: Kasi Humas Polresta Balikpapan Ipda Sangidun, mewakili Kapolresta, hadir sebagai narasumber dalam talkshow Radio IDC Masjid Istiqomah Balikpapan.

Penasatu.com, BALIKPAPAN – Polresta Balikpapan terus menggencarkan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat selama pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025, yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan operasi di Balikpapan dibuka langsung oleh Kapolresta Balikpapan AKBP Anton Firmanto dan turut dihadiri instansi terkait.

Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut, Kasi Humas Polresta Balikpapan Ipda Sangidun, mewakili Kapolresta, hadir sebagai narasumber dalam talkshow Radio IDC Masjid Istiqomah Balikpapan. Program yang dipandu penyiar Erna Daud ini membahas sejumlah poin penting terkait pelaksanaan Operasi Zebra, sasaran penindakan, hingga imbauan keselamatan bagi pengguna jalan.

Dalam dialognya, Ipda Sangidun menjelaskan bahwa Operasi Zebra Mahakam 2025 dilaksanakan selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November, dan melibatkan personel gabungan dari Polri, Dinas Perhubungan, serta sejumlah instansi pendukung.

“Operasi Zebra ini bertujuan meningkatkan disiplin berlalu lintas, menurunkan angka pelanggaran dan fatalitas kecelakaan, serta mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas), khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Ipda Sangidun.

Ia juga mengimbau para pengendara untuk memastikan kelengkapan dokumen, seperti STNK, SIM, serta identitas pribadi, sebelum berkendara. Selain itu, masyarakat diminta selalu mematuhi rambu dan aturan lalu lintas.

“Jadilah pelopor keselamatan berlalu lintas. Lengkapi surat-surat kendaraan, gunakan helm SNI, dan patuhi batas kecepatan. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” tambahnya.

Melalui siaran radio yang banyak didengar masyarakat, Polresta Balikpapan berharap pesan keselamatan dapat tersampaikan secara lebih luas sehingga pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025 berjalan efektif dan angka kecelakaan dapat ditekan.(Humas)

Enam Anak Meninggal di Kubangan Dalam Sehari, Daeng Lalla: Harus Ada yang Bertanggung Jawab

0

Penasatu.com, Balikpapan – Anggota Komisi III DPRD Balikpapan melontarkan kritik keras terkait insiden tenggelamnya enam anak di kawasan sekitar pengembangan perumahan Grand City yang dikelola PT Sinar Mas Land

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD dengan pihak PT Sinar Mas Wisesa selaku pengembang perumahan Grand City bersama DLH, Disperkim dan DPU kota Balikpapan selaku instansi terkait, di Ruang Rapat, DPRD Balikpapan, Selasa (18/11/2025).

Salah satunya adalah Daeng Lala, Politisi Partai Nasdem asal daerah pemilihan Balikpapan barat ini sangat keras dalam melontarkan pendapatnya mengenai tragedi ini

Ia menilai kejadian ini tidak semata mata persoalan lokasi atau pengembang perumahan, akan tetapi ini adalah buah dari lemahnya pengawasan pemerintah daerah terhadap aktivitas pengembang dan tata ruang wilayah.

Dirinya menegaskan, pemerintah tidak bisa sekadar menunggu laporan setelah bencana terjadi. “Enam anak meninggal di kubangan! Jangan dikatagorikan sebagai kejadian biasa. Itu kejadian yang sangat luar biasa, yang harus menjadi perhatian, khususnya pemerintah daerah melalui dinas terkait.

Dirinya juga menyoroti sikap pengembang Sinar Mas Land yang membantah bahwa lokasi kejadian bukan berada di area mereka. Menurutnya, klarifikasi semacam itu justru menunjukkan upaya cuci tangan.

“Katanya bukan lahan mereka. Tapi kalau bukan karena aktivitas pengembangan perumahan, tanah orang ditimbun, dialirkan sembarangan, apa kondisi itu akan ada? Ini jelas ada peran. Jangan pura-pura lepas dari tanggung jawab,” tegasnya.

Politisi Nasdem yang dikenal vokal ini bahkan menyebut sejumlah dinas terkait belum maksimal dalam menjalankan fungsi pengawasan sebagaimana mestinya.

“DLH, Disperkim, Dinas PU kota Balikpapan mana pengawasannya?, Mengeluarkan site plan tapi tidak diawasi. Ini yang bikin rusak,” ucap Daeng Lala dengan nada tinggi.

Ia menilai tata kelola pengawasan pembangunan di Balikpapan sudah lama bermasalah, ini karena lemahnya kontrol dan minimnya tindakan tegas kepada pengembang.

Daeng Lala mempertanyakan mengapa area berbahaya seperti kubangan tidak diberi tanda, pagar, atau larangan bermain sejak awal.

“Sering anak-anak bermain di situ, tapi tidak ada peringatan, tidak ada pembatas. Pemerintah apa tidak lihat? Lurah, camat, dinas terkait semua ke mana?” ujarnya kesal.

Ia menambahkan bahwa pengawasan seharusnya dilakukan sampai ke tingkat bawah untuk mencegah aktivitas yang bisa membahayakan masyarakat.

“Kalau Tidak Ada Grand City, Tidak Ada Kubangan Itu” lontarnya.

Menurutnya, keberadaan kawasan pengembangan jelas menciptakan perubahan bentang alam yang berpotensi menimbulkan bahaya.

“Kalau tidak ada pengembangan itu, orang juga tidak akan mondar-mandir ke situ. Kubangan itu ada karena proses pengembangan. Logikanya jelas!,” imbuhnya.

Daeng Lala menyebut kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan. Ia berharap prosesnya tidak berhenti hanya pada permintaan klarifikasi.

“Ini nyawa enam anak dan ingat jangan kejadian ini dianggap sebagai peristiwa biasa. Apalagi sampai ada yang main aman. Kalau ada unsur kelalaian, harus ada yang bertanggung jawab,” pungkasnya.(*)

Kubangan Maut Tewaskan 6 Bocah di Balikpapan Utara, DPRD akan Telusuri Dokumen Perizinan Pengembang Grand City

0

Teka foto: Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III bersama Pengembang Grand City, Disperkim, DLH dan DPU Kota Balikpapan imbas dari meninggalnya 6 Bocah di kubangan diduga masih dalam kawasan Perumahan Grand City Balikpapan.

Penasatu.com, Balikpapan — Komisi III DPRD Kota Balikpapan memastikan akan menelusuri secara menyeluruh dokumen perizinan milik PT Sinar Mas Wisesa, pengembang kawasan Grand City, kecamatan Balikpapan Utara menyusul insiden tragis tewasnya enam bocah (anak anak) dalam kubangan air yang diduga berasal dari aktivitas pengerukan lahan.

Langkah tersebut disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan, Ari Sanda, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pihak Sinar Mas, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan, Selasa (18/11/2025) di Gedung DPRD Balikpapan, Jalan Jend Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ari menegaskan bahwa persoalan ini tidak boleh berhenti hanya pada klarifikasi verbal. Menurutnya, akar masalah harus dibuktikan secara administratif melalui dokumen resmi yang dimiliki pengembang.

“Ada sebab, ada akibat. Kubangan itu timbul akibat pengerukan. Tapi kami harus betul betul memastikan apakah pekerjaan itu sesuai izin dan apakah lokasi itu masuk kawasan mereka atau bukan. Semua harus dibuktikan melalui dokumen,” tegasnya.

Pihaknya juga menunggu hasil penyelidikan polisi yang kini menangani aspek pidana dari insiden tersebut. DPRD memastikan akan menggabungkan seluruh temuan baik dari OPD maupun kepolisian sebelum mengambil kesimpulan lanjutan.

“Kami akan menelusuri seluruh dokumen perizinan, mulai dari site plan, izin pembukaan lahan, hingga prosedur pengerukan. Semuanya harus jelas untuk memastikan apakah aktivitas di lokasi tersebut sesuai aturan atau justru terjadi asanya pelanggaran,” tegas Ari.

Ia menambahkan bahwa Komisi III tidak hanya berfokus pada aspek perizinan, tetapi juga pada dugaan kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Karena itu, DPRD meminta seluruh instansi teknis memberikan data lengkap termasuk rekomendasi lingkungan, timeline pengerjaan, dan pengawasan yang pernah dilakukan.

Ari juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek pengembang besar di Balikpapan, terutama yang berdekatan dengan pemukiman warga. Menurutnya, keselamatan publik harus menjadi prioritas utama.

Sementara itu, pihak Sinar Mas Wisesa dalam pertemuan tersebut memberikan keterangan awal mengenai aktivitas pengerukan yang dilakukan. Namun, DPRD menilai keterangan tersebut belum cukup tanpa bukti dokumen dan verifikasi lapangan.

Komisi III memastikan akan menjadwalkan tinjauan langsung ke lokasi kejadian untuk mencocokkan data administrasi dengan kondisi di lapangan. Proses pendalaman kasus ini juga akan melibatkan rekomendasi dari instansi teknis dan kemungkinan penegakan hukum jika ditemukan pelanggaran.

Insiden tewasnya enam anak di kubangan air itu memicu keprihatinan luas masyarakat Balikpapan. Banyak pihak mendesak agar pemerintah kota bertindak tegas dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Seperti diketahui bahwa, enam bocah meninggal dunia tersebut dilaporkan sedang berenang di kubangan tanpa pengawasan yang diduga masih dalam kawasan PT Sinar Mas Wisesa selaku pengembang perumahan Grand City. Senin (17/11/2025) sekitar pukul 17.30 Wita.

Adapun ke enam korban tersebut adalah tiga Laki laki dan tiga bocah perempuan, diantaranya : AK (L/13), FZ (L/9), IN (P/11), KA (P/9), ZR (P/5) dan RA (L/10).(*)

Kapolresta Balikpapan Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem dan Potensi Bencana

0

Penasatu.com, Balikpapan – Memasuki musim cuaca ekstrem pada periode pancaroba basah, Polresta Balikpapan mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh masyarakat. Kondisi geografis Balikpapan yang dikelilingi wilayah perairan, pesisir, serta dataran tinggi dinilai rawan terhadap potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga kecelakaan laut.

Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, S.H., S.I.K., M.Si., melalui Kasi Humas Ipda Sangidun, meminta warga lebih memperhatikan kondisi lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di titik-titik rawan bencana.

“Warga diimbau selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal, baik yang berada di dataran tinggi maupun wilayah pesisir dan perairan,” ujar Ipda Sangidun, Kamis (…).

Polresta Balikpapan juga mengingatkan agar masyarakat memastikan keselamatan anggota keluarga, termasuk memantau keberadaan anak atau kerabat ketika beraktivitas di luar rumah.

Jika terjadi keadaan darurat atau gangguan Kamtibmas, masyarakat diminta segera menghubungi Call Center PAMAPTA Polresta Balikpapan di nomor 110.

Selain itu, peran satuan tugas (satgas) di lingkungan kelurahan, RT, serta para relawan juga diminta lebih diaktifkan sebagai bentuk mitigasi dan respons cepat ketika terjadi insiden.

“TNI–Polri siap membantu masyarakat apabila terjadi musibah. Kami mengajak warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dini di lingkungan masing-masing,” tambahnya.

Menjelang akhir tahun 2025 dan memasuki tahun baru 2026, Polresta Balikpapan mengajak seluruh masyarakat menjaga keamanan, keselamatan, dan solidaritas sosial.

“Jaga keluarga, pelihara kearifan lokal di lingkungan tempat kita tinggal. Balikpapan kita bela, kita jaga, dan kita bangun bersama,” tutup Ipda Sangidun.(*)

Ops Zebra Mahakam 2025 Kaltim : Mekanisme Humanis dan Edukatif, Penindakan, 5 Persen Tilang Manual, 95 Persen ETLE

0

Penasatu.com, Balikpapan – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) resmi memulai pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2025 melalui apel gelar pasukan yang dipimpin langsung Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H., di Lapangan Apel Mapolda Kaltim, Senin (17/11/2025).

Operasi yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025 ini akan menyasar berbagai pelanggaran lalu lintas dengan fokus pada peningkatan keselamatan dan kedisiplinan masyarakat di jalan raya.

Apel turut dihadiri Wakapolda Kaltim Brigjen Pol. Dr. H. Muhammad Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si., serta jajaran Pejabat Utama Polda Kaltim. Hadir pula perwakilan instansi terkait seperti Pomdam VI/Mulawarman, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, dan Dispenda. Kolaborasi lintas lembaga ini disebut sebagai faktor penting dalam mendukung kelancaran operasi.

Fokus Operasi Zebra Mahakam 2025

Tahun ini, operasi mengangkat tema:
“Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman, dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Operasi Lilin 2025.”

Adapun sasaran prioritas meliputi:

Pengendara di bawah umur

Boncengan lebih dari satu orang

Tidak memakai helm SNI

Penggunaan ponsel saat berkendara

Tidak memakai sabuk keselamatan

Berkendara dalam kondisi mabuk

Pelanggaran melawan arus

Balap liar

Melebihi batas kecepatan

Kapolda Kaltim menegaskan, mekanisme penindakan tetap mengikuti kebijakan Kapolri, yakni:

5% tilang manual

95% melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)

Humanis dan Edukatif

Dalam amanatnya, Kapolda mengingatkan seluruh personel untuk mengedepankan tindakan preemtif, preventif, dan edukatif serta menjunjung tinggi pendekatan humanis dalam penindakan.

“Polri harus hadir memberikan rasa aman, bukan menciptakan ketegangan. Lakukan penindakan secara profesional namun tetap mengutamakan edukasi kepada masyarakat,” tegas Irjen Endar.

Polda Kaltim juga diminta memperluas sosialisasi terkait tertib berlalu lintas melalui berbagai platform dan media publik.

Penempatan Petugas dan Pencegahan Kecelakaan

Kapolda menginstruksikan penempatan personel pada lokasi rawan pelanggaran dan kecelakaan, termasuk meningkatkan intensitas patroli. Polri juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk pemasangan:

Rambu dan papan imbauan

Spanduk dan baliho edukatif

Informasi keselamatan di sekolah, kampus, hingga perusahaan

Dengan dimulainya Operasi Zebra Mahakam 2025, Polda Kaltim berharap budaya tertib berlalu lintas dapat semakin meningkat dan berdampak pada turunnya angka kecelakaan serta kemacetan menjelang akhir tahun.(Humas Polda Kaltim)

Muskotlub KONI 2025, Adi: Jadikan Momentum Kebangkitan Prestasi Olahraga Balikpapan

0

Penasatu.com, BALIKPAPAN — DPRD Kota Balikpapan menegaskan komitmennya untuk mendukung kemajuan olahraga daerah. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, saat hadir mewakili DPRD kota Balikpapan dalam Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Muskotlub) KONI Balikpapan di Ballroom Hotel Grand Tiga Mustika, Minggu (16/11/2025).

Muskotlub digelar dalam rangka pemilihan Ketua KONI Balikpapan periode 2025–2029. Dimana diketahui terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Balikpapan adalah Gasali dan kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Sekda Balikpapan Muhaimin, Kepala Disparpora CI Ratih Kusuma, serta para ketua dan perwakilan cabang olahraga (cabor) se-Balikpapan.

Momentum Perbaikan KONI Balikpapan

Adi, yang juga menjabat Ketua PBFI Balikpapan, menilai Muskotlub sebagai momentum penting untuk membangun kembali performa KONI yang dinilai kurang aktif dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya mendukung penuh pelaksanaan Muskotlub KONI Kota Balikpapan. Ini langkah penting untuk memastikan prestasi olahraga kita kembali mumpuni dan mampu mencapai target-target emas seperti yang selama ini ditorehkan atlet Balikpapan,” ujarnya.

*Harapannya Ketua Ketua KONI nantinya bisa Solid dan Merangkul Semua Cabang Olahraga,” tegas Adi.

Adi menekankan bahwa KONI membutuhkan sosok pemimpin yang kuat, solid, dan mampu merangkul seluruh cabang olahraga. Ia menilai kebersamaan dan kepemimpinan kolektif menjadi kunci untuk memaksimalkan pembinaan atlet.

“Ketua KONI yang terpilih nanti harus bisa menunjukkan kesolidan dan menggandeng seluruh cabor. Persatuan itu penting agar pembinaan olahraga di Balikpapan berjalan maksimal,” tegasnya.

Persiapan Porprov: Butuh Sinergi dan Dukungan Penuh

Menurutnya, sinergi antara KONI dan seluruh cabor sangat dibutuhkan, khususnya menjelang perhelatan besar seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

“Kami berharap KONI memberi dukungan maksimal terhadap event-event olahraga, terutama menjelang Porprov. Dengan dukungan kuat, atlet kita bisa lebih fokus mengejar prestasi dan kembali membawa pulang medali emas,” pungkas Adi.

Muskotlub KONI Balikpapan diharapkan mampu melahirkan pemimpin baru yang dapat membangun ekosistem olahraga lebih profesional, berkelanjutan, dan berorientasi pada prestasi.(*)

Apel Gelar Pasukan: Polresta Balikpapan Gelar Operasi Zebra Mahakam 2025 Dimulai Hari ini sampai 30 November 2025

0

Teks foto: Kombes Pol Anton Firmanto, S.H., S.I.K., M.Si., saat menyematkan pita sebagai tanda dimulainya Ops Zebra Mahakam 2025 di Balikpapan.

Penasatu.com, BALIKPAPAN — Jajaran Polresta Balikpapan resmi menggelar Apel Pasukan Operasi Zebra Mahakam 2025 yang berlangsung serentak di halaman Mapolresta Balikpapan, Senin (17/11/2025).

Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, S.H., S.I.K., M.Si., bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Hadir mendampingi Wakapolresta Balikpapan, AKBP Endrik E.B., S.H., S.I.K., serta perwakilan instansi terkait seperti TNI Denpom VI/MLM, Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Apel ditandai dengan penyematan pita operasi oleh Kapolresta kepada perwakilan petugas sebagai simbol dimulainya Operasi Zebra Mahakam 2025.

Lanjut Pra Operasi Zebra

Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan rapat Pra Operasi Zebra Mahakam 2025 yang dipimpin Kabag Ops Polresta Balikpapan, Kompol Jajat Sudrajat, S.H., bersama Kasat Lantas Kompol M.D. Djauhari, S.H., M.H.

Rapat pra operasi berlangsung di ruang Command Center lama Mapolresta Balikpapan, diikuti personel dari berbagai instansi yang terlibat.

Pra operasi ini bertujuan menyamakan persepsi, teknik, dan pola pelaksanaan operasi lalu lintas yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan. Tepatnya mulai hari ini, Senin 17 sampai 30 November 2025.

Mengusung tema:

“Terwujudnya Kamtibcarlantas yang Aman, Nyaman dan Selamat Menjelang Pelaksanaan Operasi Lilin 2025.”

Operasi Zebra Mahakam sendiri berfokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, serta meningkatkan kedisiplinan masyarakat di jalan raya.

Imbauan Kepada Pengendara

Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dalam berlalu lintas.

“Mari bersama-sama mewujudkan tertib berlalu lintas dengan melengkapi surat-surat kendaraan serta identitas diri. Selamat di jalan, keluarga nyaman,” ujarnya.

Operasi Zebra Mahakam 2025 diharapkan dapat menekan angka kecelakaan sekaligus meningkatkan kesadaran berlalu lintas seluruh warga Balikpapan menjelang masa libur akhir tahun. (humas)

Balikpapan Tuan Rumah Livin’ Fest 2025 Region IX Kalimantan, Bank Mandiri Hadirkan Penawaran Menarik

0

Penasatu.com, Balikpapan – Kota Balikpapan ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan Livin’ Fest 2025 untuk Region IX Kalimantan. “Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Balikpapan dinilai memiliki peran strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kalimantan serta memiliki potensi besar di sektor UMKM dan industri kreatif,” ujar Agus Kurniawan, Regional CEO Bank Mandiri Region IX Kalimantan.

Penilaiannya adalah Balikpapan dipilih karena merupakan pusat pertumbuhan ekonomi Kalimantan dan memiliki potensi besar di sektor UMKM serta industri kreatif. “Kota ini juga dikenal sebagai salah satu kota paling dinamis di Indonesia Timur,” imbuh Agus Kurniawan, saat konferensi pers di Skaco Caffe dan Resto Balikpapan.

Lanjutnya, pelaksanaan gelaran Livin’ Fest 2025 berlangsung pada tanggal 20–23 November 2025 di Balikpapan Superblock (BSB). Ini merupakan wujud semangat “Sinergi Majukan Negeri”, di HUT Bank Mandiri ke 27 dengan menghadirkan berbagai program dan promo spesial bagi nasabah serta masyarakat umum.

Selama acara berlangsung, Bank Mandiri memberikan sejumlah penawaran menarik, di antaranya:

Hemat hingga Rp270 ribu per transaksi bagi nasabah yang berbelanja menggunakan QRIS Bayar, debit, atau kartu kredit Mandiri.

Program Mandiri KPR “HUT Mandiri Semua Hepi” dengan bunga super spesial mulai dari 1,27% fixed selama satu tahun.

Mandiri Auto dengan bunga mulai dari 1,27% untuk tenor satu tahun serta cashback hingga Rp2,7 juta.

Semua promo ini hanya berlaku selama acara berlangsung dan dapat diakses melalui aplikasi Livin’ by Mandiri.

Festival ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Pengunjung dapat menikmati beragam kegiatan mulai dari pameran produk UMKM binaan Bank Mandiri, hiburan musik, hingga layanan publik seperti pengurusan paspor, SIM, perpajakan, dan kependudukan digital berkat kolaborasi bersama instansi pemerintah.

Bank Mandiri berharap Livin’ Fest menjadi wadah sinergi antara dunia perbankan, sektor publik, dan masyarakat. Antusiasme masyarakat Balikpapan yang tinggi disebut menjadi bukti bahwa ruang kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan.

Lebih dari sekadar festival, Livin’ Fest 2025 menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita kelima: melanjutkan industrialisasi nasional dengan memperkuat industri berbasis UMKM untuk mencapai kemandirian ekonomi.

“Melalui Livin’ Fest, kami ingin mempertemukan pelaku UMKM, industri kreatif, dan sektor keuangan dalam satu ekosistem sinergi yang inklusif. Harapannya, UMKM bisa naik kelas, memperluas akses pasar, dan mendorong kemandirian ekonomi daerah,” pungkasnya.(*Adv)