Teks foto: Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik.
Penasatu.com, Balikpapan – Kebutuhan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Balikpapan kian mendesak seiring pertumbuhan jumlah penduduk.
Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berencana membangun satu unit SMP baru di kawasan Islamic Center Balikpapan pada tahun 2026 mendatang.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menegaskan bahwa rencana ini menjadi salah satu prioritas daerah, terutama untuk menjawab kebutuhan pendidikan di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan.
“Satu sekolah kita rencanakan dibangun di situ. Mudah-mudahan tidak ada kendala terkait penganggaran. Saat ini masih tahap perencanaan, karena anggaran juga belum disahkan. Kita berharap bisa terealisasi karena wilayah Balikpapan Utara dan Selatan memang membutuhkan sekolah jenjang SMP,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Menurut Irfan, kondisi daya tampung SMP di dua wilayah tersebut sudah sangat terbatas. Banyak sekolah yang menampung siswa melebihi kapasitas, sehingga sebagian orang tua terpaksa menyekolahkan anak mereka ke kawasan lain.
“Kalau kita lihat, SMP di Balikpapan Utara dan Selatan cukup padat. Jumlah pendaftar terus naik, tapi kapasitas sekolah terbatas. Kehadiran SMP baru ini diharapkan bisa mengurai kepadatan,” jelasnya.
Terkait anggaran, Irfan menyebutkan fokus pembangunan diarahkan pada jenjang SMP karena biaya lebih terjangkau dibanding membangun SD sekaligus. Sementara itu, pembangunan SMA menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Untuk SMP saja kita anggarkan sekitar Rp24 miliar. Kalau SD belum bisa karena anggarannya tidak cukup, sementara SMA menjadi tanggung jawab provinsi,” tambahnya.
Ia menegaskan, pembangunan SMP di kawasan Islamic Center sejalan dengan visi Pemkot Balikpapan untuk memperluas akses pendidikan.
Dengan adanya sekolah baru, warga sekitar dapat lebih mudah mendapatkan layanan pendidikan tanpa harus menempuh jarak jauh.
“Intinya, kami ingin mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat agar lebih efisien dan tidak membebani orang tua dengan biaya transportasi tambahan,” pungkas Irfan.(*/adv)