Teks foto: Kepala Dishub Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Fatturahman.
Penasatu.com, Balikpapan — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan saat ini tengah mengevaluasi sistem pengelolaan juru parkir (jukir) binaan.
Langkah ini dilakukan menyusul upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perparkiran dan menertibkan praktik parkir liar yang masih marak di sejumlah kawasan.
Kepala Dishub Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Fatturahman, mengatakan pihaknya sedang melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan UPTD Parkir terkait peran serta jukir binaan dalam skema pengelolaan parkir yang akan datang.
“Kami sedang melakukan evaluasi terhadap pola jukir binaan. Ke depan, kami rencanakan ada tiga skema baru pengelolaan parkir di Balikpapan,” ujar Fadli kepada awak media, Selasa (5/8/2025).
Fadli menjelaskan, skema pertama adalah kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola beberapa rute dan kantong parkir. Dalam skema ini, pihak ketiga akan menyediakan sarana prasarana (sarpras), perlengkapan jukir, dan mengelola operasional di lapangan. Pemerintah kota nantinya hanya tinggal menerima kontribusi tetap dari mitra pengelola tersebut.
“Dengan sistem pihak ketiga, pemerintah bisa lebih efisien karena tidak lagi membiayai langsung operasional jukir. Fokus kami adalah berapa besar kontribusi yang bisa masuk ke PAD,” jelasnya.
Skema kedua adalah penerapan sistem parking gate berbasis cashless (non-tunai) di sejumlah titik strategis. Untuk tahap awal, Dishub telah menyiapkan instalasi parking gate di tiga lokasi, yakni Stadion Batakan, Dome Balikpapan, dan kawasan Gunung Kesenian.
“Jika parking gate bisa berjalan optimal, akan menjadi sumber retribusi yang transparan dan modern. Target kami bulan September sistem ini mulai dioperasikan,” katanya.
Sementara skema ketiga tetap melibatkan jukir binaan yang saat ini masih aktif. Namun, Dishub akan melakukan pembinaan lebih lanjut serta sinkronisasi antara lokasi parkir, kantong parkir, dan kewajiban dari pelaku usaha untuk menyediakan lahan parkir sendiri.
“Saat ini ada jukir binaan yang aktif dan ada yang tidak. Ini jadi fokus pembinaan kami agar ke depan lebih tertib dan sesuai aturan,” imbuhnya.
Selain pembenahan sistem parkir, Fadli juga menegaskan bahwa Dishub tengah menyiapkan satgas khusus untuk penertiban parkir liar, terutama di kawasan MT Haryono dan pusat-pusat bisnis lainnya.
“Parkir liar masih jadi persoalan utama. Satgas akan mulai bergerak bulan Agustus ini, dan kami targetkan optimal beroperasi pada September,” pungkasnya.(*/adv)