Penasatu.com, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan belum lama ini tengah menyusun rancangan arah pembangunan jangka menengah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Murembang).
Menjadikan kota Balikpapan sebagai kota global yang nyaman untuk semua, telah dituangkan dalam RPJMD 2025-2029.
Namun, visi besar tersebut mendapat sorotan dari Sekretaris Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib.
Dijumpai media ini diruang kerjanya, Selasa (3/6/2025). Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan visa besar yang telah di gagas oleh pemerintah tidak boleh mengesampingkan sisi lain yakni ketahanan pangan.
Ia menuturkan, ketahanan pangan di Balikpapan harus juga disiapkan pemerintah kota. Mengingat kota Balikpapan menjadi kota tujuan baru bagi para pendatang.
“Kita boleh saja merencanakan arah pembangunan kota kedepannya. Tapi aspek ketahanan pangan di Balikpapan harus juga di perhatikan,” ungkapnya.
Najib menambahkan, selama ini Balikpapan masih tergantung daerah lain dalam memenuhi kebutuhan pangan, seperti dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa. Artinya, kebutuhan pangan kita masih tergantung dari luar daerah.
“Selama ini sebagian kebutuhan pokok kita di suplai dari luar daerah, coba kita bayangkan kalau seandainya ada keterlambatan distribusi atau ketersediaan stok dari daerah pemasok juga berkurang. Ini bisa menjadi masalah baru untuk Balikpapan,” katanya.
“Ingat..beberapa tahun kedepan, penduduk Balikpapan akan semakin bertambah dan kebutuhan pangan pastinya akan meningkat. Maka dari itu penting bagi pemerintah menyiapkan strategi dalam menjaga ketahanan pangan untuk di daerah,” sambungnya.
“Kita boleh bermimpi besar membangun kota Balikpapan menjadi kota global, tapi kesiapan pangan kita harus juga diperhatikan,” pungkasnya. (*/adv)