Sabtu, Agustus 2, 2025
Beranda blog

Export Center Balikpapan Diresmikan, UMKM Siap Tembus Pasar Global

0

Teks foto: Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy

Penasatu.com, Balikpapan – Upaya nyata mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali diwujudkan dengan diresmikannya Export Center Balikpapan, Jumat (1/8/2025). Peresmian dilakukan serentak bersama Export Center Batam dan dipusatkan di Gedung Galeri UMKM Center Kalimantan Timur.

Kehadiran Export Center ini diharapkan menjadi titik balik bagi pelaku UMKM Balikpapan dan sekitarnya untuk memperluas jangkauan usaha hingga menembus pasar internasional.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, Heruressandy, yang mewakili Wali Kota Balikpapan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas inisiasi pendirian Export Center dan menyebutnya sebagai momentum strategis bagi UMKM lokal.

“UMKM kita punya potensi besar. Dengan adanya Export Center, kami sangat optimistis produk lokal bisa naik kelas dan bersaing di pasar global,” ujar Heruressandy.

Perluas Pasar Ekspor

Heruressandy mengungkapkan bahwa sektor unggulan ekspor dari Balikpapan saat ini masih didominasi hasil perikanan dan kelautan, sebagian besar dalam bentuk bahan baku mentah. Namun demikian, sudah banyak pula pelaku usaha yang memproduksi olahan pangan berbasis perikanan dan pertanian, dan berhasil menembus pasar Asia Tenggara.

“Target selanjutnya adalah memperluas pasar ke kawasan Eropa dan Timur Tengah,” katanya.

Untuk mencapai target tersebut, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas produk, kemampuan produksi secara berkelanjutan, serta konsistensi suplai.

“Kalau ingin ekspor, produk harus punya kualitas sesuai standar internasional. Selain itu, jumlah produksinya juga harus konsisten dan mencukupi. Tidak bisa cuma satu kali kirim lalu berhenti,” tegasnya.

Legalitas dan Sertifikasi Dipercepat

Pemkot Balikpapan, lanjut Heruressandy, juga aktif mendampingi pelaku UMKM dalam proses perizinan dan legalitas usaha. Beberapa dokumen penting seperti SNI, BPOM, HACCP, serta sertifikat ketahanan dan keamanan pangan kini menjadi prioritas dalam pendampingan.

Saat ini, terdapat sekitar 25 UMKM di Balikpapan yang dinilai sudah memenuhi syarat ekspor dari sisi kualitas dan legalitas. Pemerintah menargetkan penambahan jumlah tersebut hingga 50 persen setiap tahunnya.

“Dengan sinergi antar instansi, kami yakin UMKM Balikpapan bisa berbicara banyak di pasar global,” pungkas Heru.(*/adv)

Pemkot Balikpapan Tanggapi Pandangan Fraksi DPRD soal RPJMD 2025–2029 dan APBD 2026

0

Teks foto: Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, S.T., yang hadir mewakili Wali Kota Balikpapan.

Penasatu.com, Balikpapan — Pemerintah Kota Balikpapan menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 dalam rapat paripurna yang digelar baru-baru ini.

Jawaban Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, S.E. disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, S.T., yang hadir mewakili wali kota yang berhalangan hadir.

Selain penyampaian jawaban atas pandangan fraksi, rapat juga dirangkaikan dengan penandatanganan Pakta Integritas untuk Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026.

Dalam tanggapannya terhadap Fraksi Partai Golkar, Pemkot Balikpapan menegaskan komitmennya untuk mendorong pembangunan ekonomi inklusif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari program prioritas.

“Pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas guru, serta pemberian beasiswa dan sertifikasi guru,” ujar Muhaimin.

Terkait sorotan Fraksi Partai NasDem soal tingginya angka pengangguran, pemerintah menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir terjadi tren penurunan. “Angka pengangguran di Balikpapan menurun dari 9 persen menjadi 6,2 persen pada tahun 2024,” ungkapnya.

Adapun menjawab pandangan Fraksi Partai Gerindra terkait dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Pemkot menyebut telah menyiapkan langkah antisipatif dengan dukungan pemerintah Jepang.

“Kolaborasi ini bertujuan menyelaraskan perencanaan dan pengembangan Kota Balikpapan agar sejalan dengan pembangunan IKN,” jelas Muhaimin.

Sementara itu, terhadap masukan Fraksi PDI Perjuangan tentang pertumbuhan penduduk, pemerintah menyampaikan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) akan melaksanakan pendataan terhadap penduduk non-permanen atau pemilik KTP non-Balikpapan mulai tahun 2025.

“Hasil pendataan ini akan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan layanan publik agar tepat sasaran, khususnya di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tambahnya.

Menanggapi masukan dari Fraksi PKB, Hanura, dan Demokrat mengenai evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pemerintah menyatakan telah melakukan audit eksternal. Hasilnya, Perumda Tirta Manuntung dinilai memiliki kondisi fiskal yang baik dan kinerja yang sehat.

Untuk isu penyediaan air bersih yang disampaikan Fraksi PKS dan PPP, Pemkot Balikpapan memastikan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Pada tahun 2025 akan dibangun dua unit sumur dalam dengan kapasitas masing-masing 20 liter per detik,” jelas Muhaimin.

Tak hanya itu, pembangunan embung Aji Raden dengan kapasitas 200 liter per detik juga ditargetkan rampung pada 2027. Pemerintah saat ini masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait pemanfaatan Waduk Sepaku Semoi sebagai sumber pasokan air bersih bagi Balikpapan.(*/adv)

FMPB Gelar Festival Musik Sambut HUT RI ke-80, Wadah Talenta Muda Balikpapan

0

Teks foto: M. Ali Amin Ketum FMPB.

Penasatu.com, Balikpapan – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tahun 2025, Forum Musisi Penyanyi Borneo (FMPB) akan menggelar Festival Musik sebagai ajang pencarian bakat dan wadah ekspresi bagi para musisi serta penyanyi muda di Balikpapan.

Ketua Umum FMPB, M. Ali Amin, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan FMPB kepada masyarakat, sekaligus menunjukkan komitmen dalam menyediakan ruang berkarya bagi insan musik lokal untuk berkreasi dan bukan menjadi penonton di rumah sendiri.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memberi ruang kepada musisi dan penyanyi lokal Balikpapan, khusunya dan Kalimantan Timur pada umumnya agar bisa tampil dan berkarya di rumah sendiri, bukan hanya menjadi penonton,” tegas Ali Amin.

Dalam waktu dekat, pihak FMPB berencana mengajukan audiensi dengan Wali Kota Balikpapan serta jajaran pemerintah yang membidangi seni dan budaya, guna membahas dukungan terhadap kegiatan ini.

Ali menegaskan bahwa kehadiran FMPB bukan semata-mata untuk hiburan belaka, melainkan untuk membangun ekosistem musik yang lebih sehat dan mendorong potensi-potensi lokal agar berkembang.

“Balikpapan punya banyak talenta yang potensial. Festival ini menjadi langkah awal untuk mengangkat mereka,” jelasnya.

Festival Musik FMPB akan terbuka untuk umum dan pelajar, dengan dua kategori musik yang dilombakan: Pop dan Dangdut rencananya akan berlangsung di Graha KNPI Balikpapan pada 29-30 Agustus 2025.

“Kita ingin melihat minat masyarakat lebih dominan ke mana, apakah Pop atau Dangdut. Pasalnya dua genre ini memang yang paling diminati masyarakat di Balikpapan,” tutupnya.

DPRD Balikpapan Gelar Paripurna, Wali Kota Sampaikan Jawaban atas Pandangan Fraksi Terkait RPJMD 2025–2029

0

Teks foto: Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri pimpin Paripurna ke 22 masa Sidang 2024-2025.

Penasatu.com, Balikpapan — DPRD Kota Balikpapan kembali menggelar rapat paripurna ke-22 masa sidang 2024–2025, Jumat (1/8/2025).

Agenda utama rapat ini adalah penyampaian jawaban Wali Kota Balikpapan terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, sekaligus penandatanganan Pakta Integritas Pengesahan APBD Tahun Anggaran 2026.

Rapat digelar di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri. Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Balikpapan, Muhaimin, serta 28 anggota dewan dari total 45 orang.

Dalam sambutannya, Alwi menyampaikan apresiasinya atas partisipasi semua pihak dalam tahapan pembahasan RPJMD yang sangat strategis ini.

“Rapat ini merupakan bagian dari proses penting dalam menyusun arah pembangunan kota lima tahun ke depan. Setelah fraksi-fraksi menyampaikan pemandangan umumnya, hari ini kita mendengarkan tanggapan dari pihak eksekutif,” ucap Alwi.

Dikatakan Alwi, secara umum, seluruh fraksi menyatakan dukungannya terhadap arah kebijakan pembangunan yang diusulkan dalam RPJMD 2025–2029. Namun demikian, sejumlah catatan kritis turut disampaikan untuk menjadi perhatian Pemerintah Kota.

Beberapa poin yang ditekankan oleh fraksi-fraksi DPRD Balikpapan antara lain:

  1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam pemenuhan sarana pendidikan dan kesehatan.
  2. Ketergantungan APBD terhadap dana transfer pusat masih tinggi. Fraksi meminta Pemerintah Kota lebih agresif dalam menggali potensi pendapatan daerah.
  3. Pembangunan infrastruktur jalan dan sistem drainase perlu dikaji secara matang agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kemacetan dan banjir.
  4. Peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga menjadi sorotan. Fraksi menekankan pentingnya evaluasi terhadap kinerja BUMD dalam kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
  5. Skala prioritas program pembangunan harus lebih tajam, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
  6. Terakhir, fraksi juga menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi inklusif, guna mengatasi pengangguran dan ketimpangan sosial.

“Harapan kami, RPJMD ini tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi benar-benar menjadi instrumen yang menjawab tantangan dan kebutuhan riil warga Balikpapan,” tutup Alwi.(*/adv)

Persiba Masih Dikuasai Pihak Luar, Alwi : Kami Sudah Negosiasi,Belum Ada Hasil

0

Teks foto: Pembina Persiba Balikpapan, Alwi Al Qadri.

Penasatu.com, Balikpapan — Sorak-sorai dan cinta para suporter Persiba Balikpapan, yang biasa memenuhi tribun Stadion Batakan, belum cukup kuat untuk menyelamatkan klub kesayangan mereka dari situasi yang penuh ketidakpastian. Di tengah upaya keras menjaga eksistensi klub, suara dari dalam mulai terdengar lirih namun lantang: Persiba butuh kembali ke pangkuan kota asalnya.

“Jujur saja, saya dan Pak Wali Kota itu setengah hati sekarang mengurus Persiba,” ungkap Alwi Al Qadri, Pembina Persiba Balikpapan.

Kata-kata yang mungkin mengejutkan banyak pihak, namun mengandung kepedihan yang mendalam dari mereka yang selama ini berdiri di belakang layar perjuangan klub berjuluk “Beruang Madu” tersebut.

Masalah utama yang kini membelenggu bukan sekadar performa di lapangan atau minimnya sponsor. Lebih dalam dari itu, kepemilikan klub saat ini sepenuhnya berada di tangan pihak luar daerah. Tidak ada sepeser pun saham milik Pemerintah Kota Balikpapan atau para tokoh yang selama ini berjuang mempertahankan nyawa klub di tengah keterbatasan.

“Ini yang banyak masyarakat belum tahu. Kami ini bantu karena panggilan hati, bukan karena punya saham atau kewajiban,” lanjut Alwi.

Bersama Wali Kota Rahmad Mas’ud, ia bahkan turun langsung membantu pembiayaan dan operasional Persiba ketika berlaga di Liga 3 — dari tiket pesawat pemain, makan, tempat tinggal, hingga latihan.

Namun ketidakpastian menyelimuti setiap langkah. Bagi Alwi dan Rahmad Mas’ud, membangun tim tanpa memiliki kendali atas klub ibarat merenovasi rumah orang lain. “Kalau rumah itu nanti dijual, kita dapat apa? Ya tidak dapat apa-apa,” ujarnya getir.

Ketakutan terbesar bukan hanya soal dana yang habis tanpa kejelasan arah, tapi juga nasib masa depan klub. Dalam kondisi seperti ini, sangat mungkin klub dijual sewaktu-waktu, bahkan berganti nama atau dibawa keluar dari Balikpapan. Sebuah mimpi buruk bagi warga kota yang menjadikan Persiba sebagai identitas dan kebanggaan.

“Kalau tidak bisa 100 persen, ya minimal 50 persen saham itu dikembalikan ke Pemerintah Kota Balikpapan. Tapi ketika kami coba negosiasi, harga yang ditawarkan tidak masuk akal,” keluh Alwi.

Ia menegaskan, permintaan itu bukan demi keuntungan pribadi atau komersial, melainkan demi menjaga Persiba tetap menjadi milik Balikpapan.

Hingga hari ini, kata Alwi, dirinya masih mengurus segala kebutuhan klub, bahkan telah mengeluarkan lebih dari Rp500 juta dari kantong pribadi. Namun semua itu terasa berat jika klub tetap berada di bawah kuasa pihak lain.

Dari sisi pendanaan, absennya sponsor besar turut memperparah keadaan. Di Liga 3, hampir tidak ada perusahaan yang mau menjadi mitra. Kini di Liga 2, beban makin besar, sementara kepastian dukungan belum terlihat.

Situasi ini memicu keresahan di kalangan suporter. Mereka mempertanyakan komitmen pemerintah, padahal faktanya justru sebaliknya. Pemerintah dan tokoh lokal sudah turun tangan, tetapi tangan mereka terikat tanpa kepemilikan yang sah.

Alwi tak memungkiri bahwa dirinya tidak tahu pasti bagaimana Persiba bisa berpindah tangan ke luar Balikpapan. Namun ia yakin, belum terlambat untuk merebut kembali kendali atas klub.

“Saya hanya berharap Persiba tidak dibawa keluar dan tidak berganti nama. Balikpapan berhak atas klub ini. Kita ingin Persiba kembali ke bumi pertiwi, kembali ke rumahnya sendiri,” tegasnya.

Kini, masa depan Persiba bergantung pada satu hal: apakah klub ini akan tetap menjadi milik dan kebanggaan warga Balikpapan, atau akan menjadi lembar sejarah yang perlahan memudar karena tak lagi memiliki akar tempat berpijak.(*)

Polsek Balikpapan Selatan Tangkap Pemuda Samboja Terkait Kasus Narkoba

0

Teks foto: Terduga pelaku saat diamankan di Polsek Balikpapan Selatan.

Penasatu.com, Balikpapan – Satuan Buser Reskrim Polsek Balikpapan Selatan kembali mengungkap kasus tindak pidana narkotika. Seorang pria berinisial BM (23), warga Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, ditangkap pada Kamis, 31 Juli 2025 di kawasan Batu Ampar, Balikpapan Utara.

Penangkapan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, S.H., S.I.K., M.Si., yang disampaikan oleh Kapolsek Balikpapan Selatan AKP Abu Sangit, S.E., M.M., dalam upaya memerangi peredaran gelap narkoba di wilayah hukum Polresta Balikpapan.

Kapolsek menjelaskan, penangkapan terduga pelaku bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas peredaran narkotika di wilayah tersebut.

“Tim Opsnal mendapat informasi masyarakat terkait seseorang yang diduga membawa dan menguasai narkotika jenis sabu-sabu. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku berhasil diamankan saat berada di pinggir Jalan LKMD, RT 05, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, sekitar pukul 19.00 WITA,” jelas Abu Sangit.

Lanjut Kapolsek, tersangka ditangkap saat mengendarai sepeda motor Yamaha MX warna hitam dengan nomor polisi KT 6895 VC. Dalam penggeledahan, ditemukan dua paket sabu-sabu seberat bruto 0,59 gram yang disimpan di saku jaket sebelah kiri milik tersangka, serta alat hisap berupa pipet kaca dan sedotan.

Identitas dan Ancaman Hukum

Pelaku diketahui berinisial BM bin (AW/almarhum), lahir di Samboja pada 20 Mei 2002. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap dan beralamat di Jalan Soekarno Hatta KM 35, RT 16, Kelurahan Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kukar.

Kapolsek menegaskan bahwa atas perkara ini pelaku akan dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara belasan tahun.

Sementara itu, Kasi Humas Polsek Balikpapan Selatan Ipda Sangidun mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba di lingkungan masing-masing.

“Mari kita bersama menjaga lingkungan kita dari bahaya narkoba. Apabila mengetahui, mendengar, atau melihat aktivitas mencurigakan terkait narkotika, segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau hubungi Call Center 110 Polresta Balikpapan,” pinta Sangidun.

Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya menuju masyarakat Balikpapan yang sehat dan bebas narkoba, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.(*)

Pegadaian Media Awards 2025 Resmi Dibuka, Kini Gandeng Masyarakat Umum

0

Penasatu.com, Jakarta — PT Pegadaian kembali menggelar ajang tahunan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 dengan mengusung tema besar “Bersama Pegadaian mengEMASkan Indonesia”. Tahun ini, kompetisi jurnalistik tersebut hadir dengan terobosan baru: membuka partisipasi tidak hanya untuk jurnalis media, tetapi juga masyarakat umum yang tertarik pada dunia jurnalistik dan konten kreatif.

“Tahun ini ada yang berbeda. Kami membuka kepesertaan tidak hanya untuk para jurnalis media, namun juga masyarakat umum yang memiliki passion dalam bidang jurnalistik,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka, dalam keterangan resminya.

Menurut Dwi, langkah ini diambil karena melihat maraknya aktivitas masyarakat dalam membuat karya tulis dan konten digital yang edukatif dan inspiratif. Ia optimistis akan lahir karya-karya citizen journalism berkualitas dari masyarakat.

Dua Kategori, Banyak Kesempatan

Kompetisi ini berlangsung mulai Juli hingga 30 September 2025, dengan dua kategori utama:

Kategori Jurnalis
Terbuka bagi wartawan media cetak, media online, televisi, serta fotografer jurnalistik yang menayangkan karyanya di media masing-masing.

Kategori Umum
Masyarakat dapat mengirim artikel melalui situs Kompasiana.com pada kategori Citizen Journalism, serta mengunggah video di akun pribadi Instagram Reels atau TikTok untuk kategori video pendek.

Setelah menayangkan karyanya, peserta diwajibkan melakukan submission melalui microsite resmi PMA 2025 di: https://bit.ly/PegadaianMediaAwards2025. Situs ini juga menyediakan informasi lengkap tentang syarat, daftar juri, jumlah submission, serta hadiah masing-masing kategori.

Lima Subtema Karya

Tahun ini, PMA 2025 fokus pada lima subtema utama yang bisa dijadikan inspirasi karya oleh para peserta:

Layanan Digital Pegadaian
Menjelaskan kemudahan akses terhadap layanan digital seperti investasi dan pembiayaan emas melalui aplikasi resmi Pegadaian.

Layanan Bank Emas Pegadaian
Mengulas produk seperti Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, dan Jasa Titipan Emas Korporasi.

Agen Pegadaian
Menyoroti peran mitra bisnis Pegadaian dalam menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.

ESG Pegadaian
Mengeksplorasi komitmen Pegadaian dalam aspek keberlanjutan melalui prinsip Environmental, Social, and Governance.

Produk dan Layanan Pegadaian
Menceritakan secara luas seluruh inovasi layanan Pegadaian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Waspadai Penipuan

PT Pegadaian juga mengingatkan seluruh peserta untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan penyelenggara. Informasi resmi terkait PMA 2025 hanya dapat diakses melalui situs web dan akun media sosial resmi milik PT Pegadaian.

Jadi, siapkan karya terbaik Anda dan jadilah bagian dari gerakan “MengEMASkan Indonesia” bersama Pegadaian!

RPJMD 2025–2029 Balikpapan Fokus pada Transformasi Kota Cerdas, Fraksi-Fraksi Soroti Isu Strategis

0

Teks foto: Kegiatan Rapat Paripurna DPRD Balikpapan.

Penasatu.com, Balikpapan – DPRD Kota Balikpapan kembali melanjutkan proses pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025–2029.

Rapat paripurna yang digelar di Ballroom Hotel Gran Senyiur, Kamis (31/7/2025), masing-masing fraksi menyampaikan pandangan umum terhadap nota penjelasan yang telah disampaikan oleh Wali Kota dalam rapat paripurna sebelumnya.

Dipimpin oleh Ketua DPRD Alwi Al Qadri dan didampingi dua wakilnya, Yono Suherman dan Muhammad Taqwa, rapat ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo.

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari tahapan sebelumnya, yakni penyampaian nota penjelasan RPJMD oleh Wali Kota Balikpapan pada 24 Juli 2025 lalu.

Alwi menyampaikan bahwa dokumen RPJMD kali ini menjadi sangat krusial karena akan menjadi arah pembangunan Kota Balikpapan selama lima tahun ke depan.

“RPJMD ini merupakan panduan pembangunan yang disusun berdasarkan visi jangka panjang daerah, atau RPJPD,” ujarnya.

Menariknya, dokumen RPJMD 2025–2029 mengusung tema besar “Penguatan Pondasi Transformasi Balikpapan sebagai Kota Cerdas dan Kolaboratif”.

Tema ini bukan hanya slogan, tetapi menjadi kerangka dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.

Terdapat tujuh isu strategis yang menjadi fokus dalam rancangan ini, mulai dari Pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, Penguatan SDM dan perlindungan sosial, Pengelolaan lingkungan dan ketahanan bencana, Pembangunan infrastruktur terpadu dan utilitas kota, Pengembangan kota cerdas dan layak huni, Tata kelola kolaboratif dan inovatif, Hingga positioning Balikpapan sebagai mitra strategis Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pandangan umum fraksi pun bergulir, masing-masing membawa perspektif dan catatannya. Fraksi Golkar melalui Suriyani, Fraksi NasDem lewat Siska Anggraeni, Fraksi Gerindra dengan Rahmatia, serta Fraksi PKB (bersama Hanura dan Demokrat) oleh Taufik Qul Rahman.
Sementara Fraksi Gabungan PKS-PPP menyampaikan pandangannya melalui Iwan Wahyudi.

Hanya saja fraksi PDI Perjuangan dalam paripurna kali ini tidak hadir, dikarenakan menghadiri agenda Bimbingan Teknis (Bimtek).

“Meski tidak hadir secara langsung karena tengah mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) partai, Fraksi PDI Perjuangan tetap menyampaikan pandangan umumnya secara tertulis untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota,” kata Alwi.

Alwi menambahkan bahwa jawaban resmi dari pihak eksekutif terhadap pandangan fraksi-fraksi akan disampaikan pada rapat paripurna selanjutnya.

“Sebagaimana ketentuan yang berlaku, tahapan berikutnya adalah penyampaian jawaban Wali Kota terhadap pandangan umum DPRD,” ujarnya.(*/adv)

Musisi dan Penyanyi Balikpapan Segera Miliki Wadah Baru, M.Ali: FMPB Siap Dideklarasikan

0

Teks foto: M.Ali Amin.

Penasatu.com, Balikpapan — Banyaknya pelaku seni khususnya musisi dan penyanyi di Kota Balikpapan yang belum mendapatkan ruang dan kesempatan berkiprah di kampung halamannya sendiri, mendorong lahirnya wadah baru bernama Forum Musisi dan Penyanyi Borneo (FMPB).

Forum ini digagas oleh M.Ali Amin, salah tokoh masyarakat Balikpapan sekaligus Ketua Forum Pemerhati Masyarakat Kota Balikpapan, yang menilai sudah saatnya para pelaku seni lokal mendapatkan pengakuan dan ruang untuk berekspresi di kota yang dijuluki Beriman (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman).

“Forum ini adalah bentuk ungkapan kekecewaan dari para musisi dan penyanyi Balikpapan yang selama ini merasa tidak terakomodir oleh organisasi-organisasi seni yang ada,” ujar Ali kepada media ini, Kamis (31/7/2025) di salah satu kafe di Balikpapan.

Ali menambahkan, musisi dan penyanyi Balikpapan memiliki talenta yang tidak kalah dengan musisi dari luar daerah. Namun sering kali mereka tersisih di kota sendiri dan hanya menjadi penonton.

“Padahal Balikpapan tidak kekurangan talenta. Banyak musisi dan penyanyi lokal yang mampu bersaing dan layak mengisi panggung-panggung hiburan di kota ini,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini Balikpapan telah menjadi gerbang utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Kondisi ini menurutnya harus dijadikan momentum untuk mengangkat potensi lokal.

“Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Balikpapan akan menjadi etalase nasional, dan para pelaku seni lokal harus menjadi bagian dari wajah kota ini,” tegas Ali.

Melalui FMPB, ia mengajak seluruh musisi dan penyanyi Balikpapan yang belum tergabung dalam organisasi manapun untuk bergabung, memperkuat jaringan, dan membangun panggung sendiri.

“Kami ingin membentuk wadah yang inklusif, terbuka, dan benar-benar berpihak pada potensi lokal. Ini saatnya musisi dan penyanyi Balikpapan bangkit dan bersatu,” pungkasnya.

Deklarasi resmi Forum Musisi dan Penyanyi Borneo (FMPB) direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat, lengkap dengan struktur kepengurusan dan program kerja awal.(eds)

Indosat Ooredoo Hutchison Pertahankan Profitabilitas dan Perkuat Fondasi Bisnis di Tengah Dinamika Pasar yang Menantang

0

Penasatu.com, Jakarta — PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH; IDX: ISAT) hari ini, 30 Juli 2025 mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal kedua tahun 2025. Di tengah situasi pasar yang menantang, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja secara tangguh seraya melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi yang inklusif di seluruh Indonesia, dan melanjutkan perjalanan transformasi perusahaan menjadi AI-TechCo.

Pada kuartal kedua tahun 2025, Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun, turun tipis sebesar 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku pelanggan di pasar serta dinamika industri yang terus berkembang. Meski demikian, Indosat tetap mempertahankan profitabilitas yang konsisten dengan mencatatkan Laba Periode yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp1,024 triliun, sementara EBITDA tercatat Rp6,4 triliun dengan margin EBITDA yang sehat sebesar 47,6%, didukung oleh pengelolaan biaya yang efisien dan disiplin operasional.

Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan “Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat. Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo. Namun yang terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami: memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif.”

Pertahankan Kinerja Sekaligus Mendorong Inovasi dan Memberdayakan Indonesia
Di tengah tantangan, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien di seluruh lini operasional. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) tercatat di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan nilai layanan yang semakin relevan bagi pelanggan. Jumlah pelanggan tercatat mencapai 95,4 juta, sejalan dengan tren konsolidasi SIM secara keseluruhan. Sementara itu, trafik data terus menunjukkan pertumbuhan positif, naik 10,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur digital.

Untuk memenuhi permintaan data yang terus berkembang, Indosat telah memperluas jaringan 4G dengan total lebih dari 203.000 BTS beroperasi, bertambah lebih dari 15.000 BTS selama paruh pertama tahun ini, mencerminkan momentum operasional yang solid sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap arah pertumbuhan digital Indonesia yang terus berkembang. Belanja modal (CAPEX) tercatat sebesar Rp7,5 triliun, dengan hampir sekitar 79% dialokasikan untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan pengalaman pelanggan. Perusahaan tetap menjaga fleksibilitas keuangan untuk mendukung investasi jangka panjang, mengakhiri periode ini dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,49 kali, yang menunjukkan kestabilan finansial.

Sebagai wujud komitmen terhadap inovasi yang inklusif, Indosat meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua, membawa transformasi AI untuk masyarakat di wilayah yang kurang terlayani, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Langkah ini mencerminkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia sekaligus memastikan teknologi dapat memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Indosat juga mencatat tonggak strategis baru dengan menjadi mitra utama AI Center of Excellence, sebuah inisiatif nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi). Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti NVIDIA dan Cisco, Indosat berkomitmen untuk mengakselerasi pengembangan AI di Indonesia. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat ekosistem AI nasional, dengan fokus pada pengembangan talenta lokal, mendukung transformasi bisnis menuju perusahaan berbasis AI, serta mendorong inovasi.

“Perjalanan ini belum selesai. Kami optimis telah berada di jalur yang tepat dengan berfokus pada inovasi dan kolaborasi, serta komitmen untuk memberikan dampak yang nyata dan signifikan, tidak hanya bagi kemajuan bisnis, tetapi juga untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Vikram.(*)