Wakil Wali Kota Balikpapan Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila “Pancasila Adalah Rumah Besar Bangsa Indonesia”

0
10

Teks: Wakil Walikota Balikpapan, H.Bagus Susetyo saat memimpin upacara

Penasatu.com, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman kantor Wali Kota, Senin (2/6/2025).

Upacara yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam sambutannya, Bagus membacakan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara.

“Hari ini kita kembali memperingati momentum penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yakni Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita bukan hanya mengenal dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Bagus.

Ia menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen sejarah atau teks dalam pembukaan UUD 1945, melainkan jiwa bangsa yang menjadi bintang penuntun untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

“Pancasila adalah rumah besar yang menyatukan keberagaman lebih dari 270 juta jiwa rakyat Indonesia, dari berbagai suku, agama, ras, budaya, dan bahasa,” tambahnya.

Melalui nilai-nilai Pancasila, lanjutnya, bangsa Indonesia belajar bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, semuanya menjadi prinsip yang menuntun bangsa dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Bagus juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan Hasta Cita, delapan agenda prioritas nasional menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental, kata dia, adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.

“Kemajuan tanpa ideologi akan mudah digoyang. Kemajuan ekonomi tanpa nilai-nilai Pancasila bisa menimbulkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan Pancasila dapat menjerumuskan bangsa ke jurang dehumanisasi,” tegasnya.(*/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here