foto, Walikota Rahmad Mas’ud
Balikpapan, penasatu.com + Dalam upaya menjamin ketersediaan stok bahan pokok khususnya minyak goreng menjelang bulan Ramadhan, yang diperkirakan jatuh pada awal April ini.
Pemerintah Kota Balikpapan terus mengupayakan agar keberadan minyak goreng (migor) curah di Balikpapan bisa tercukupi,untuk itu Pemkot melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Perdagangan berencana mendesak distributor minyak goreng untuk menambah pasokan.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengatakan, pihaknya melalui Disdag sudah melaksanakan operasi pasar terutama migor curah di dua tempat yakni di Pasar Klandasan dan Pasar Sepinggan,rencananya akan berlanjut di Pasar Klandasan.
“Artinya kami tidak ingin banyak ngomong tapi ingin langsung bertindak dengan melaksanakan operasi pasar,” ujar Rahmad Mas’ud saat diwawancarai awak media, Selasa, (15/3/2022).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, nantinya akan masuk sebanyak 7.000 liter minyak goreng ke kota Balikpapan. “Jadi pemerintah kota, akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga menyampaikan, pemerintah kota Balikpapan telah mendistribusikan minyak goreng curah ke sejumlah pasar tradisional. Walaupun berbeda harga, tapi kualitas tidak jauh berbeda dengan yang kemasan.
“Kita inikan ada pabrik minyak goreng. Yakni Kutai Refinery Nusantara (KRN), walaupun KRN melakukan ekspor, tapi ada alokasi yang diperuntukan untuk daerah. Maka itulah yang kita gunakan,” jelasnya.
Selain itu dia terangkan, pihaknya juga akan terus mengawasi peredaran minyak goreng di Kota Balikpapan. Sehingga masalah kelangkaan minyak goreng yang terjadi dapat diatasi.
“Jadi untuk kota Balikpapan itu sudah pasti ada jatahnya, itulah beruntungnya ada pabrik minyak goreng di kota Balikpapan. Sehingga kita harus mengawal dan menjaga stabilitas harga serta kelangkaan minyak goreng,” paparnya.
Bukan hanya itu tak hanya berlaku minyak goreng, semua bahan pokok di Kota Balikpapan tak luput dalam pengawasan. Sehingga stok bahan pokok aman pada saat Ramadan.
“Kita harus berusaha dan berdoa, serta menjaga stabilitas harga bahan pokok, apalagi nanti kita akan memasuki bulan suci ramadhan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengantri untuk mendapatkan minyak goreng,” jelasnya.
Penutupan dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli minyak goreng secara berlebihan.
“Jadi menyesuaikan kebutuhan masing-masing rumah tangga, yang diperkirakan paling banyak butuh itu sekitar 4 liter dalam sebulan,” pungkasnya.