Andi Yusri Ramli Kadis PU kota Balikpapan
Balikpapan, penasatu.com – Banjir di Balikpapan masih sering terjadi dan menjadi langganan di beberapa lokasi apabila ada hujan dengan intensitas agak tinggi.
Sehingga pemerintah harus memikirkan bagaimana caranya agar banjir bisa diatasi, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga Balikpapan.
Dan pemerintah pun secara bertahap mulai melakukan penanganan banjir. Beberapa hal yang diupayakan diantaranya adalah dengan peningkatan drainase dan pengerukan sedimen disungai dan bendali.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Andi Yusri Ramli menyampaikan bahwa untuk tahun ini pihaknya melakukan kegiatan pengerukan sedimen, termasuk pengerukan sedimen saluran sungai ampal.
“Pengerukan sedimen ada, termasuk mencoba berkomunikasi ke BWS agar bisa membantu juga pengerukan normalisasi di sungai ampal. Kami sebenarnya di DPU juga ada program, tapi kalau mereka bisa bantu kita bisa mengerjakan sasaran yang lain,”jelas Andi Yusri Ramli Sabtu (25/9).
Dirinya berharap dengan adanya komunikasi bisa mengurangi sedimen.”Mudah-mudahan kalau ini bisa dikomunikasikan bisa membantu mengurangi sedimen-sedimen di saluran drainase,”imbuh Ramli.
Selain itu, juga sering terjadi banjir di Depan Global Sport Jalan MT Haryono, pihaknya akan mengalokasikan dana sekitar 30 milyar rupiah untuk penanganan banjir diwilayah tersebut dan masuk dalam program multiyear.
“Untuk yang di global sport nanti disitu akan dibuatkan gorong-gorong besar yang menggunakan box culvert, sekaligus memperbaiki level tanjakannya Global yang akan kita pangkas ketinggiannya,”jelasnya.
Adapun saluran primer di sungai ampal rencana akan dilakukan pengerukan mulai dari BSB sampai pasar segar sepanjang 4 Km. Dan di daerah hulu rencana juga akan ada bendali. Selain itu juga akan membebaskan 10 hektar lahan.
“Untuk bendali hulu sungai ampal sudah ada lahan 10 hektar tinggal dibebaskan, cuma karena kita keterbatasan anggaran dan hanya di alokasikan Rp 5 miliar tahun ini, maka dana tersebut untuk saat ini digunakan untuk pembebasan yang sebagian dari 10 hektar dan pembebasan lahan milik Kastani yang berada dekat jembatan PDAM,”bebernya.
“Kalau lahan milik Kastani itu sudah dibebaskan, maka kami bisa melakukan pengerukan disekitar aliran primer sungai ampal dekat Jembatan PDAM tersebut,”pungkasnya.(*/EDS)