Kapolda NTT, Irjen Pol. Lotharia Latif saat mengendarai sendiri motor sewaan menuju lokasi Banjir Bandang.(foto.Ist)
Flores Timur.NTT-l, Penasatu.com– Bencana banjir Bandang memutus akses ke sejumlah kawasan terdampak di Kecamatan Adonara Timur dan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif bahkan harus menyewa sepeda motor dan mengendarainya untuk sampai ke lokasi.
Dilansir merdekacom, Banjir menggerus ruas jalan, terutama di sekitar Kelurahan Waiwerang, Desa Nelalemadike, dan Desa Lamalaka. Jembatan pun putus sehingga warga membangun titian darurat yang hanya bisa dilalui pejalan kaki.
Sulitnya akses jalan untuk dilalui kendaraan roda empat membuat rombongan pejabat Polda NTT mencari cara agar bisa sampai ke kawasan terdampak bencana alam untuk memberikan bantuan. Mereka mengendarai sepeda motor yang disewa dari warga.
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menyewa sepeda motor warga di Kelurahan Waiwerang. Dia mengendarai sendiri sepeda motor itu sambil membonceng ajudannya. Mereka membawa sekotak bantuan.
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto dan Kapolres Flores Timur AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, serta Dandim 1624/Flores Timur Letkol Imanda juga mengendarai sepeda motor sewaan. Mereka pun membawa bantuan berupa bahan makanan, alas tidur, terpal, obat-obatan, masker, hand sanitizer, vitamin, hingga perlengkapan tidur.
Menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer hingga ke Desa Nelalemadike, rombongan memantau langsung wilayah terparah yang diterjang banjir bandang.
Lotharia sempat menemui Kepala Desa Nelalemadike Pius Pedang Malai dan meninjau rumah warga yang sudah rata dengan tanah, serta dapur umum dan posko kesehatan. Di lokasi itu, jenderal berbintang dua ini memberikan semangat kepada petugas kesehatan, relawan, dan personel Basarnas.
Kepada warga yang kehilangan tempat tinggal, Lotharia menyatakan, keberadaan personel Polri dan TNI merupakan bukti kehadiran negara membantu masyarakat yang terkena musibah dan bencana alam.
“Kami terpaksa menembus desa ini dengan sarana ojek sambil membawa bantuan meringankan beban masyarakat,” jelas Lotharia.
Untuk memaksimalkan distribusi bantuan, kata Lotharia, Polri menyiapkan dua pesawat dan satu kapal laut untuk distribusi logistik dan personel dari Larantuka ke Pulau Adonara. Bantuan kemanusiaan ini ditampung sementara di Pelabuhan Waiwerang dan akan didistribusikan secara bertahap.
Polda NTT juga akan menambah bantuan logistik dan personel untuk membantu pemulihan pascabencana. Di sisi lain, personel Polri dan TNI juga membantu proses evakuasi warga serta membantu pencarian korban hilang.
Lotharia juga menyarankan relokasi warga dari lokasi bencana yang sudah tidak memungkinkan untuk ditempati. Untuk pemulihan infrastruktur, dia menyatakan segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk menambah alat berat guna membangun jalan dan jembatan. Saat ini di lokasi bencana baru ada satu ekskavator yang membantu memindahkan material batuan, lumpur dan pasir yang menimbun permukiman warga.
Laporan : Alfonsius Andi