Keterangan foto, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin Nasruddin.
Balikpapan, Penasatu.com – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masuk dalam 10 Besar kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin Nasruddin dalam pres rilisnya di Gedung BSCC Dome, Minggu (25/9/2022).
Dikatakannya, meskipun Kaltim masuk dalam 10 besar tingginya kasus DBD se-Indonesia, sejauh ini belum ada daerah yang ditetapkan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Untuk di Kaltim sendiri, kasus DBD sejauh ini belum ada daerah yang ditetapkan dalam status KLB. Dan masih status waspada,” ucapnya.
Berdasarkan data, kasus di Kaltim saat ini mencapai 3034 kasus dan 24 kasus Meninggal Dunia (MD). Angka tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2900 kasus dan 22 kasus MD.
“Angka ini sudah melebihi, dan kami minta juga untuk tetap waspada,” imbuhnya.
Sebab itulah, dengan menindaklanjuti arahan Gubernur Kaltim, pihaknya diminta agar berkoordinasi dengan setiap daerah di Kaltim agar dapat melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan DBD.
Ia juga mengimbau Kepala Dinas Kesehatan untuk menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan DBD diantaranya cairan yang cukup termasuk menyediakan stok darah.
“Jadi kami menghimbau kepada komunitas dan masyarakat yang sudah biasa melakukan donor darah agar dipersilahkan bisa mendonorkan darahnya kembali. Karena ini penting, bisa membantu mereka yang membutuhkan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliaty mengatakan telah merespon arahan dari Kadinkes Provinsi Kaltim untuk seluruh Kabupaten Kota mewaspadai peningkatan kasus DBD di Provinsi Kaltim.
Demikian pula di Balikpapan saat ini secara kumulatif terdapat 610 kasus dan 2 Kematian karena DBD. Dimana untuk kasus yang meninggal untuk usianya adalah rentan usia anak sampai remaja.
“Untuk jumlah kasus yang tertinggi yakni daerah Balikpapan Selatan,” ujar wanita yang karib disapa dr Dio.
Masih dr Dio, upaya pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan sendiri untuk saat ini telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Walikota yang ditujukan untuk instansi pemrintah hingga tingkat RT agar mengaktifkan kembi kegiatan kerja bakti masal ditambah dengan pemberantasan sarang nyamuk.
Sementara itu, DKK Balikpapan telah menyampaikan kewaspadaan ini kepada seluruh pimpinan rumah sakit, klinik dan puskesmas agar melakukan kewaspadaan dengan deteksi dini dan sistem rujukan yang lebih baik.
“Kita juga minta pada PMI, agar mulai menyiapkan stok darah khususnya trombosit. Kita punya relawan donor darah bersatu di Balikpapan yang cukup solid,” terangnya.
“Upaya dalam menanggulangi peningkatan kasus DBD di Balikpapan yang lainnya, DKK juga telah menyiapkan Abate dan fogging. Akan tetapi untuk fogging adalah alternatif terakhir jika memang di lokasi ditemukan jentik yang meningkat. Jadi tidak semua daerah langsung di fogging,” tutupnya.(Ril)