Lombok Timur, penasatu.com – Satu keluarga di Lombok Timur,, Kecamatan Jerowaru, di kejutkan dengan ditemukannya salah satu anggota keluarga nya yang meninggal dunia dengan menggantungkan diri di sebuah pohon colok yang tak jauh dari kediamannya.
Adalah Keluarga AQ Sahri yang mengalami kedukaan, dikarenakan salah satu anaknya, LD yang masih berusia 13 tahun meninggal dunia dengan gantung diri di pohon colok yang tak jauh dari rumahnya.
Dari informasi, Kejadian berawal dari cekcok mulut antara LD dan kakaknya DW di depan orang tuanya, Sabtu (13/2/21). Pemicunya saat DW menasehati LD agar mencuci pakaian yang sudah kotor.
Namun, LD ngotot meminta HP miliknya yang disembunyikan DW. Akhirnya DW memberikan HP tersebut dengan cara dilemparkan ke tanah. Tidak berapa lama, LD pergi sambil membawa pakaian yang kotor.
Namun sampai pukul 19.00, LD tak kunjung pulang. Aq Sahri menyuruh anaknya yang lain mencari LD. Baru berjalan sekitar 100 meter, dia menemukan tubuh LD tergantung di pohon colok dengan ketinggan sekitar 2 meter.
Posisi lehernya terikat tali yang biasa digunakan untuk mengikat sapi. Saksi mata bergegas pulang untuk menyampaikan temuannya. Aq Sahri mendatangai lokasi meminta bantuan tetangga untuk menurunkan jasad LD dari pohon colok.
Menjelang pukul 21.00 WITA, warga menyampaikan informasi tentang kejadian tersebut kepada kepala wilayah yang rumahnya berjarak sekitar 3 kilometer. Selanjutnya kepala Dusun meneruskan laporan ke Polsek Jerowaru.
Dilansir dari portal resmi Polda NTB, Kapolres Lombok Timur bersama dengan Kanit Rekrim serta piket SPKT Polsek Jerowaru turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan menanyai para saksi.
Polisi pun memasang police line di tempat LD gantung diri. Pihak keluarga menganggap kejadian tersebut murni musibah. Mereka bersedia untuk menandatangani surat permohonan dan pernyataan penolakan untuk otopsi.
Kapolres Lombok Timur, AKBP Tunggul Sinatrio mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan ke pihak Kepolisian setiap kejadian yang dirasa dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas supaya segera dilakukan penanganan.*
Laporan: Dierman.
