SMK 1 Mbeliling Membutuhkan Perhatian Khusus Pemerintah

0
434

Memprihatinkan, Gedung SMK1 Mbeliling Desa Cunca Lolos, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

penasatu.com-Manggarai Barat – Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Yang merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena selain untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) juga untuk mencerdaskan putra/putri generasi penerus masa depan bangsa.

Ruang guru, SMK 1 Mbeliling Desa Cunca Lolos, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk itu perlu ditunjang dengan fasilitas yang memadai demi kelancaran, kenyamanan, dan keamanan dalam kegiatan belajar mengajar.

Masih banyak keluhan yang ditujukan ke pemerintah baik provinsi, kabupaten kota dikarenakan kurangnya perhatian bagi dunia pendidikan.

Seperti dialami SMK Satap 1 Mbeliling, yang berlokasi di Desa Cunca Lolos, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Disini tampak sekali akan kebutuhan sarana dan prasaana untuk belajar mengajar bagi siswa dan para guru. Dikarenakan kondisi yang cukup memprihatinkan .

Siswa-siswi SMK1 Mbeliling Desa Cunca Lolos, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap semamgat.

Kepada media penasatu.com, Kamis (7/01/21) Selvianus Dewo Guru SMK 1 Mbeliling mengatakan, sekolah kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas pendidikan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik guna menambah semangat para siswa/i untuk menuntut ilmu.

“Saya berharap kepada pemerintah, pusat, provinsi maupun daerah, terutama dinas terkait, untuk memberikan perhatian,” pintanya.

Tolong memperhatikan sekolah-sekolah kecil seperti kami. Karena di bidang satuan pendidikan tidak bisa membeda-bedakan mana sekolah besar dan mana sekolah kecil, karena faktor pendidikan sangat penting untuk putra-putri generasi penerus masa depan bangsa, tegasnya.

Sementara itu Hendrikus Harfon, salah satu dari orang tua murid SMK 1 Mbeliling mengatakan, Sekolah berdiri pada tahun 2017 untuk ruang kelas, sementara kantor dibangun secara swadaya oleh masyarakat Desa Cunca lolos, Kecamatan Mbeliling. Semua masyarakat kampung bergotong royong membangun sekolah ini dari Kayu dan dinding terbuat dari Bambu, sementara untuk atap menggunakan Seng.

Semua di beli dari hasil masyarakat kumpul uang (swadaya masyarakat), terang Hendrikus.

Sedangkan untuk gaji para guru yang mengajar mengandalkan dari uang Komite.

“Besar harapan kami dari para orang tua murid disini, agar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Pusat bisa perhatikan Sekolah bagi anak anak kami,” ujarnya.

Saat ini, dengan masih adanya Pandemi Covid-19 seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kami lakukan dari rumah, terang Romanus Butong, siswa kelas III jurusan pertanian SMK1 Mbeliling.

Kaka, lanjut Romanus, kami juga ingin sekolah kami sama dengan sekolah lain, terang Romanus. Sementara sekolah kami hanya berlantai tanah, berdinding bambu dan beratap seng. Apalagi fasilitas untuk paraktek seperti ruangan, alat alat praktek dan kebun praktek kami belum ada sama sekali, tutupnya.*

Laporan :Alfonsius Andi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here