Situasi Pandemi Masih Terkendali Meski Ada Peningkatan Kasus

0
363
Seorang seniman menyelesaikan pembuatan mural bertema Protokol Kesehatan (Prokes) di TK Kemala Bhayangkari 51, Tangerang, Banten, Rabu (13/10/2021). Pembuatan mural yang dilakukan Polres Metro Tangerang Kota bertujuan untuk mengedukasi anak usia dini tentang pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.

Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan situasi pandemi Covid-19 saat ini terkendali meski terjadi peningkatan kasus di 105 daerah dalam empat minggu terakhir. 

“Kasus konfirmasi Indonesia dan Jawa Bali masing-masing telah turun hingga 98,9 persen dari kasus puncaknya pada 15 Juli 2021 lalu,” ujarnya dalam konferensi pers virtual dari Jakarta Pusat, Senin (25/10/2021).

Menko Luhut memaparkan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang berlangsung Senin (25/10/2021), agar semua pihak terus waspada dan berhati-hati akan kemungkinan datangnya gelombang selanjutnya.

“Hal tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia meskipun hal tersebut masih terkontrol dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut, Menko Marves menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta kepada para menterinya untuk segera menurunkan tim ke daerah yang kasusnya meningkat. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lonjakan tinggi.

“Presiden juga mengingatkan kami semua para pembantunya agar melihat kota dan kabupaten tersebut secara lebih mendetail dan segera menurunkan tim di lapangan untuk segera melakukan intervensi di wilayah tersebut,” ucapnya.

Menurut Menko Luhut sejumlah daerah di Jawa-Bali level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)-nya sudah menurun. Menurutnya, penurunan level PPKM itu meningkatkan mobilitas warga.

“Penurunan level di beberapa kabupaten dan kota di wilayah Jawa dan Bali memberikan dampak terhadap kenaikan indeks komposit mobilitas di atas baseline,” katanya.

Menko Marves menegaskan, hari ini tidak boleh lengah karena kasus yang rendah, karena banyak negara lain, terutama di negara Eropa, yang mengalami kenaikan kasus signifikan meskipun vaksinasi cukup tinggi.

“Di negara-negara tersebut, relaksasi kegiatan sosial dilakukan dengan cepat dan protokol kesehatan dilupakan. Presiden Jokowi mewanti-wanti jajarannya untuk tidak lengah melakukan pengawasan di lapangan. Sebab, kunci penangan pandemi Covid-19 adalah manajemen pengawasan yang baik,” jelasnya. 

Menurut Menko Luhut, belajar dari pengalaman kenaikan kasus di negara lain, Indonesia tidak boleh mengendorkan langkah langkah penguatan 3T, 3M, dan disiplin penggunaan PeduliLindungi.

Bahkan, menenai kejenuhan yang terlihat saat ini dalam penerapan protokol kesehatan, Menko Marves menegaskan harus dapat dihilangkan dengan adanya pengawasan dan enforcement yang lebih kuat. Terutama dengan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi di berbagai sektor, seiring disiplin masyarakat yang semakin berkurang terhadap pandemi Covid-19.

“Saya kembali ingin mengingatkan bahwa kita dapat menahan gelombang baru dengan terus mengendalikan jumlah kasus di bawah 2,700 kasus/hari. Hal ini tentu saja melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) dan tracing, tracking, treatment (3T) yang tinggi,” tuturnya.(*)

sumber: Kominfo RI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here