Revitalisasi Pasar Inpres Dimulai 2026, Pedagang Minta Suara Mereka Didengar

0
2

Teks foto: Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar :Proyek revitalisasi pasar Inpres ini akan menata kembali kawasan seluas 1,5 hektare yang selama ini menjadi pusat aktivitas lebih dari 450 pedagang.

Penasatu.com, Balikpapan — Wajah Pasar Inpres di Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, bakal berubah total. Pemerintah Kota Balikpapan berencana merevitalisasi pasar legendaris itu mulai Tahun 2026 dengan anggaran sekitar Rp45 miliar yang diambil dari APBD.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan proyek ini akan menata kembali kawasan seluas 1,5 hektare yang selama ini menjadi pusat aktivitas lebih dari 450 pedagang.

Dua zona utamapasar penampungan dan pasar kerajinan akan disulap menjadi area niaga modern yang lebih nyaman.

“Pasar Inpres sudah lama dikenal sebagai ikon belanja tradisional, bukan hanya bagi warga lokal tapi juga wisatawan. Karena itu Wali Kota ingin menjadikannya pusat kerajinan dan niaga yang lebih tertata,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

Masih Haemusri, Disdag Balikpapan memastikan suara pedagang tidak akan diabaikan, dimana dalam penyusunan Detail Engineering Design (DED), perwakilan pedagang bakal ikut terlibat untuk menyampaikan kebutuhan mereka, mulai dari lahan parkir, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), hingga desain kios.

“Ini penting supaya hasilnya sesuai harapan. Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) agar pedagang betul-betul dilibatkan,” jelas Haemusri.

Meski begitu kata Haemusri, rencana ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi pedagang terdampak belum menemukan titik temu. Pemerintah siap membangun, namun pedagang masih terbelah soal lokasi yang paling strategis.

“Yang terpenting aksesnya mudah untuk pedagang maupun pembeli. Namun memang masih ada perbedaan pendapat di internal pedagang,” tambahnya.

Lebih dari sekadar penataan fisik, revitalisasi ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif dan pariwisata Balikpapan.

Pasar Inpres selama ini dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas, mulai dari manik-manik Dayak, kain tenun, batu akik, hingga makanan tradisional.

“Balikpapan sering jadi tuan rumah event nasional. Pasar Inpres harus bisa tampil sebagai etalase budaya lokal dan destinasi wisata belanja khas kota ini,” pungkas Haemusri.(*/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here