Reses di Karang Rejo, Nelly Turallo Kembali Mendapat Keluhan Permasalahan Banjir.

0
2

Teks foto: Nelly Turuallo, anggota DPRD Balikpapan saat menjelaskan proses usulan warga, namun dia juga mengungkapkan kekecewaannya akibat lambatnya kehadiran perwakilan kelurahan, sehingga tidak bisa mendengar langsung keluhan warga tentang permasalahan lingkungan.

Penasatu.com, Balikpapan – Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Dapil Balikpapan Tengah, Nelly Turallo, menggelar kegiatan Serap Aspirasi (Reses) di Kelurahan Karang Rejo, Rabu (27/8/2025) malam.

Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan 16 RT tersebut, warga menyampaikan sejumlah usulan yang didominasi persoalan drainase dan perhatian terhadap kader kesehatan.

Menurut Nelly, usulan pembangunan jalan kali ini tidak banyak muncul karena sebagian besar kondisi jalan di Karang Rejo sudah cukup baik. Namun, persoalan banjir akibat drainase yang kurang memadai justru menjadi sorotan warga.

“Memang usulan jalan hampir tidak ada, karena sudah banyak yang diperbaiki. Sekarang aspirasi warga lebih banyak bergeser ke masalah drainase, karena Karang Rejo ini memang rawan banjir,” ujar Nelly di hadapan peserta reses.

Selain drainase, warga juga menyoroti persoalan pendidikan, kesehatan, dan perhatian terhadap kader posyandu yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di lingkungan.

“Tadi ada juga usulan soal pendidikan dan kesehatan. Termasuk perhatian terhadap kader yang selama ini bekerja dengan penuh keikhlasan. Mereka itu kan bekerja sukarela, insentifnya kecil sekali, hanya sebatas uang transport. Kalau dihitung, bahkan untuk ongkos transportasi saja kurang,” jelasnya.

Nelly mengungkapkan, DPRD sudah membahas persoalan insentif kader bersama Dinas Kesehatan dan DP3AKB, bahkan melakukan studi tiru ke daerah lain. Dari hasil pembahasan itu, pemerintah sudah mulai menambah besaran insentif meskipun belum ideal.

“Alhamdulillah sudah ada kenaikan sedikit. Memang belum cukup, tapi itu langkah awal. Saya akan terus dorong agar pemerintah lebih serius memperhatikan kader,” tegas Nelly.

Di tengah jalannya reses, sempat terjadi ketegangan terkait keterlambatan perwakilan dari pihak kelurahan yang datang menjelang pelaksanaan reses berkahir.

Nelly tidak menutupi kekecewaannya karena menurutnya kehadiran lurah atau perwakilannya penting untuk mendengar langsung aspirasi warga.

“Saya sempat marah tadi. Masa undangan sudah disebar, tapi perwakilan kelurahan datang terlambat. Padahal ini kesempatan bagus, ada 16 RT kumpul semua. Seharusnya mereka hadir untuk mendengar langsung. Kita ini pejabat, seharusnya memberi ruang lebih banyak untuk mendengar warga,” ucapnya dengan nada tegas.(*/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here