Rakerkesda Kota Balikpapan Fokus pada Transformasi Kesehatan Menyongsong Indonesia Emas 2045

0
39

Foto, istimewa.

Balikpapan,Penasatu.com – Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kota Balikpapan resmi dibuka pada Selasa (12/11/2024) di Swiss belhotel Balikpapan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam sektor kesehatan di Kota Balikpapan, dengan tujuan utama memperkuat pelaksanaan transformasi kesehatan daerah.

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir, yang membuka acara ini, menegaskan pentingnya sektor kesehatan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. “Kesehatan menjadi prioritas utama dalam membangun generasi yang sehat dan siap bersaing di panggung global,” ujar Muzakkir dalam sambutannya.

Muzakkir juga mengungkapkan bahwa dalam rangka mewujudkan visi tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Hal ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya program-program prioritas, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan telah menerjemahkan visi Indonesia Emas melalui berbagai kebijakan dan program, dengan dukungan penuh dari seluruh insan kesehatan di daerah. “SDM yang sehat adalah modal utama untuk mewujudkan Indonesia Emas,” tambahnya.

Namun, Pjs Wali Kota juga menyampaikan kekhawatirannya terkait dengan beberapa tantangan yang dapat menghambat pencapaian tersebut, terutama tingginya angka kematian bayi dan balita di Indonesia. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.

Balikpapan saat ini menghadapi berbagai tantangan kesehatan, di antaranya adalah belum optimalnya status kesehatan masyarakat. Untuk itu, kolaborasi antar sektor menjadi sangat penting. “Kolaborasi tidak hanya diperlukan dalam sektor kesehatan, tetapi juga di sektor lain yang terkait, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kualitas SDM,” kata Muzakkir.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa dengan status Balikpapan sebagai pintu gerbang dan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), risiko penularan penyakit juga semakin tinggi. Diperkirakan, sekitar 2,5 juta penduduk akan masuk ke Balikpapan, yang tentunya akan menguji sistem pelayanan kesehatan di kota ini, baik untuk masyarakat lokal maupun para pendatang.

“Jika kita ingin mensejajarkan Balikpapan dengan kota-kota besar dunia, kita harus memulai dengan memperkuat pelayanan kesehatan,” tegas Muzakkir, menutup sambutannya.

Rakerkesda ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi semua pihak untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.(*)

Sumber: web.balikpapan.go.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here