Teks foto: Wali Kota Balikpapan, H.Rahmad Mas’ud ,SE., ME.
Penasatu.com, Balikpapan – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud kembali mengingatkan masyarakat agar tidak gegabah dalam menyebarkan informasi di media sosial tanpa melakukan klarifikasi terlebih dahulu.
Peringatan ini menanggapi isu penyesuaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Balikpapan Utara yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Menurut Rahmad, banyak unggahan yang beredar ternyata tidak akurat, bahkan ada yang salah sasaran. Ia mencontohkan, kasus tagihan PBB-P2 yang disebut melonjak dari Rp306 ribu menjadi Rp9 juta, ternyata hanya kesalahan titik koordinat.
“Setelah dicek dan dikoreksi, jumlah sebenarnya hanya sekitar Rp600 ribu. Orangnya sudah kami panggil dan diklarifikasi. Jadi jangan langsung diviralkan, tabayun dulu. Klarifikasi itu penting agar informasi yang sampai ke publik tidak menyesatkan,” tegas Rahmad kepada awak media, Jumat (22/8/2025).
Rahmad juga menekankan bahwa masyarakat tetap berhak menyampaikan keberatan atau komplain jika merasa dirugikan. Namun, proses itu harus dilakukan melalui jalur resmi.
“Silakan datang ke Pemkot, kalau masih belum puas boleh klaim, boleh komplain, bahkan adukan ke Ombudsman. Itu hak masyarakat. Tapi jangan sebelum ada klarifikasi sudah diunggah ke media sosial. Niatnya mungkin baik, tapi dampaknya bisa menimbulkan keresahan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Rahmad juga menyoroti pentingnya percepatan dan penyederhanaan layanan perizinan. Ia menegaskan tidak ingin ada pelaku usaha yang dipersulit ketika mengurus izin di Balikpapan.
“Kalau ada yang mempersulit, laporkan. Akan kami tindak sesuai ketentuan. Perizinan itu harus sesuai regulasi, cepat, transparan, dan efisien,” ujarnya.
Rahmad menyebut dunia usaha hanya akan tumbuh jika didukung pelayanan publik yang ramah dan bebas birokrasi berbelit. Ia juga menginstruksikan agar perizinan berbasis digital terus diperkuat untuk mendukung ekosistem investasi.
Lebih jauh, Rahmad menegaskan bahwa iklim investasi akan berjalan baik jika kota tetap aman dan kondusif.
“Kalau kota ini aman, pelaku usaha akan nyaman, pendatang pun betah tinggal di Balikpapan. Itu kunci pertumbuhan ekonomi kita,” katanya.
Selain menjaga stabilitas kota, ia juga mendorong setiap perangkat daerah untuk terus berinovasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Perlu inovasi yang bisa menaikkan PAD, tapi syaratnya satu: kota ini harus aman dan kondusif,” pungkasnya.(*/adv)