Penasatu.com, Balikpapan – Perihal pernyataan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengenai minimnya pendapatan asli daerah dari sektor parkir, karena terkendala masih adanya titik titik lahan parkir yang dikuasai “ORMAS”, disamping beroprasinya Bandara APT Pranoto di Samarinda yang mengakibatkan tidak maksimalnya pendapatan daerah dari parkir. Ini saat dirinya membaca dari salah satu media harian Balikpapan, sedikit membuat Ketua Gepak kuning Suriansyah atau lebih dikenal Prof meradang.
Seperti dikatakannya melalui telpon seluler, kami merasa tersinggung atas pernyataan Pemkot (Rizal Effendi) ketika mengatakan bahwa lahan parkir dikuasai ormas, Minggu (17/8)
“Gepak kuning tidak pernah mengelola parkir,” tegas Prof
Kami juga sebagai masyarakat sangat keberatan dengan tingginya besaran ritribusi parkir di Balikpapan, misal parkir di depan Mapolres hanya sebentar langsung dikenakan biaya 4000 rupiah sekali parkir, ujar Porf.
Harusnya ini ada sosialisasi sebelumnya, sehingga kami sebagai masyarakat pengguna kendaraan tidak kaget, terangnya.
Untuk ini kami akan mengadakan aksi demo, saya akan kerahkan anggota dengan berkordinasi bersama sama Ketua Gepak lainnya. Rencana demo akan kita gelar di 28 Agustus 2019 pekan depan dengan mengerahkan anggota sebanyak banyaknya, imbuh Prof.
Apalagi dengan pekerjaan (proyek) dari atau yang dikelola Pemkot (PU) ataupun Instansi lainnya, selama saya memimpin Gepak Kuning di Balikpapan, tidak pernah yang namanya pekerjaan Pemkot diberikan kepada Gepak kuning, pungkasnya.
Penulis :Eddy.S
Editor: Pena1.