Foto, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.(dok.Humas Polri)
JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengungkap peran tiga teroris berinisial CA, M, dan R di Bengkulu. Ketiganya diduga memiliki peran beragam, dari menggalang dana, melakukan perekrutan, hingga menyembunyikan buronan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan, ketiganya berasal dari kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Bengkulu. CA merupakan Ketua JI Bengkulu yang bertugas merekrut anggota.
“(Sebanyak) 3 TO (target operasi) ini terlibat tindak pidana terorisme, di mana CA terlibat sebagai Ketua JI Cabang Bengkulu yang tugasnya adalah merekrut, bersama M dan R,” ujar Ahmad kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).
Ahmad membeberkan, ketiga tersangka terhubung dengan JI cabang lain, seperti Palembang, Riau, dan Sumatera Utara (Sumut). Ketiganya sudah berbaiat kepada JI sejak 1999.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, ketiga tersangka teroris aktif menggalang dana hingga menyembunyikan buron. Hal tersebut didukung keterangan dan alat bukti yang didapat Densus 88.
“Dari keterangan dan alat bukti yang didapat, mereka aktif dalam perekrutan, penggalangan dana, dan memfasilitasi pelaku atau DPO untuk sembunyi atau melarikan diri,” imbuh Ahmad.
Sebelumnya, Densus 88 juga mengamankan tersangka teroris di lokasi berbeda di Bengkulu. Mereka yang diamankan berprofesi sebagai petani hingga dosen di universitas.
Penangkapan pertama adalah seorang petani berinisial MT di Desa Bajak, Kecamatan Tabah Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Disusul RH di Kelurahan Tebeng, Kota Bengkulu.(*/Humas Polri)