Penasatu.com, Medan – Pemerintah Kota (Pemkot) Medan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) menggelar kegiatan Penyusunan Profil Analisis Gender Kota Medan Tahun 2020 di Balai Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis l, Medan, Selasa (1/12). Tujuannya guna meningkatkan ketersediaan profil gender di kota Medan sebagai bentuk pengintegrasian gender dalam pembangunan.
Bertindak sebagai pimpinan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Ir. Wiriya Alrahman MM diwakili Asisten Administrasi Umum (Asmum) Setdako Medan Renward Parapat. Selain itu, turut dihadiri Kadis P3APM Kota Medan Chairunisa Mozasa. Diharapkan, penyusunan profil analisis gender dapat lebih memudahkan setiap OPD mencapai kesetaraan dan keadilan gender (KKG) dalam kebijakan, program dan kegiatan yang dilakukan.
Dalam sambutannya, Asmum mengatakan peningkatan ketersediaan dan pamanfaatan data informasi gender di kota Medan sangat dibutuhkan. Untuk itulah, jelas Asmum, perlu dilakukan penyusunan profil analisis Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui kebijakan serta program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan mau pun laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari kebijakan program di berbagai bidang kehidupan serta pembangunan.
“Selain itu, ada pun dasar pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden No. 9/2000 tentang PUG dalam pembangunan nasional dan Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di daerah sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan Kota Medan,” kata Asmum.
Atas dasar itulah, lanjut Asmum, kegiatan penyusunan analisis gender sangat penting dilakukan sebagai bentuk upaya untuk memberikan gambaran tentang kondisi permasalahan, kebutuhan serta aspirasi laki-laki dan perempuan di suatu wilayah. “Penyusunan profil analisis gender ini sangat penting terutama bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan ketenagakerjaan, hukum dan sosial budaya, politik dan pengambilan keputusan serta berbagai aspek lainnya,” jelasnya.
Selain itu, sambung Asmum, profil analisis gender menjadi elemen pokok bagi terselenggaranya PUG dan dapat membantu para pengambil keputusan untuk mengindentifikasi perbedaan dan keadaan perempuan dan laki-laki termasuk anak dalam dimensi tempat dan waktu.
“Lalu, mengevaluasi dampak dan intervensi pembangunan terhadap perempuan dan laki-laki serta mengidentifikasi masalah, membangun opsi dan memilih opsi yang paling efektif untuk kemaslahatan perempuan dan laki-laki,” jelasnya seraya mengatakan data yang akurat merupakan pembuka wawasan bahan penyelenggaraan pembangunan untuk menciptakan perencanaan yang responsif gender.
Penyusunan profil dan analisis gender yang diikuti perwakikan seluruh OPD di lingkungan Pemko Medan ini menghadirkan dua orang narasumber yakni dari Dinas P3APM Provinsi Sumut Marhamah Siregar dan Yurisna Tanjung dari UMSU. Masing-masing narasumber kemudian menyampaikan materi dan pemaparannya terkait penyusunan profil dan anlisis gender. Kegiatan berlangsung interaktif hingga selesai.
Sementara itu, dalam kegiatan Penyusunan Profil Analisis Gender Kota Medan Tahun 2020, Marhamah Siregar dari Dinas P3APM Provinsi Sumut yang bertindak sebagai narasumber memaparkan, PUG merupakan suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender (KKG). Dikatakannya, PUG ditujukan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender sebagai upaya menegakkan hak perempuan, laki-laki dan kelompok masyarakat lain.
“Dengan begitu, strategi KKG dapat dilakukan melalui kebijakan, program serta kegiatan dengan memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, manfaat dan permasalahan perempuan dan laki-laki yang berbeda dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan,” papar Marhamah.
Sebelumnya, Kadis P3APM Chairunisa Mozasa menjelaskan, tujuan digelarnya kegiatan penyusunan profil dan analisis gender guna meningkatkan ketersediaan profil gender di Kota Medan. “Selain itu untuk meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan data gender sebagai dasar pemuka wawasan dalam kebijakan program dan kegiatan yang responsif gender di bidang pembangunan,” jelas Chairunisa.*
Jurnalis : JB