Teks foto: Wakil Wali Kota H. Bagus Susetyo, mewakil Wali Kota Balikpapan H.Rahmad Masud, menegaskan bahwa APBD bukan sekadar deretan angka, tetapi cerminan komitmen pemerintah dalam mengelola amanah rakyat.
Penasatu.com, Balikpapan – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan resmi menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026, dalam rapat paripurna DPRD Balikpapan yang digelar di Lantai 8 Gedung Parkir Klandasan, Jumat (12/9/2025).
Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud SE, diwakili Wakil Wali Kota H. Bagus Susetyo, menegaskan bahwa APBD bukan sekadar deretan angka, tetapi cerminan komitmen pemerintah dalam mengelola amanah rakyat.
“Kehadiran saya di sini bukan hanya untuk membacakan nota keuangan, tetapi untuk menegaskan bahwa setiap rupiah anggaran adalah titipan rakyat yang wajib kami kelola sebaik-baiknya demi kesejahteraan bersama,” tegas Bagus di hadapan jajaran DPRD dan tamu undangan.
APBD 2026 Balikpapan disusun dengan tema “Pemantapan Seluruh Sektor Pembangunan untuk Menuju Masyarakat Sejahtera, Mandiri, dan Modern.” Tema ini, menurut Bagus, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional dan provinsi, serta posisi strategis Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dari sisi pendapatan, Pemkot menargetkan Rp3,83 triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp1,58 triliun, transfer pemerintah pusat dan antar daerah Rp2,25 triliun, serta lain-lain pendapatan sah Rp4,5 miliar.
Sementara itu, belanja daerah direncanakan mencapai Rp4,28 triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan pada lima prioritas utama: peningkatan pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial), pembangunan infrastruktur perkotaan termasuk pengendalian banjir dan transportasi publik, penguatan ekonomi lokal berbasis UMKM dan pariwisata, ketahanan pangan melalui pembangunan pasar induk, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan berbasis digital.
Meski disusun dalam kondisi berimbang, APBD 2026 masih menyisakan defisit sekitar Rp450 miliar yang akan ditutupi melalui pembiayaan daerah, khususnya dari SILPA 2025.
“Kami menyadari masih ada keterbatasan, terutama tingginya porsi belanja rutin dan ketergantungan pada transfer pusat. Namun dengan kerja sama antara Pemkot, DPRD, dan masyarakat, kami optimistis tantangan ini dapat kita hadapi bersama,” ujar Bagus.
Ia berharap, APBD 2026 dapat menjadikan Balikpapan semakin maju, nyaman, berkelanjutan, dan siap menjalankan peran strategisnya sebagai pintu gerbang sekaligus mitra utama IKN.
“Kita berharap Kota Balikpapan dapat terus berkembang sebagai kota maju, nyaman, berkelanjutan, dan sejahtera, serta semakin siap menjalankan peran strategisnya sebagai pintu gerbang dan mitra utama IKN,” pungkasnya. (*)