Teks foto, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo., saat kunlap ke Lahan Ketahanan Pangan Kodam VI Mulawarman di Kelurahan Teritip ,kecamatan Balikpapan Timur.
Penasatu.com, Balikpapan — Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam memperkuat sektor ketahanan pangan terus berlanjut.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, melakukan kunjungan lapangan (kunlap) untuk melihat secara langsung potensi lahan pertanian yang masih bisa dikembangkan di wilayah kota.
Kawasan Balikpapan Timur menjadi salah satu fokus utama dalam kunjungan ini. Dan beberapa titik yang ditinjau di antaranya adalah lahan persawahan di Jalan Gunung Binjai RT 15 Gang Persawahan, Kelurahan Teritip, serta Lahan Ketahanan Pangan milik Kodam VI/Mulawarman yang terletak di Jalan Sepinggan Baru, Kelurahan Manggar.
Orang nomor dua di kota minyak ini tidak sendiri, ia didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Rita, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sri Wahjuningsih. Hadir pula Kolonel Kav Asterdam VI/Mulawarman, M Arifin, yang ikut mendukung kegiatan tersebut.
Diwawancarai awak media, Bagus Susetyo menyampaikan apresiasi yang telah dilakukan Kodam VI/Mulawarman yang telah memberdayakan petani lokal yang ikut serta dalam pemberdayaan pertanian.
Bagus menyebut, apa yang telah dilakukan Kodam VI/Mulawarman ini sudah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 22 Tahun 2025. Dimana dalam instruksinya mewajibkan setiap daerah kabupaten/kota harus mengusulkan lahan-lahan baru untuk pertanian sebagai bentuk program ketahanan pangan.
“Disini sudah dilakukan oleh Kodam VI Mulawarman sejak 3 bulan lalu dan hasilnya sudah luar biasa,” ucap Bagus.
“Kita sangat mengapresiasi sekali, mudah-mudahan ini menjadi awal untuk Balikpapan bisa memproduksi hasil pertanian,” sambung Bagus.
Bagus berharap, tidak hanya disini saja, melainkan daerah lain seperti kawasan Balikpapan Utara, Teritip dan Lamaru yang memiliki tanah belum produktif agar bisa dikembangkan untuk lahan pertanian.
“Disini bisa sekaligus belajar dan bisa memberdayakan petani milenial. Jadi petani tidak yang usia lanjut saja, kalau ada anak-anak milenial mau bekerja dan menghasilkan, ink bisa menjadi role model yang menghasilkan,” tutupnya. (*/adv)