Teks foto: Kepala Disnaker Balikpapan, Ani Mufidah, menyebutkan pihaknya kini lebih fokus pada pelatihan berbasis kompetensi.
Penasatu.com, Balikpapan — Antusiasme masyarakat Balikpapan untuk mengikuti program pelatihan kerja yang digelar Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) semakin tinggi.
Bahkan, dalam beberapa jenis pelatihan yang ada, jumlah pendaftar bisa mencapai lima hingga enam kali lipat dari kuota yang tersedia.
Diwawancarai awak media, Kepala Disnaker Balikpapan, Ani Mufidah, menyebutkan pihaknya kini lebih fokus pada pelatihan berbasis kompetensi, terutama yang mendukung sektor strategis seperti migas, pertambangan, dan konstruksi.
“Contohnya pelatihan operator alat berat. Kuotanya hanya 20 orang, tapi pendaftarnya bisa mencapai 90 orang,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Ani menegaskan, proses seleksi dilakukan secara ketat mulai dari administrasi, tes tertulis, hingga wawancara. Hal ini dilakukan agar peserta yang lolos benar-benar sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan industri.
“Tujuan kami jelas, menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang mampu bersaing di dunia kerja,” tambahnya.
Menariknya, seluruh biaya pelatihan ditanggung pemerintah alias gratis. Program ini menjadi salah satu cara Pemkot Balikpapan membuka peluang bagi pencari kerja untuk meningkatkan keterampilan tanpa terbebani biaya. “Semua layanan Disnaker diberikan gratis, tanpa pungutan apapun,” tegas Ani.
Tak hanya Disnaker, sejumlah OPD juga memiliki program pelatihan sesuai bidangnya. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan sertifikasi jasa konstruksi, Disparpora dengan pelatihan pemandu wisata hingga barista, serta DKUMKMP yang fokus pada pengembangan UMKM.
Menurut Ani, strategi ini penting karena Balikpapan tidak memiliki dinas pertambangan, sehingga pelatihan kompetensi diprioritaskan untuk sektor dengan peluang kerja luas dan diminati masyarakat.
“Harapan kami, pelatihan ini dapat menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing masyarakat Balikpapan, baik di level lokal maupun nasional,” pungkasnya.(*)