Pelajari Strategi Peningkatan PAD, DPRD Kabupaten Sinjai Sambangi DPRD Balikpapan

0
1

Penasatu.com, Balikpapan – DPRD Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Balikpapan untuk mempelajari strategi pengelolaan anggaran dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Selasa (12/8/2025).

Rombongan dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Sinjai, Andi Jusman, didampingi sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) dan Komisi III.

Kedatangan rombongan DPRD Sinjai disambut Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, Ketua Komisi III H. Yusri, serta anggota Komisi III lainnya diruang rapat gabungan kantor DPRD Balikpapan.

Ketua DPRD Kabupaten Sinjai, Andi Jusman, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja memilih Balikpapan sebagai tujuan studi karena keberhasilan kota ini dalam mengelola keuangan daerah.

“Kami melihat perkembangan Kota Balikpapan cukup bagus, terutama dalam pengelolaan anggaran dan besarnya PAD yang dimiliki. Di Sinjai, PAD kami masih relatif kecil, sekitar Rp100 miliar per tahun, sedangkan di Balikpapan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Ini perbedaan yang signifikan,” ujarnya.

Menurut Andi, kondisi geografis Sinjai sebenarnya mirip dengan Balikpapan karena memiliki laut, daratan, dan pegunungan. Namun, struktur ekonominya berbeda.

“Di Sinjai, sektor pertanian dan kelautan masih dominan, sedangkan Balikpapan lebih ke sektor jasa. Kami ingin belajar bagaimana strategi mereka meningkatkan PAD dari potensi yang dimiliki,” tambahnya.

Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, menyambut baik kunjungan ini. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan Balikpapan meningkatkan PAD tidak lepas dari optimalisasi sektor jasa, perhotelan, perdagangan, serta pengelolaan sumber daya secara terukur.

“Kami memaksimalkan potensi daerah dengan perencanaan anggaran yang matang dan pengelolaan PAD yang transparan. Sektor jasa memang menjadi tulang punggung Balikpapan, tapi kuncinya ada pada pengaturan dan inovasi kebijakan,” kata Yono.

Yono menambahkan, selama berdiskusi, DPRD Sinjai juga memaparkan besarnya porsi belanja pegawai di APBD mereka yang mencapai sekitar 75 persen, sehingga ruang fiskal untuk pembangunan infrastruktur menjadi terbatas.

“Itu sebabnya mereka ingin mengadopsi strategi Balikpapan dalam mengalokasikan anggaran dan meningkatkan PAD. Harapannya, sektor seperti pariwisata, UMKM, dan pengelolaan pesisir bisa lebih berkontribusi pada keuangan daerah mereka,” pungkas Yono.(*/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here