PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Tiga Komisi DPRD Kota Balikpapan–Komisi I, II dan III,–menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Camat Balikpapan Barat membahas Pasar Pandan Sari yang kembali semrawut, Rabu (13/1/2021).
RDP dipimpin Sekretaris Komisi III H Ali Munsjir Halim yang didampingi Ketua Komisi II H Haris, Anggota Komisi I Andi Arief Agung, Taufik Qul Rahman, Hj Kasmah, Hj Suwarni, Muhammad Najib, Nurhadi Saputra dan Nelly Turuallo.
Sebelum pandemi Covid-19 Pasar Pandan Sari, Balikpapan Barat sudah tertib dan tertata rapi. Tapi belakangan ini kembali semrawut dimana para pedagang kaki lima (PKL) lebih memilih berjualan di bahu jalan ketimbang di dalam bangunan pasar.
“Dari peninjauan kami beberapa waktu lalu, kondisi pasar kembali semrawut. PKL kembali berjualan di bahu jalan. Mereka diberi angin oleh oknum, berjualan dari jam delapan sampai sepuluh, bahkan sekarang waktu berjualan mereka semakin panjang,” kata Taufik Qul Rahman, politisi PKB.
Taufik seakan tak mengerti, kenapa kondisi itu seperti ada pembiaran dari Dinas terkait, sehingga jumlah PKL di bahu jalan makin banyak. Makin membuat kesemrawutan yang menimbulkan ketidaknyamanan berbelanja di pasar tersebut.
UPT Wilayah II Sahrudin menuturkan, dirinya tak pernah memberi izin PKL berjualan di bahu jalan. “Yang kami tahu, izin berjualan hanya bagi 145 pedagang di dalam bangunan pasar, karena memang mereka membayar retribusi setiap hari. Sedang yang di luar bangunan pasar tidak bayar apa-apa. Kami juga tak tahu berapa jumlah mereka,” katanya.
Dewan dengan tegas meminta Dinas Perdagangan sesegera mungkin menertibkan dan mengembalikan fungsi jalan sebagaimana mestinya. Memang tak mudah, tapi dengan komitmen dan kerja sama antar instansi terkait, apapun akan bisa dilakukan.
Camat Balikpapan Arif Fadillah mengungkapkan, penataan dan penertiban Pasar Pandan Sari memang harus dilakukan bersama-sama semua pihak terkait.*
Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com/HTBS