Balikpapan, Penasatu.com – Sebelumnya pada bulan April lalu, pembahasan mengenai calon Wakil Walikota (wawali) Balikpapan yang diusung partai pendukung telah dibahas. Dan untuk menindaklanjuti, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Balikpapan kembali melakukan pertemuan.
Saat ditemui awak media, Ketua Harian DPD Golkar Andi Arif Agung mengatakan, bahwa DPD Golkar telah menginisiasi untuk melakukan pertemuan kedua dalam rangka konsolidasi partai koalisi pengusung Rahmat – Tohari.
Kemudian untuk menyegarkan dari enam nama yang diusulkan partai pengusung, maka akan dikonkritkan dan disimpulkan menjadi dua nama.
“Dua nama itu yang nanti disampaikan ke kepala daerah untuk direkomendasikan kepada DPRD untuk dilakukan proses pemilihan,” ucap A3 sapaan akrabnya, Senin (28/8/2023).
Lanjutnya, bahkan tadi malam, Minggu (27/8) pihaknya sudah melakukan pertemuan, namun karena ada dua partai pengusung tidak bisa hadir, hingga akhirnya diputuskan untuk memberikan kesempatan hadir pada pertemuan ketiga.
“Tidak hadirnya itu karena mungkin teknis masih berada di luar kota, maka akan dilakukan pertemuan ketiga untuk finalisasi mengurutkan enam usulan nama menjadi dua nama,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memiliki kesepakatan ketika saat pertemuan ketiga tidak dihadiri salah satu partai pengusung, pihaknya menganggap bahwa pertemuan itu sudah dianggap tuntas dan final, sepanjang keputusan itu diambil bersama.
“Karena memang nanti memakai mekanisme musyawarah mufakat, kalau memang tidak dicapai kata mufakatnya, kemudian kami lakukan voting,” akunya.
Sehingga partai pengusung yang tidak hadir dianggap menyetujui hasil keputusan bersama dari partai koalisi pengusung Rahmat – Thohari untuk diteruskan ke kepala daerah dan akan diteruskan ke DPRD Balikpapan untuk dilakukan pemilihan.
“Masing-masing partai koalisi sudah mengusungkan nama, mulai Partai Gerindra mengusung Sabaruddin, Partai PKB-Perindo ada Alfari Sarip, PDIP ada Budiono, Demokrat ada Denny Mappa, Golkar dan PPP mengusung Risti Utami,” imbuhnya.
Sementara untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengusung Sayid Fadli, namun kebetulan tadi malam pihaknya mendapat informasi bahwa telah memberikan surat kepada teman-teman koalisi untuk perubahan nama yaitu Wahida. Dan ini akan dibahas bersama untuk dituntaskan.
“Jadi inilah nama-nama yang beredar, dan insyaallah di pertemuan terakhir pada minggu ini bisa dilaksanakan, dengan berharap kehadiran semua pimpinan partai politik untuk difinalkan menjadi dua nama sesuai amanat undang-undang pemilu dan PP Nomor 12 tentang tata tertib DPRD,” paparnya. (*)