Foto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., saat memimpin apel gelar Pasukan TNI-Polri jajaran Kodam IX/Udayana.(istimewa)
Bali, TNI dan Polri menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan program penanganan Pandemi secara nasional karena memiliki rantai komando yang kuat sampai ke pelosok-pelosok daerah.
“TNI dan Polri menjadi ujung tombak karena memiliki infrastruktur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan berbagai program pemerintah dalam penanganan pandemi,” demikian dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., saat memimpin apel gelar Pasukan TNI-Polri jajaran Kodam IX/Udayana dan Polda Bali, Sabtu (23/10/2021).
Panglima TNI menyampaikan bahwa perkembangan penanganan pandemi Covid-19 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Laju penularan semakin dapat ditekan yang ditunjukkan dengan pertambahan kasus positif yang sudah sangat jauh berkurang. “Tingkat kesembuhan juga semakin meningkat seiring dengan kesiapan kita melaksanakan testing, tracing, dan treatment sehingga angka kematian terus menurun, sementara capaian vaksinasi nasional semakin massif,” ujarnya.
Dalam penanganan pandemi, strategi nasional harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat dan elemen bangsa lainnya. “Langkah 3M, 3T, dan vaksinasi nasional harus dilaksanakan serentak agar dapat menekan laju penularan, meningkatkan angka kesembuhan, dan mengurangi angka kematian,” imbuh Panglima.
“Kita semua tentu gembira dan lega dengan kondisi saat ini yang semakin membaik serta perekonomian nasional akan dapat kembali tumbuh pesat setelah sekian lama dikekang dengan berbagai keharusan pembatasan. Ini semua adalah hasil kerja keras dan kerja sama TNI, Polri, Pemda, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, relawan dan seluruh elemen bangsa,” ungkap Panglima TNI.
Panglima TNI menambahkan, Bali adalah Provinsi yang mungkin paling merasakan dampak pandemi. Pembatasan sosial yang harus diambil menyebabkan pariwisata dan perekonomian masyarakat Bali goncang. Kebijakan pelonggaran saat ini dan aktivitas wisata yang kembali dibuka tentu memberi angin segar bagi kita semua, khususnya masyarakat Bali.
“Namun kita tidak boleh terlena dan lengah karena Pandemi masih belum selesai dan virus Covid-19 masih dapat bermutasi menjadi lebih berbahaya, banyak negara yang mengalami gelombang ketiga penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Panglima TNI mengingatkan kepada semua pihak punya peran masing-masing, mulai dari TNI, Polri, Pemda, BPBD, Imigrasi, Bea Cukai, KKP, Dinkes, Dishub, Satpol PP, tokoh masyarakat, tokoh adat sampai kepada industri pariwisata. “Ingatkan terus masyarakat agar disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan karena Itulah bentuk adaptasi dan kebutuhan kita semua agar dapat menekan pandemi,” pesannya.
“Siapkan dengan baik destinasi-destinasi wisata serta fasilitas pendukungnya seperti hotel dan restauran sesuai protokol kesehatan dan laksanakan prosedur penerimaan wisatawan dengan baik dan benar karena kelengahan dan keteledoran hanya akan membahayakan masyarakat luas,” tegasnya.
Panglima TNI mengingatkan kepada semua pihak harus bersatu padu menjalankan protokol kesehatan dengan baik. “Hanya dengan bersinergi, bekerja sama, perjuangan kita semua akan menghasilkan kemenangan yang gemilang, untuk Indonesia bangkit, Indonesia maju dan sejahtera,” pungkasnya.(*)
sumber: Puspen TNI