Foto: istimewa.
SANGATTA, Banjir tengah melanda Kota Sangatta di kabupaten Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini. Selain banyak warga yang terkena musibah, bencana ini juga berdampak pada hal lain. Yakni panel listrik intake di Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim ikut terendam banjir. Akibatnya Dua IPA milik perusahaan terpaksa stop beroperasi.
Direktur Utama Perumdam TTB Kutim Suparjan menjelaskan, kondisi air telah merendam panel intake di IPA Sangatta Selatan. Demi keselamatan kerja dan menjaga peralatan produksi agar tak rusak, maka operasional IPA Perumdam Unit Sangatta Selatan berhenti beroperasi.
“Level air telah melewati ambang batas aman dan telah menyentuh panel listrik intake. Maka IPA unit sangatta selatan kami hentikan operasinya pada Pukul 00.10 WITA,” tutur Suparjan, Sabtu (19/3/2022) kemarin.
Dia menambahkan kondisi serupa juga telah menimpa panel intake IPA Kabo. Sama, banjir telah menyentuh panel listrik. Maka operasional IPA Kabo juga dihentikan tepat Pukul 09.00 WITA.
“Kondisi level air saat ini di lokasi intake IPA Kabo telah menyentuh panel listrik. Maka IPA Kabo operasinya juga dihentikan sementara hingga kondisi level air aman,” ujarnya
Suparjan mengungkapkan kondisi banjir saat ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Petugas PERUMDAM telah disiagakan 24 jam di unitnya masing-masing. Jika kondisi dinilai aman maka operasional IPA segera di operasikan kembali. Dengan kata lain, jika level air dalam ambang batas aman, maka IPA Sangatta Selatan dan IPA Kabo akan kembali beroperasi,” ungkapnya.
Sebagai informasi, hujan deras terjadi di sekitar wilayah Kutim dalam tiga hari berturut-turut. Hal itu mengakibatkan air sungai meluap dan merendam lokasi pemukiman di beberapa titik, di Kecamatan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara. Bahkan untuk yang paling dalam, seperti di daerah pinang dalam, ketinggian air mencapai sekitar 100 cm atau setinggi dada orang dewasa.
Salah seorang petugas Perumdam TTB Kutim Unit Sangatta Selatan Agus Penyong menyebut banjir disebabkan curah hujan yang tinggi. Selain itu, ada air luapan dari sungai di sekitar lokasi.
“Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir yang mengguyur dari pagi hingga malam. Ditambah bawaan air dari hulu sungai menambah parah banjirnya” katanya.
Pria yang bertugas sebagai pencatat meteran air ini mengungkapkan akibat banjir tersebut, akses jalan menuju kecamatan Sangatta Selatan lumpuh.
“Jalan APT Pranoto sudah dalam, sama juga lewat dari Jembatan Masabang maupun di Jalan HM Ardan juga sama,” sebutnya (*/prokutim)