Penasatu.com, Balikpapan – Ketua Lembaga Anti Korupsi (Laki) Kota Balikpapan Muhammad Rifai dengan lantang mengungkapkan kehadiran oknum TNI di areal tambang di daerah Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
“Saya punya bukti akan kehadiran ‘oknum TNI’ yang hadir di areal tambang saat melakukan penutupan KUD ( Koperasi Unit Desa ) Karya Harapan, padahal KUD Karya Harapan memiliki legalitas yang sah. Jadi, ada apa dibalik kehadiran oknum TNI saat itu,” katanya disela seksi tanya jawab Workshop Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Batubara di Hotel Blue Sky, Sabtu (6/4).
Tampil sebagai narasumber, Ikhwan Datu Adam dari Komisi VII DPR RI.
Bahkan pada saat penutupan KUD Karya Harapan, masyarakat diintimidasi dengan penembakan peluru hampa, sebut Muhammad Rifai yang juga seorang pengacara ketika sesi tanya jawab.
Ketika diminta tanggapannya setelah acara, Agus laksito Aktivis Lingkungan yang menjadi narasumber mengatakan, Jika benar, ini menjadi image buruk bagi TNI yg nota bene sejak era reformasi TNI hanya sebagai alat pertahanan negara saja, tdk blh bisnis, apalagi sebagai beking perusahaan tambang. Apakah itu oknum atau lstitusi sekalipun, informasi ini harus dicek kebenarannya.
Menurutnya, TNI bisa buat tim investigasi. Jika tidak, opini dlm masyarakat akan terbangun jika TNI adalah pelindung ilegal mining di Kaltim sehingga kerusakan lingkungan terjadi.
“TNI harus berterima kasih atas informasi tsb untuk bahan evaluasi dan tunjukan kinerja TNI dimata masyarakat. Jika informasi ini salah,tentu perlu ditelusuri, ada apa yg sebenarnya terjadi di masyarakat,” tutup Agus.*
