Minyak goreng Langka, Dinas Perdagangan Balikpapan Sidak Ke Distributor Minyak Goreng

0
1034

foto, Dinas Perdagangan kota Balikpapan bersama Kanwil V KPPU dan ombudsman saat Sidak di Gudang PT Has Jaya.

Balikpapan, penasatu.com – Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, bersama Kantor Wilayah V KPPU dan Ombudsman melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) di gudang distributor PT. Has Jaya di KM 2 Jalan Soekarno Hatta, Balikpapan Utara, Selasa (8/3/2022).

Sidak tersebut dilakukan guna memastikan stok minyak goreng dan harga yang dijual oleh Distributor  telah sesuai dengan Harga Ecerean Tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Usai Sidak Kepala Disdag Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman mengatakan, dalam kesempatan tersebut dirinya meminta agar stok yang ada segera didistribusikan  sesuai dengan permintaan pasar.

Kemudian informasi yang dirinya terima dari produsen sampai saat ini mereka  masih tetap mendistribusikan. Jadi tidak ada istilah stop atau ditahan akan tetapi sekarang permintaan dibatasi.

“Jadi Purchase Order (PO) keluar langsung dari produsen. PO di Balikpapan entah berapa itu. Kemudian selanjutnya kita minta pada saat pendistribusian ini kami minta dicantumkan Harga Eceran Tertinggi (HET)  Rp 14 Ribu per liter,” ujarnya.

Sementara itu untuk stok minyak di kota Balikpapan, arzaedi sampaikan, berdasarkan data di bulan Februari kemarin masih mencukupi sementara untuk di Bulan Maret masih dalam tahap pengumpulan data semua.

“Karena laporan dari distributor masih naik turun belum bisa dipastikan dan  kebutuhan masyarakat juga mulai meningkat. Akan tetapi kalau dikalkulasikan kebutuhan masyarakat per kepala keluarga (KK) itu 3 -4 liter per  1 bulan. Sseharusnya stok minyak goreng yang dibagikan kemasyarakat harusnya lebih tapi faktanya di lapangan kosong,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya ingin tau setelah mengecek secara langsung di gudang distributor dari minyak goreng Madina ini dia berharap agar segera didistribusikan di Balikpapan.

“Karena bagaimanapun ring 1 nya adalah di Balikpapan,” jelasnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut juga tegaskan sesuai dengan Peraturan Menteri Pedagang Nomor 6 tahun 2022 tentang penetapan HET  Minyak Goreng Sawit

Kata dia terdapat sanksi yang melakat. Dimana tahapannya mulai dari  teguran tertulis,  kemudian  penyetopan sementara kemudia terakhir pencambutan izin.

“Kalau mereka masih menjual  diatas harga 14 ribu. Ini resikonya.  jadi saya minta kepada pedagang jangan coba-coba menjualkan dengan harga diatas HET.  Selemberan sudah kami kirimkan kepada mereka . Tinggal kami lihat perkembangannya. Kalau memang nanti ada yang melanggar   kami akan tetap jalankan sesuai dengan Peremndag  Nomor 6 tahun 2022,” tegasnya.

Karena itu merupakan kewenangan Dinas Pedagangan yang memberikan fasilitas ijin jualan di di sana. Apabila pihaknya temukan melanggar pihaknya akan langsung cabut izinnya dan  tidak boleh lagi jualan di sana.

Kemudian, pihaknya juga meminta para pedagang untuk tidak membeli minyak goreng tanpa ada faktur.
Kembali dia  tegaskan jangan sampai beli gak ada faktur.

” Tadi kami juga sepakat dengan distributor bahwa untuk penyalurannya faktur harus di cap. Harga HET harus Rp 14 ribu. Dari situ kami ingin buktikan bahwa benar atau tidaknya. Kalau tidak yang pasti akan kami kenakan sanksi,” bebernya.

Terlepas hal lain dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat agar berbelanja minyak goreng dengan wajar dalam menghadapi situasi ini.
Sehingga  terbawa kondisi yang akan merugikan diri sendiri.

” Artinya sekarang pemerintah sudah berbuat bahwa harga sudah 14 ribu. Sudahlah manfaatkan dulu yang ada dulu  di rumah . Kecuali tidak ada dirumah sama sekali apaboleh buat .kalau memang masih ada jangan tergesa-gesa antre dan berdesak -desakan akan tetapi dirumah masih ada 1 liter atau 2 liter. Saya harap ditahan dulu. Tunggu kalau mau habis baru beli,” harapnya.

Kedepan dia berharap, selanjutnya stok dan harga minyak goreng di Balikpapan bisa normal kembali.
Maka itu,  pihaknya turun besama Kantor Wilayah V KPPU dan Ombudsman dapat  menjembatani masyarakat apa yang terjadi di masyarakat, distributor  dan pelaku usaha  agar  sinkron.

“Sementara ini data yang kami terima pasokan menurun. Kita lihat sekarang mudah-mudahan bisa teridistrusi adil dan merata,” pungkasnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here