Syahril (tengah) Kabid Penataan dan peningkatan kapasitas Dinas Linkungan Hidup Provinsi Kaltim saat beri penyuluhan Kampung Iklim.
Penasatu.com, Penajam – Sosialisasi Kampung Iklim plus 2019 gelaran Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Bank Dunia dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Provinsi Kaltim dilaksanakan di Kelurahan mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan luasan kawasan mangrove yang mencapai 1400 hektar membuat Kelurahan Mentawir ini menjadi kawasan yang ditunjuk sabagai pilot projek Kampung iklim 2019 di Kaltim.
Kampung Iklim adalah program yang didanai Bank Dunia dalam mengatasi perubahan iklim global. Adapun persyaratan bisa menjadi Kampung Iklim dan pilot projek adalah daerah (lokasi) yang mempunyai tutupan lahan (hutan) yang memadai. Dengan berbasis perubahan iklim dan berbasis masyarakat projek Kampung Iklim Plus akan di mulai pada 2020-2022 dilanjutkan 2024 dan masyarakat akan mendapatkan kopensasi, ujar Syahril Kabid Penataan dan peningkatan kapasitas Dinas Linkungan Hidup Provinsi Kaltim, di Balai Kelurahan Mentawir, Kamis (19/12).
Ada 150 Desa, 6 Kabupaten dan 1 Kota di Kalimantan timur yang memenuhi syarat, salah satu nya Kelurahan Mentawir yang mempunyai kateristik pesisir dengan tumbuhan mangrove yang cukup luas, jelasnya.
Sementara, Lurah Mentawir Supriyadi mengatakan, sangat bangga Mentawir dipilih sebagai pilot projek Kampung Iklim 2019.
Dari 1400 hektar hutan magrove dan ada 500 hektar yang dikelola konsesi perusahaan Inhutani yang dikelola oeh Pokdarwis dengan berbagai produksi seperti , Dodol, pupur dan limun dari tanaman mangrove sehingga bisa menjadi tambahan penghasilan masyarakat, ujar Supriyadi.
Selain Lurah Mentawir, Babinsa, sosialisasi program Kampung iklim dihadiri sekitar 50 orang peserta, terdiri dari Tokoh Masyarakat, kaum muda, Kader dan masyarakat sekitar dengan nara sumber Dinas Lingkungan Hidup Provensi Kaltim.*
Wartawan : Kamaruddin.
Editor : eds/penasatu.com.