penasatu.com, Sergai – Sungguh malang nasib Sabri (71) warga Dusun XIII Gang Rukun, Desa Pekan, Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai, setelah mengalami kelumpuhan (Strok) dirinya juga ditinggal istri tercinta ke Malaysia.
Hal tersebut diungkapkan oleh anak Sabri yaitu Faridah (23) dan beberapa tetangganya kepada media ini, Minggu (10/01/2021).
Pak Sabri sebelumnya berbadan sehat yang rajin mencari rejeki buat keluarganya, yang dimana Pak Sabri pada saat itu bekerja sebagai Nelayan.
Namun setelah mengalami kelumpuhan (Strok) dan tidak bisa berbicara dia (Sabri, red) ditinggal oleh istrinya, ujar salah satu tetangganya.
” Kata Faridah, ayahnya mengalami kelumpuhan sudah 8 tahun. Awalnya sewaktu sedang bekerja disaat melaut, ayahnya terjatuh disaat sedang menarik pukat (jaring) di sampan yang ditumpanginya,” ujar Faridah.
Pada saat kejadian tersebut kawan-kawan satu profesi dengan ayahnya tidak memberi tau kejadian itu kepada kami. Namun setelah sepulangnya dari laut, Ayahnya, menceritakan kejadian kepada Ibunya (Istri Sabri-red) bahwa, dirinya terjatuh dari sampan tadi dilaut, kata Faridah menirukan ucapan Ayahnya.
Namun, istri Pak Sabri Misbah (41) menganggap itu hal biasa.
Keesokan harinya, kurang lebih pukul 12.00 WIB siang, melihat suaminya tidak bangun dari kamar, Misbah mencoba membangunkan untuk berniat menanyakan, “Kok tidak melaut, kepada Pak Sabri. Namun ayahnya tidak bisa menjawab, dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Karena ayah tidak bangun dan tidak menjawab, Misbah masuk ke kamar serta melihat beliau (Sabri, red) sudah tidak bisa berjalan (Stroke) dan tidak bisa bicara, terang Faridah.
Dan akhirnya, Pak Sabri di kusuk oleh tukang kusuk, namun tidak membuahkan hasil, dan Pak Sabri pun terus mengalami kelumpuhan dan langsung tidak bisa berbicara.
Lima bulan Pak Sabri mengalami kelumpuhan, akhirnya Misbah menjadi tulang punggung keluarga, dan terpaksa Misbah bekerja ke Medan ingin menopang hidup yang dimana 3 anak-anaknya masih kecil.
Karena sulitnya ekonomi, delapan bulan bekerja di Medan, Misbah akhirnya kembali pulang, dan berniat berangkat ke Negeri Jiran Malaysia dengan maksud merobah hidup dan rela meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil hingga mempunyai seorang Cucu dan sampai sekarang tidak pernah pulang kampung.
Kini Pak Sabri dengan keadaan lumpuh dan tidak bisa bicara dirawat oleh anaknya Faridah dan menantunya M. Nurfuadi (25)
Melalui Faridah anaknya, Pak Sabri yang mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berbicara ini dengan adanya pemberitaan mohon uluran tangan kepada Dermawan guna bisa sedikit membantu meringankan kehidupan mereka, katanya.
Lanjutnya, Bang lihat keadaan Ayahku sudah tidak bisa bekerja, sedangkan aku bisa apa, cuma berharap dari suami yang bekerja keseharian jualan Bakso Bakar keliling, untuk menghidupi Ayah dan Adikku Siti Khodijah yang masih sekolah.
Pendapatan suami dari hasil jual bakso, cuma pas-pasan, kerja sehari buat makan sehari, sedang anakku masih kecil usianya masih 11 bulan, untuk beli susu buat anak aja tidak pernah, ” Ungkap Faridah dengan nada sedih.
Ditempat terpisah, Bu Saripah (64) tetangga Pak Sabri mengatakan, kadang Pak Sabri keluar dengan ” NGESOT” ingin mencari sesuap nasi, warga yang melihat simpati dan memberi sedikit bantuan ala kadarnya buat Pak Sabri yang mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berbicara, ” kata Bu Saripah.
Laporan : Ariadi.