Mendadak Mati Usai Isi Pertamax, Pengendara Motor di Balikpapan Resah

0
15

Foto : Motor milik Fredy dijemput pihak dealer setelah mendadak mati usai isi Pertamax

Penasatu.com, Balikpapan – Sejumlah pengendara di Balikpapan mengeluhkan kendaraannya mengalami masalah setelah mengisi bahan bakar jenis Pertamax di SPBU tertentu. Keluhan yang muncul bervariasi, mulai dari performa mesin yang menurun hingga kendaraan yang tiba-tiba mati.

Salah satu pengendara, Fredy Janu, mengungkapkan bahwa motornya awalnya berjalan normal setelah mengisi Pertamax. Namun, beberapa jam kemudian, mesinnya mulai tersendat dan akhirnya mati total.

“Mesin tersendat-sendat lalu tiba-tiba mati. Meski sempat menyala kembali, motor akhirnya mati total dan tak bisa dihidupkan lagi,” ujar Fredy, Sabtu, 29 Maret 2025.

Fredy membawa motornya ke dealer resmi tempat ia membeli kendaraan tersebut dua bulan lalu. Setelah pemeriksaan awal, mekanik menemukan aki dalam kondisi longgar. Masalah tampak terselesaikan setelah diperbaiki, dan motor kembali berfungsi normal.

Namun, saat perjalanan pulang, kendaraannya kembali mati mendadak. Fredy pun melaporkan kejadian ini ke pihak dealer, yang kemudian menjemput motornya dengan mobil derek untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan mengarah pada dugaan bahwa bahan bakar menjadi pemicu utama. Beberapa pengendara lain juga melaporkan mengalami hal serupa setelah mengisi Pertamax di SPBU tertentu.

“Ternyata bukan hanya motor saya. Pihak dealer mengonfirmasi ada beberapa pelanggan lain yang mengeluhkan masalah yang sama setelah mengisi di SPBU tertentu,” kata Fredy.

Di media sosial, isu ini menjadi perbincangan hangat. Banyak pengguna mengaku mengalami kendala serupa setelah menggunakan Pertamax dari SPBU tertentu.

Menanggapi perihal ini, Area Manager Commrel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi di beberapa SPBU yang diduga.

“Kami sedang melakukan investigasi ke lapangan, terutama di SPBU yang dilaporkan bermasalah. Selain itu, kami juga menelusuri jalur distribusi dari depot hingga ke SPBU,” jelasnya.

Menurut Edi, kualitas bahan bakar seharusnya terjamin karena setiap SPBU melakukan pengujian sampel sebelum menjualnya ke konsumen. Namun, untuk memastikan penyebab pasti dari keluhan ini, investigasi lebih lanjut masih berlangsung.

“Kami akan memberikan keterangan resmi setelah hasil investigasi keluar. Jika terbukti ada masalah, tentu akan ada tindakan lanjutan untuk memastikan kualitas bahan bakar tetap terjaga,” tutupnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here