Penasatu.com, Balikpapan — Gemerlap lampu panggung dan tepuk tangan meriah menjadi saksi perjalanan panjang 24 finalis Duta Eduwisata 2025 yang akhirnya mencapai malam puncak, Kamis (17/4/2025).
Bukan sekadar ajang adu bakat, pemilihan ini menjadi ruang bagi anak-anak muda Balikpapan untuk menunjukkan dedikasi mereka dalam memajukan sektor pariwisata.
Anja Nisa, salah satu finalis, menceritakan bagaimana perjuangan menuju malam puncak dimulai sejak jauh hari. Mulai dari latihan intensif, menyusun konsep penampilan, hingga mempersiapkan mental semua dilakukan demi bisa tampil maksimal di momen penting ini.
“Latihan kami lakukan dari beberapa minggu lalu. Kami juga memikirkan konsep penampilan agar bisa memberikan yang terbaik malam ini. Alhamdulillah, semua berjalan lancar,” ujar Anja, dengan senyum lega.
Tak hanya kali ini, Anja rupanya pernah mencicipi panggung serupa pada tahun 2014, meski dengan format berbeda. Pengalaman itulah yang kini menjadi bekal kepercayaan dirinya.
Senada dengan Anja, Luqman Asyari, finalis lain, juga berbagi cerita. Tahun lalu ia mengikuti ajang Duta Pemuda, yang ternyata menjadi batu loncatan berharga dalam membentuk rasa percaya dirinya.
“Alhamdulillah, tahun lalu saya ikut Duta Pemuda. Semoga malam ini penampilan saya bisa berjalan lancar juga,” ungkapnya.
Baik Anja maupun Luqman mengaku, tantangan terbesar selama proses ini bukan sekadar persaingan antarpeserta, melainkan soal manajemen waktu. Mereka harus pandai membagi waktu antara latihan, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya.
“Seleksinya panjang dan cukup ketat. Apalagi saya sambil bekerja, jadi memang harus pintar-pintar mengatur prioritas,” tambah Luqman.
Malam puncak pemilihan Duta Eduwisata 2025 menghadirkan 24 finalis 12 laki-laki dan 12 perempuan yang menampilkan bakat mereka di atas panggung.
Dari seni suara, tari, akting hingga pidato inspiratif, semua menjadi bagian dari proses penilaian untuk menentukan siapa yang layak menjadi wajah baru pariwisata Balikpapan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma, turut mengapresiasi antusiasme dan semangat para peserta.
Ia menegaskan, peran duta eduwisata bukan hanya sekadar gelar, tapi juga sebagai agen perubahan.
“Mereka bukan hanya ikon, tetapi juga akan jadi promotor, edukator, dan panutan dalam memajukan pariwisata Balikpapan,” ujar Ratih.
Ia pun berharap, para duta nantinya mampu menjadi wajah sekaligus suara yang mempromosikan keindahan dan kekayaan budaya daerah, tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional.(adv)