Lapangan Batakan Balikpapan
BALIKPAPAN – Laga ujicoba tim sepakbola Persiba Balikpapan melawan tim lokal
Celebes FC di Stadion Batakan Balikpapan Jalan Mulawarman, dibubarkan warga, Kamis (01/10/2020) malam tadi.
Pasalnya, laga ujicoba tersebut dianggap ilegal karena tidak ada persetujuan dari warga selaku pemilik lahan yang belum dibayar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan karena sebelumnya ada kesepakatan bersama tentang pemanfaatan stadion.
Laga ujicoba tim Persiba Balikpapan melawan Celebes FC tersebut dihentikan setelah babak kedua berjalan 15 menit sekira pukul 20.45 Wita. Warga yang mengetahui ada latihan tim Persiba di stadion Batakan Balikpapan ini langsung menemui manajer Persiba dan minta segera menghentikan laga ujicoba tersebut.
Warga (pemilik lahan) Asri mengaku kecewa dengan dilanggarnya kesepakatan bersama antara pemerintah kota dengan pemilik lahan tentang penggunaan stadion sebelum adanya pembayaran lahan yang belum dibayar.
“Saya sangat kecewa, kesepakatan yang sudah ditandatangani dilanggar. Dengan seenaknya mereka menggunakan stadion, sedang lahan kami belum dibayar,” kata Asri.
Sementara itu, Koordinator pemilik lahan dari kelompok Lekang, Erwin menjelaskan, informasi adanya laga ujicoba tim Persiba Balikpapan dengan Celebes diperoleh dari warga yang juga pemilik lahan di Stadion Batakan Balikpapan.
“Jika melihat kalender sudah melewati batas perjanjian kita. Artinya, kita tidak bisa lupakan bahwa ada rekam jejak di kita dan tertulis dengan Pemerintah Kota dalam hal ini diwakili oleh pak Rafiudin selaku Sekretaris Dinas PU Balikpapan yang ditunjuk menyelesaikan proses pembebasan lahan di stadion,” kata Erwin.
Menurut Erwin, pihaknya punya rekam jejak bulan lima harus disegel itu stadion Balikpapan untuk tidak memanfaatkan. Tetapi karena kemurahan hati warga, melihat timnya sendiri (anak-anak Persiba) butuh latihan untuk menghadapi Liga II di Cilacap nanti, akhirnya warga memberikan kemudahan kepada mereka untuk berlatih sampai di akhir September 2020.
“Koordinasi ini sudah kita teruskan ke pihak penanggung jawab (pengelola) stadion dalam hal ini Mas Budi, mereka bertanggungjawabnya ke bagian aset (pak Farid dan Pak Memet). Tapi tadi pak Budi melaporkan ke saya bahwa dia dapat perintah lagi dari pak Wali Kota ke Pak Memet, pak Memet ke pak Budi untuk mengizinkan anak-anak (tim Persiba) sparring malam ini. Saya katakan itu melanggar,” tambahnya.
Lebih lanjut, terang Erwin, kemurahan hati warga seharusnya jangan dimanfaatkan. Kalau minta malam ini dispensasi, sementara pihaknya sebelum puasa telah bermohon untuk pinjaman tidak ada dispensasi, kompensasi atau tali asih untuk belaian tangan dari pemerintah menyambung tali silaturahmi dengan warga, sama sekali tidak ada.
“Yang ada, warga terus yang ditekan. Tadi saya kasih peringatan kepada pihak manajer Persiba mas Jajad bahwa saya kasih waktu 15 menit untuk segera menghentikan pertandingan,” ujarnya.
“Alhamdulillah, saya komunikasi dengan pak Yusri (Kadis PU Balikpapan), dengan pak Memet (Kepala BPKAD), kemudian dengan Bu Indri bahwa mereka telah melanggar aturan yang sudah kita sepakati. Yang kedua mereka menyalahgunakan toleransi warga terhadap tim Persiba untuk berlatih dan kami minta untuk dihentikan latihannya,” ungkap Erwin.
Saat pihaknya meminta laga ujicoba dihentikan, menurut Erwin, manajemen Persiba Balikpapan mengaku tidak tahu apa-apa tentang persoalan tersebut. Pihak Persiba berharap, persoalan yang terjadi dapat diselesaikan dan tim Persiba Balikpapan bisa bermain di stadion Balikpapan ini.*
Wartawan : EDS/Pon
Editor : penasatu.com