Teks: Taufik Qulrahman, Sekertaris Komisi II DPRD Balikpapan.
Penasatu.com, Balikpapan – Laporan masyarakat soal kerusakan kendaraan usai mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU di Balikpapan menguak persoalan serius yang selama ini nyaris luput dari pengawasan: kualitas BBM dan kondisi infrastruktur penyimpanan di SPBU.
Merespons keluhan yang kian marak, Komisi II DPRD Balikpapan langsung mengambil langkah konkret dengan meminta investigasi menyeluruh terhadap tangki pendam—tempat penyimpanan BBM bawah tanah yang digunakan SPBU, khususnya yang telah berusia puluhan tahun.
Sekretaris Komisi II, Taufik Qul Rahman, menekankan pentingnya transparansi dari pihak SPBU dan Pertamina Patra Niaga terkait standar operasional dan perawatan tangki.
“Tangki pendam ini sudah tua, bisa karatan, bisa bocor. Kalau BBM terkontaminasi, yang dirugikan konsumen,” tegasnya usai Rapat Dengar Pendapat, Rabu (9/4/2025).
Ia menyebutkan beberapa titik rawan seperti SPBU di Kebun Sayur, MT Haryono, hingga Balikpapan Utara, yang kini masuk dalam daftar pantauan.
Namun demikian, Taufik mengakui belum ada informasi pasti dari Pertamina soal standar usia pakai tangki pendam atau prosedur audit rutin yang seharusnya dilakukan. Hal ini menjadi celah pengawasan yang akan terus didorong legislatif.
Komisi II menyatakan komitmennya untuk mengawal proses investigasi ini hingga tuntas, sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen dan upaya meningkatkan kualitas layanan distribusi energi di Kota Balikpapan.(Adv)
