Teks: Fauzi Adi Firmansyah, Ketua Komisi II DPRD kota Balikpapan.
Penasatu.com, Balikpapan – Krisis air baku yang terus melanda Kota Balikpapan mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) dan DPRD untuk mengambil langkah konkret. Salah satu solusi yang kini menjadi perhatian serius adalah optimalisasi Embung Aji Raden di Balikpapan Timur (Baltim). Embung ini diyakini mampu menjadi sumber utama dalam memenuhi kebutuhan air baku masyarakat Balikpapan.
Namun, pengoperasian embung tersebut masih terkendala oleh proses pembebasan lahan. Hingga kini, dari total kebutuhan 75 hektare lahan, proses pembebasan belum sepenuhnya selesai.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menegaskan komitmen pihaknya untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
“Kami fokus pada penyelesaian pembebasan lahan dengan pendekatan persuasif agar Embung Aji Raden bisa segera beroperasi,” ujar Fauzi pada Jumat (24/1/2025).
Target dan Langkah Strategis
DPRD Balikpapan menargetkan pembebasan lahan dapat rampung pada tahun 2025, sehingga embung dapat dioperasikan secara optimal pada tahun 2026. Untuk mempercepat proses tersebut, DPRD berencana menggelar pertemuan dengan dinas terkait serta pemilik lahan guna mencapai kesepakatan harga yang adil.
Fauzi juga mengingatkan pentingnya kontribusi dari pemilik lahan dalam menyukseskan proyek ini.
“Kami berharap pemilik lahan mempertimbangkan kepentingan publik, bukan hanya keuntungan pribadi,” tegasnya.
Manfaat Proyek Bagi Masyarakat
Embung Aji Raden memiliki potensi besar untuk mengatasi krisis air bersih di Balikpapan. Optimalisasi embung ini diharapkan mampu meningkatkan pasokan air baku yang sangat dibutuhkan masyarakat, terutama di tengah pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota.
Dengan upaya bersama antara Pemkot, DPRD, dan warga, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar demi kepentingan masyarakat luas.(*)