BALIKPAPAN – Menindak lanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IV DPRD Balikpapan bersama RDMP pertaminadan Dewan Harian Cabang (DHC) 45 terkait Tugu Perjuangan 13 November 1945.
Wakil Ketua Komisi IV Iwan Wahyudi menuturkan jika hari ini Komisi IV memang memiliki jadwal untuk meninjau tugu pejuang yang ada di Balai Gembira milik PT Pertamina di Karang Anyar, Balikpapan Barat, Selasa (12/1/2021).
Rencana peninjauan tugu tersebut dikarenakan ada keinginan dari DHC 45 untuk dirubah kembali desain dan nama-nama yang terdapat pada tugu tersebut.
Hanya saja, rencana peninjauan hari ini harus ditunda dikarenakan pihak RDMP Pertamina sedang menjalani Work From Home (WFH) karena ada beberapa karyawan yang terpapar covid-19.
Iwan menambahkan, penundaan dilakukan agar pelaksanaan peninjauan nantinya dapat lebih maksimal sehingga peninjauan di jadwalkan ulang kembali.
“Kira rescedule saja biar lebih maksimal, sehingga nanti disaat melakukan peninjauan ada kesimpulan yang nantinya bisa dijalankan,” ujarnya.
Untuk waktu kapan dilakukannya kembali peninjauan, Iwan Wahyudi belum dapat memastikan kapan waktunya akan dilakukan peninjauan.
Selain itu, Iwan juga menuturkan yang menjadi tuntutan dari DHC 45 yakni meminta agar pihak RDMP Pertamina menempatkan tugu pejuang pada tempat yang lebih baik lagi.
Bukan hanya permsalahan letak tugu, DHC 45 juga meminta agar desain tugu bisa ditinjau kembali dan meminta agar pada tugu terebut terdapat identitas dari DHC 45.
Iwan berharap, tugu tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, karena tugu pejuang tersebut dapat menjadi salah satu Ikon kota Balikpapan.
Sementara itu, Bambang Juliansyah salah satu anak pejuang Balikpapan sangat menyayangkan adanya penundaan waktu peninjauan dengan alasan pihak RDMP Pertamina sedang menjalani WFH.
Juliansyah juga sangat menyayangkan pembangunan tugu yang ada di Karang Anyar tersebut tidak melibatkan dirinya bersama rekan-rekan yang ada di DHC 45.
Padahal, tahun 2019 lalu pembangunan tugu tersebut sudah pernah dibahas bersama pihak RDMP Pertamina dan Dinas Sosial.
“Kita sudah pernah pertemuan bersama pihak Pertamina dan Dinsos, semua sudah dijelasakan baik itu tempat dan desain tugunya seperti apa. Namun kenyataannya semua tidak sesuai dengan desai yang dibahas waktu itu,” keluhnya.
“Kami berharap, setelah nanti peninjauan yang dilakukan DPRD semua desain dan yang lainnya bisa dirubah sesuai dengan hasil yang sudah dirapatkan ditahun 2019 lalu,” tutupnya.(*)
Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com