Foto,istimewa.
Balikpapan,Penasatu.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan Embung Aji Raden di Jalan Mulawarman, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, pada Selasa 3 Desember 2024.
Kunjungan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, didampingi Sekretaris Komisi II, Taufik Qul Rahman, Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Ali Rachman, serta perwakilan dari Bapeda Litbang.
Budiono menjelaskan bahwa Embung Aji Raden dirancang untuk menjadi solusi meningkatkan pasokan air baku demi memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Balikpapan. Namun, proyek yang dimulai pada 2020 ini masih menghadapi sejumlah hambatan, termasuk pembebasan lahan yang belum tuntas.
Permasalahan Lahan
Menurut Budiono, sekitar 72-80 hektare lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan embung belum dibebaskan sepenuhnya. Meski anggaran pembebasan lahan sebesar Rp 88 miliar telah disiapkan, persetujuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) masih diperlukan.
“Kami telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan, tinggal mengajukan persetujuan ke provinsi,” ungkap Budiono.
Ia juga menyebut perlunya pembaruan Penetapan Lokasi (Penlok), yang masa berlakunya sudah habis. Penlok ini harus diaktifkan kembali agar proses pembebasan lahan bisa segera dilanjutkan.
“Penlok berlaku hanya dua tahun. Karena dalam periode tersebut belum ada kesepakatan harga dan status kepemilikan lahan, Penlok harus diperbarui. Proses ini tidak akan memakan waktu lama,” jelasnya.
Tahap Pembangunan
Direktur Operasional PTMB, Ali Rachman, menjelaskan bahwa Embung Aji Raden dirancang sebagai waduk tadah hujan. Setelah embung rampung, tahap berikutnya adalah membangun intake, yaitu fasilitas untuk menangkap air dari sumber seperti sungai atau waduk.
“Pembangunan intake sudah dianggarkan pada tahun 2026. Jika air tersedia pada 2025, proses pengolahan air dengan kapasitas 150-200 liter per detik dapat segera dilakukan,” jelas Ali.
Solusi Pasokan Air Bersih
Pembangunan Embung Aji Raden menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam menjawab tantangan kebutuhan air bersih di Balikpapan. Komisi II DPRD berharap proyek ini dapat segera diselesaikan, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap masyarakat.
Budiono menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, provinsi, dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah lahan dan mempercepat proses pembangunan.
“Proyek ini penting untuk menjamin ketersediaan air bersih di Balikpapan. Kami berharap semua pihak bekerja sama untuk menyelesaikan hambatan yang ada,” pungkas Budiono.(*)