KH Aus Hidayat Nur anggota Legislatif DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur (Kaltim).
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Anggota Legislatif DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur (Kaltim) KH Aus Hidayat Nur menggelar silaturahmi sekaligus serap aspirasi (Reses) bersama tokoh masyarakat dan sejumlah mantan caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ada di Balikpapan, Senin (30/12/2019).
Reses dihadiri Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PKS H Sonhaji, anggota DPRD Provinsi Kaltim Hajjah Fitri Maisyaroh ST dan seluruh pengurus PKS Balikpapan, digelar di Her Hotel, Jalan MT Haryono, No.55, Balikpapan Utara, Kaltim.
“Reses ini kami gelar guna menyerap aspirasi masyarakat Kaltim tentang perkembangan-perkembangan baik nasional dan daerah khususnya Kaltim,” kata KH Aus.
Terkait Kaltim yang menjadi ibu kota perlu dikaji DPR RI dan Komisi II yang turut ikut menggodok perubahan RUU pemindahan ibu kota.
Secara umum PKS akan mengawal Ibu Kota Provinsi Kaltim dan akan terus memperjuangkan, karena pemindahan ibu kota kebanyakan atas permintaan pemerintah provinsi dan stakeholder yang meminta Kaltim menjadi ibu kota.
Pemindahan ibu kota ke Kaltim tidak serta merta pindah begitu saja, pemerintah juga harus segera menyiapkan tata ruang yang harus jelas, baik fasilitas pendidikan, kesehatan dan yang lainnya.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus dapat mengantisipasi perpindahan penduduk dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencapai 1 juta jiwa dari luar daerah ke Kaltim merupakan pekerjaan besar dan perlu pengawalan.
KH Aus juga berharap agar masyarakat Kaltim tetap tenang dan bisa bekerjasama baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dalam pembangunan.
“Pemindahan IKN sebaiknya tidak menjadikan euforia dalam masalah IKN di masyarakat, agar pemindahan dapat berjalan dengan baik, serta meminta agar pemerintah fokus dan menjalankan sebaik-baiknya dalam pemindahan IKN sehingga tidak merugikan masyarakat Kaltim,” tuturnya.
“Baik secara mental maupun secara fisik, karena ada hal-hal yang dapat menimbulkan kontroversi di masyarakat,” pungkas KH Aus Hidayat Nur.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com