Kekurangan 400 Guru, DPRD Balikpapan Desak Pemerintah Pusat Tambah Formasi

0
2

Teks foto, Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali,

Penasatu.com, Balikpapan – Meski pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Balikpapan berlangsung cukup tertib, persoalan mendasar di dunia pendidikan kembali mencuat: kekurangan tenaga pengajar.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, mengungkapkan bahwa saat ini Balikpapan masih kekurangan sekitar 400 guru, terutama di jenjang SD dan SMP negeri.

“Kami terus menerima laporan dari lapangan. Jumlah siswa terus bertambah, tapi guru yang tersedia tidak sebanding. Ini tentu berdampak pada kualitas proses belajar mengajar, terutama di sekolah pinggiran,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).

Menurut Gasali, penambahan formasi guru melalui jalur ASN dan PPPK pada tahun sebelumnya memang memberi dampak positif, namun belum cukup menjawab kebutuhan yang ada.

“Harus ada intervensi dari pusat. Kalau tidak, daerah seperti Balikpapan akan terus kesulitan memenuhi kebutuhan guru,” tambahnya.

Dalam konteks pelaksanaan SPMB, Gasali menilai sistem sudah berjalan sesuai prosedur. Pendaftaran SD telah rampung, sementara SMP masih dalam proses jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Namun, tantangan muncul ketika sekolah favorit kelebihan peminat, sedangkan sekolah lain kekurangan murid dan guru.

“Kami tetap mendorong sistem zonasi agar pemerataan terjadi, tapi persoalan kekurangan guru ini harus jadi prioritas. Sekolah bisa ada, tapi tanpa guru yang cukup, kualitasnya akan timpang,” katanya.

DPRD melalui Komisi IV, lanjut Gasali, akan terus bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengevaluasi dan memperjuangkan peningkatan anggaran serta pembenahan infrastruktur dan SDM pendidikan.

“Kami tidak hanya ingin pendidikan berkembang secara kuantitas, tapi juga dari sisi kualitas,” pungkasnya.(*/adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here