Teks: Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiyati.
Balikpapan,Penasatu.com – Penyakit leptospirosis, yang disebabkan oleh bakteri dari urine tikus, menjadi ancaman kesehatan serius di Kota Balikpapan. Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan melaporkan peningkatan kasus secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala DKK Balikpapan, Alwiati, mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama bagi keluarga dengan anak kecil yang rentan terhadap paparan bakteri ini.
Anak-anak Berisiko Tinggi
Alwiati menjelaskan bahwa anak-anak, terutama yang sering bermain di lantai, memiliki risiko tinggi terpapar leptospirosis. “Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah, terutama area yang sering disentuh anak kecil. Membersihkan lantai secara rutin adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” ujarnya, Jumat (3/1/2025).
Langkah Preventif DKK Balikpapan
Dinkes Balikpapan telah melakukan penangkapan tikus di berbagai wilayah dan menemukan beberapa tikus positif membawa bakteri leptospirosis. Upaya ini dilakukan bersamaan dengan kampanye edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah rumah tangga.
Langkah preventif yang dianjurkan meliputi:
Rutin membersihkan lantai.
Menutup makanan dengan rapat.
Memasang perangkap tikus.
Menghilangkan sarang tikus di sekitar rumah.
“Pencegahan penyakit ini memerlukan kerja sama semua pihak. Jangan biarkan lingkungan menjadi tempat berkembangnya tikus pembawa penyakit,” tegas Alwiati.
Edukasi Masyarakat
Dinkes juga aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya leptospirosis dan cara pencegahannya melalui sosialisasi di tingkat RT, sekolah, dan fasilitas umum. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengingat leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Pentingnya Kepedulian Warga
Peningkatan kasus ini menjadi pengingat bagi warga Balikpapan untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dengan langkah pencegahan yang sederhana, masyarakat dapat melindungi diri dan keluarga dari penyakit menular yang berbahaya ini.(*)