Balikpapan, Penasatu com – Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor meresmikan Ground Breaking pembangunan Gedung Jantung Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD,) dr.Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dengan peletakan batu pertama, Senin (5/6/2022).
Pada kesempatan ini, Isran mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan proyek ini. Terlebih kepada pihak RSUD Kanujoso atas inisiatif dan dedikasinya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
“Saya juga berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan semua pihak terkait yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tak ternilai dalam merealisasikan proyek ini,” ucap Gubernur dalam sambutannya.
Dirinya sangat bersyukur karena dapat mengembangkan rumah sakit ini dengan baik, khususnya dengan pembangunan gedung untuk pelayanan jantung yang sangat diperlukan masyarakat kota Balikpapan.
Menurutnya, gedung pelayanan jantung terpadu yang akan dibangun di RSUD Kanujoso Balikpapan menjadi suatu tonggak penting dalam bidang pelayanan kesehatan diwilayah Kaltim, terkhusus Balikpapan.
“Dengan adanya gedung ini, pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan kesehatan jantung yang berkualitas, komprehensif, dan terpadu bagi masyarakat. Fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan medis canggih dan tenaga medis yang terlatih dengan baik, sehingga pasien dapat menerima perawatan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2014-2019, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kemudian Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 dan menjadi 1,5 persen tahun 2018.
“Penyebabnya yakni hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan kurang aktivitas fisik. Karena itu, penyakit jantung tidak hanya ditemukan pada usia tua. Tren menunjukkan peningkatan usia penyakit jantung pada usia yang lebih muda,” imbuhnya.
Selain itu berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021, pembiayaan kesehatan terbesar ternyata ada pada penyakit jantung sebesar Rp. 7,7 triliun. Oleh sebab itu, perlu melakukan penguatan layanan kesehatan kepada masyarakat dengan baik. Dan pembangunan gedung ini salah satu upaya yang harus segera dapat diwujudkan.
“Saya mengajak semua pihak yang terlibat dalam proyek ini untuk bekerja sama secara sinergis. Mari berkomitmen menjaga kualitas dan waktu pembangunan agar proyek ini dapat diselesaikan. Saya percaya bahwa dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kami akan berhasil mewujudkan visi mulia ini,” ajaknya.
Lanjutnya, mari bersama tingkatkan derajat kesehatan masyarakat Kaltim menuju Kaltim yang Sehat, Bahagia dan Sejahtera. (*)