Kampung Wisata Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.(foto. FB Firmansyah)
penasatu.com.Manggarai-NTT. Sebuah video perjalanan wisata ke Wae Rebo, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan helikopter beredar luas di media sosial.
Pasalnya, dalam video berdurasi 42 detik tersebut 5 (lima) orang anggota keluarga yang berpakayan serba putih. Mereka mengunjungi obyek wisata kampung adat Wae Rebo menggunakan Helikopter. Dalam video, nampak helikopter terparkir di Helipad yang dibangun Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo-Flores bersama masyarakat.
Saat di telusuri oleh media , video tersebut diunggah oleh Firman Syah, fotografer tamu tersebut yang berdomisili di Labuan Bajo.
Kepada Firman melalui sambungan telfon genggam pribadinya, Firman mengaku telah melakukan perjalanan wisata ke Wae Rebo menggunakan Helikopter. Jasanya digunakan rombongan tamu tersebut untuk dokumentasi perjalanan.
“Betul (Kami lakukan perjalanan wisata ke Wae Rebo pakai helikopter, red). Tadi (28/12),” jawab Firman singkat.
Menurut Firman, tamu tersebut merupakan satu anggota keluarga. Mereka melakukan perjalanan Labuan Bajo-Wae Rebo hanya beberapa jam, pergi dan pulang. Namun sayang, Firman tidak bisa memberitahu identitas lengkap rombongan keluarga tersebut dengan alasan menjaga privasi tamu.
Memperhatikan gambar video, nampak jelas logo perusahaan sewa transportasi udara Fly Komala. Diduga, anggota keluarga ini ke Wae Rebo menggunakan helikopter charteran milik perusahaan tersebut. Dalam web resmi flykomala.com, perusahaan ini telah menawarkan jasa sewa helikopter dan transportasi udara di Indonesia sejak tahun 2010.
Kunjungan wisata ke Wae Rebo menggunakan helikopter oleh satu keluarga ini ramai diperbincangkan di media sosial. Hingga patut diduga, kehebohan ini terjadi karena hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemierintah ataupun pihak-pihak yang memiliki otoritas terhadap tempat wisata kampung adat Wae Rebo soal ijin menggunakan Helikopter ke Wae Rebo untuk tujuan kunjungan wisata.
Pihak Media telah menghubungi Anglus Angkat selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai melalui pesan whatsapp dan line telepon untuk mengklarifikasi soal kunjungan wisata tersebut. Namun, telepon tidak diangkat dan pesan whatsapp tidak dijawab.
Mengutip Kompas.com, pada September 2020, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLF) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai Barat, dan Dinas Pariwisata Manggarai melakukan peninjauan landasan helikopter sebagai jalur evakuasi udara. Langkah ini diambil untuk memperkuat mitigasi dan tanggap darurat bencana di Wae Rebo.
Menurut Direktur Utama BOPLF Shana Fatina, jalur evakuasi memang jadi salah satu target pemerintah sejak Kampung Adat Wae Rebo kembali aktif menjadi tempat kunjungan wisata.
“Jaminan keamanan dan keselamatan masyarakat dan wisatawan Wae Rebo menjadi prioritas, terutama di masa pandemi seperti ini,’ ujar Shana Fatina melalui siaran pers dari Divisi Komunikasi Publik BOPLF pada Rabu 23/9/2020.
Kini, peruntukkan Helipad di Wae Rebo tidak lagi sesuai tujuan awal yaitu kebutuhan emergensi dan mitigasi bencana. Helicopter digunakan untuk kunjungan wisata. Patut diduga, Pemerintah Daerah dan BOPLF yang memiliki otoritas terhadap Kampung Adat Wae Rebo, memiliki agenda terselubung yang tidak dibuka ke publik.*
Laporan : Yhono Hande