Gelar RDP, Komisi II Desak Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi LPG 3 Kg

0
21

Teks: RDP Komisi II DPRD Balikpapan bersama Pertamina Patra Niaga dan LSM Lidik Pro.

Penasatu.com, Balikpapan – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat yang disampaikan melalui LSM Lidik Pro terkait mahalnya harga dan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg bersubsidi.

Rapat tersebut berlangsung di ruang rapat gabungan DPRD pada Kamis (12/2/2025) dan menghadirkan pihak PT Pertamina Patra Niaga, Dinas Perdagangan, serta Bagian Perekonomian Pemkot Balikpapan.

Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, didampingi Sekretaris Komisi II, Taufik Qul Rahman, serta dihadiri seluruh anggota Komisi II.

Fauzi Adi Firmansyah menyampaikan bahwa dalam RDP tersebut, isu utama yang dibahas adalah kelangkaan gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut “gas melon”.

Dari hasil pertemuan terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan Komisi II, salah satunya meminta untuk dilakukan pengawasan untuk di tingkat pengecer.

“Kita minta pertamina untuk meningkatkan pengawasan, karena di duga ada indikasi permainan di tingkat pangkalan yang harus diselesaikan,”

Selain itu, Adi meminta agar PT Pertamina Patra Niaga melaporkan hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan secara berkala kepada Komisi II.

“Jadi selama ini kami tidak pernah di libatkan, sehingga Komisi II tidak mengetahui perkembangan yang terjadi,” ujarnya.

Masih Adi, pihaknya juga meminta agar pemerintah kota dapat menyingkronkan data. Jangan sampai data yang digunakan untuk pendistribusian Elpiji 3 Kg tidak tepat sasaran.

“Jadi terdapat beberapa sasaran penerima manfaat elpiji 3 kg bersubsidi ini, yakni Petani, Nelayan, UMKM dan Rumah Tangga,” ujar Adi.

“Tadi ada sedikit agak membingungkan yakni untuk rumah tangga. Oleh karena itu kita merekomendasikan Pertamina Patra Niaga untuk segera mensinkronkan datanya dengan pemerintah kota,” sambung Adi.

Polisiti Golkar inipun menduga, terjadinya lonjakan harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer dikarenakan adanya permainan antara pangkalan dengan pengecer.

“Tidak mungkin pengecer menjual dengan harga yang ia beli di pangkalan, pastinya harganya akan di naikan, maka dari itu di duga ada permainan antara pangkalan dengan pengecer,” pungkasnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here