Foto: dok. Diskominfo PPU
Balikpapan, Penasatu.com – Festival Kebudayaan Daerah Nondoi Tahun 2023 akan kembali digelar Lembaga Adat Paser (LAP) Penajam Paser Utara dengan menggandeng Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU.
Rencananya Festival Kebudayaan Daerah yang mengankat tema “Serapo Nusantara” atau berarti Serambi Nusantara ini akan digelar selama empat hari, yaitu dari tanggal 18-21 Oktober 2023 di Penajam.
Seperti diketahui, Nondoi adalah sebuah ritual adat yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh suku Paser di PPU. Nondoi sendiri juga merupakan ritual bersih-bersih kampung yang sejak dulu dilakukan oleh leluhur suku Paser, agar diberikan keselamatan, kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Dilansir dari portal Diskominfo PPU (penajamkab.go.id) Minggu (15/10)dalam keterangannya, Humas LAP Eko Supriyadi menjelaskan, ada beberapa hal unik dalam penyelenggaraan Nondoi tahun ini yang belum pernah dilakukan di tahun sebelumnya.
” Saat ini kita memiliki Penjabat (Pj) Bupati yang baru, secara adat setempat maka akan dilakukan adat Notok Towu yang mana Pj.Bupati di terima sebagai keluarga kehormatan masyarakat adat Paser sebagai suku asli PPU,”ujarnya.
Lanjut Eko, festival Nondoi juga akan dirangkai dengan pemberian cinderamata dari Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi bergelar Sultan Muhammad Alamsyah III Kesultanan Paser kepada Pj Bupati PPU Makmur Marbun berupa Bujok sebagai simbol keluarga kehormatan suku paser dan sebagai Pemimpin masyarakat PPU.
“Festival Nondoi akan dilaksanakan selama empat hari, tanggal 18-21 Oktober yang mengambil tema Serapo Nusantara yang berarti Serambi Nusantara,” tuturnya.
Dijelaskan Eko, Tema ini diambil untuk memperkuat cita-cita PPU menjadi serambi IKN, yang dipublikasikan melalui kebudayaan daerah.
Untuk rangkaian kegiatannya sendiri, nantinya akan menampilkan parade budaya nusantara, festival kuliner tradisional, festival seni budaya, workshop/lokakarya, ritual adat paser belian, pawai budaya Larung
Jakit, pameran UMKM, lomba permainan tradisional, lomba mewarnai tingkat PAUD se- PPU dan pameran komunitas ayam hobby.
Masih kata Eko, diharapkan Festival budaya Nondoi ini nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat serta menumbuh kembangkan sektor pariwisata yang ada di daerah PPU.
”Kedepannya akan banyak lagi inovasi -inovasi yang akan kita lakukan tentunya dengan dukungan penuh pemerintah daerah dalam melestarikan kebudayaan daerah,”pungkasnya.
Diketahui, puncak dari seluruh prosesi ritual Adat dilaksanakan pada Sabtu 21 Oktober 2023 dan ditutup dengan Pawai Budaya Larung Jakit dengan diikuti seluruh masyarakat.(**)