Foto, Istimewa.
Balikpapan,Penasatu.com-Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3), terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian dengan meluncurkan program Brigade Alat dan Mesin Pertanian (Brigade Alsintan). Program ini bertujuan untuk mengelola alat dan mesin pertanian dengan sistem pinjam pakai untuk para petani.
Kepala DP3 Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih, menyatakan bahwa alat dan mesin pertanian ini sebelumnya telah diberikan kepada petani dan kini dikelola sebagai aset DP3 untuk digunakan secara bergiliran. “Pada tahun lalu sudah kita berikan ke petani. Kali ini, alsintan merupakan aset kami yang kami kelola untuk secara bergiliran bisa dipinjam oleh para petani,” ungkapnya pada Selasa (21/5/2024) di Kebun Pak Agus, Kilometer 12, Karang Joang, Balikpapan Utara.
Alsintan yang tersedia saat ini meliputi pompa air (4 unit), cultivator (6 unit), alat pengolah pupuk organik, hand sprayer, dan penyemprot hama. Alsintan ini dapat dipinjam oleh petani yang terdaftar di aplikasi atau petani baru yang dibina oleh DP3 Kota Balikpapan.
“Brigade Alsintan ini juga merupakan program dari Kementerian Pertanian. Kami menurunkan program dari pusat yang belum dijalankan kabupaten kota,” jelas Sri Wahyuningsih.
Selain sosialisasi Brigade Alsintan, DP3 juga membagikan 1.830 botol Pupuk Organik Cair (POC) kepada perwakilan petani secara simbolis dan meluncurkan inovasi Go PSP! (Prasarana dan Sarana Pertanian) Bidang Pertanian Tanaman Pangan.
“Bantuan POC ini didanai oleh APBD Kota Balikpapan karena salah satu masalah petani adalah soal pupuk. Pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani tertentu, sesuai ketentuan dari kementerian, sehingga tidak semua petani bisa mengaksesnya,” papar Sri Wahyuningsih.
Untuk mengatasi harga pupuk tidak bersubsidi yang cukup mahal, Pemkot Balikpapan bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Balikpapan menyepakati anggaran untuk bantuan pupuk bagi petani. DP3 juga berupaya menjembatani permasalahan petani dengan mengakses dana dari APBD provinsi maupun APBN.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 petani, sementara jumlah petani di Balikpapan mencapai sekitar 3.000 orang. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Balikpapan melalui berbagai inisiatif dan dukungan dari pemerintah.(*)
sumber: web.balikpapan.go.id